Mengidentifikaksi Niat untuk Tidak Mau Menjadi PNS
Pengembangan kewirausahaan merupakan konsep yang sudah sejak lama digodok dan terus digalakan untuk menekan jumlah pengangguran terdidik dan malah mendorong lulusan pendidikan tinggi untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
Ini memang menjadi tantangan tersendiri bagi sarjana-sarjana baru. Bersyukur untuk saat ini saya punya usaha kecil kelas menengah kebawah, dan bisa mempekerjakan beberapa orang dalam menjalankan usaha saya. Pendapatan dari unit usaha ini pun lumayan, sehingga saat ini pun saya mengurungkan niat untuk menjadi PNS.
Dalam konteks yang lebih kecil, kecendrungan orang menjadi PNS tentu berbuntut pada pemilihan jurusan yang mengarah kesana. Tidak adanya keinginan untuk menjadi wirausaha lalu berdampak pada menumpuknya tenaga kerja terdidik yang rela antre untuk menjadi PNS.
Sebagai contoh, Brayen anak dari Om saya yang lulus kuliah 2018 kemarin. Kebetulan saudara satu ini mengambil keguruan dan hingga kini menjadi pengangguran tertutup dan masih belum punya pekerjaan hingga saat ini. Entahlah, mungkin karena sedang malas cari kerja atau istilah kerennya "istirahat otak" seusai beradaptasi dengan materi kuliah yang melelahkan.
"Ade.. Tidak cari kerja ko? Kerja den saya saja kalo belum ee.. saya gaji ko, sebelum besok ko diterima mengajar disekolah to?" Pekik saya sambil guyon
"Ae kaka.. biar sa dulu. Tunggu lulus PNS sa baru ngajar. Gaji kecil soalnya ee" jawabnya
"Ado mati ko.. PNS sulit sekarang ee. Buka usaha kecil-kecil sa dulu to. Untuk uang rokok kah!" Tambah saya
"Iya kaka.. lihat sa kedepan ni" terangnya.
Jika melihat ruang lingkup Manggarai keseluruhan untuk saat ini, peluang usaha disektor pertanian, peternakan dan industri kreatif tentu masih besar. Namun itu tadi, kecendrungan menjadi PNS entah kareba berbagai alasan menutup pintu berwirausaha.
Sementara tanpa kita sadari, dalam hitungan bulan calon tenaga kerja baru yang mengantre dalam calon PNS terus menanjak. Bisa nanti kita terjepit, lowongan yang tersedia tak sebanding tak jumlah pelamar, hingga ancaman moratorium pengangkatan PNS.
Sementara kita terus berusaha berada dibarisan itu. Kita jadinya lupa melihat peluang lain yakni mengembangkan usaha sendiri dan menjaring tenaga pekerja sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H