Mohon tunggu...
Ritna Wati Utami
Ritna Wati Utami Mohon Tunggu... -

bocah ingusan yang lagi belajar menulis..,apapun itu ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peringati Hari Pattimura, Pattimura Muda diajak Hilangkan Image Orang Maluku yang Identik dengan Kekerasan

24 Mei 2015   06:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:40 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_367383" align="aligncenter" width="1000" caption="dokumentasi: Ritna Wati Utami"][/caption]

Sabtu (23/5) berpusat di Bemall Bandung  mewakili tokoh masyarakat bagi warga Maluku di Jawa Barat, Maijen Purnawirawan Yan Louhenapessy dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Patimura ke-198 mengajak Pattimura muda untuk sama-sama menghilangkan image Orang Maluku Identik dengan Kekerasan.

“ sesuai art yang disajikan pada sisi kanan kiri panggung yaitu kalimat saya adalah batu besar,dan setiap batu besar akan terguling tapi batu lain akan menggantikannya. Demikian saya adalah beringin besar dan setiap beringin besar akan tumbang tapi beringin lainnya akan menggantikannya. Diakui atau tidak makna ungkapan patimura tersebut terkait yang menggantikannya adalah patimura-pattimura muda, pemuda-pemuda yang tergerak hatinya untuk berkontribusi terhadap tanah air  ” tandasnya

“Dulu untuk terlepas dari penindasan karena membela hak-hak rakyat Pattimura berjuang hanya bermodal parang dan salawaku sebagai senjata. Namun di zaman sekarang tidak lagi harus berurusan dengan senjata, Pada masa sekarang Pattimura mudah harus meniru semangat patimura dengan mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan Negara sesuai dengan kemampuan masing-masing, misalnya memanfaatkan teknologi untuk bersaing” tambahnya

“Walaupun memicu Patimura muda tidak semudah membalik telapak tangan, setidaknya sebagai orang yang di tuakan, usaha memberi tauladan yang baik dari bapak ibu kepada basudara Pattimura muda  di negeri orang misalnya menjalin komunikasi baik dan rukun dengan etnik atau suku lain adalah salah satu bentuk menghilangkan image orang Maluku yang identik dengan kekerasan” tegasnya

Melengkapinya  M. Saleh Fitrah Tihurua ketua panitia penyelenggara dalam jedah break memaparkan “kalaupun memperlihatkan keras ataupun kekerasan, kami akan menyajikannya dalam bentuk kesenian seperti tarian cakalele yang ditampilkan dalam bagian rangkaian acara hari patimura ini, sampai-sampai dinas parawisata Bandung turut mengundang kami mahasiswa maluku Indonesia Jawa Barat untuk turut partisipasi dalam pameran budaya kota Bandung Juni Nanti ”.

Keras juga dapat dinikmati lewat acara ini dimana pihak penyelenggara yaitu Mahasiswa Maluku Indonesia Jawa Barat yang tergabung dari beberapa Organda diantaranya  Ikatan Mahasiswa Muslim Maluku (IMMM), Ikatan pemuda Pulau Buru Komunitas Beta Alifutu Maluku Melanesia (BAMM) dan Pemuda Maluku Indonesia Bersatu (PMIB) bekerja keras upaya mempersiapkan kosep terbaik selama sebulan mulai dari persiapan dana dari menjual ikan dan ngamen sampai pada sosialisasi lewat undangan tertulis maupun media sosial.

Sehingga acara dengan tema Bangkitlah Pattimura Muda dengan Inovasi, Akademisi, Kreasi dan kreatifitas untuk Maluku dan Indonesia Yang Lebih Baik sangat dinikmati dan tergolong sukses. Terbukti dengan kehadiran ratusan warga Maluku Indonesia Jawa barat yang ikut serta dalam memeriahkan  acara yang dimulai pukul 15.00 WIB , dihadiri pula oleh perwakilan dinas kebudayaan bandung, dan Polrestabes Bandung, mahasiswa Papua, dan  mahasiswa Bandung.

Kemeriahan dilengkapi dengan art Maluku, bazar, kuliner khas negeri rempah-rempah dan kesenian tradisional dari Maluku diantaranya tarian Cakalele, sawat, Bambu Gila, Soya, dan  Musik lokal Maluku.Tak ketinggalan simbol  sakral yaitu Obor Patimura juga dinyalakan oleh Bapk Isnain Tuasa selaku ketua PMIB, dari pendeta diwakili Yopinan Lohi, Ustat Hijrun dan dari tokoh masyarakat diwakili Yan Louhenapessy   sebagai klimaks kegiatan badendang dihibur dengan alunan suara Artis Nasional asal Maluku Yopi Latu dan Hany Pattikawa.

“diharapakan peringatan hari patimura tidak hanya sekedar acara serimonial tahunan, tapi harus lebih dimaknai perjuangan pattimura dan semoga sarana silahturahmi ini tetap terjaga. wujudkan image kekerasan dengan image positif seperti Kerja keras untuk kesuksesan acara ini, karena ini adalah warisan dari nilai luhur yang dirintis kepada Patimura Muda. Sukses dan selamat kepada Mahasiswa Maluku Indonesia Jawa Barat” ujar Isnain Tuasa ketua PMIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun