Mohon tunggu...
Septheani ritonga
Septheani ritonga Mohon Tunggu... wiraswasta -

reading and learning

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Pilihan Ayah

22 Desember 2014   16:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari Ibu semua seperti dituntun untuk mengingat ibu

Ibu yang mengandungku lebih dari 9 bulan

Ibu yang melahirkan ku,

Ibu yang merelakan aku meminum air susunya

Ibu yang menangis ketika aku sakit

Ibu yang mengurangi waktu tidurnya untuk menemaniku

Ibu yang tetap memelukku sekalipun aku salah

Ibu yang membantu ku berjalan sekalipun kaki ku goyah

Ibu yang memandikan ku meski aku tetap mengotori tubuhku

Wanita ini sungguh istimewa untukku..

Siapa yang memilih kan wanita ini untukku?

Ayah...

Engkau memang tidak sepopuler ibu

Kehadiran mu tak selalu dirayakan

Tangismu hampir tak pernah kulihat

Bibirmu tak menangisi peluh

Tapi aku tau..

Tangan mu yang mengangkat tubuh ini

Ketika ibu terbaring lemah melahirkanku

Suara mu yang mengumandangkan kebesaran Tuhan di telinga mungil ku

Bahu mu yang selalu mengusir takutku

Semangatmu yang hidup dalam pikiranku

Ah, ayah terima kasih sudah memilihkan wanita ini menjadi ibu ku

Entah apa yang terjadi jika bukan wanita ini yang ayah pilih

Selamat hari ibu, wanita pilihan ayah

Semoga Alloh merendahkan suaraku, memperindah ucapanku dan senantiasa melembutkan hatiku untukmu, IBU

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun