Mohon tunggu...
Ritna Wati Utami
Ritna Wati Utami Mohon Tunggu... -

bocah ingusan yang lagi belajar menulis..,apapun itu ^_^

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PANCASILA SAHABATKU

1 Juni 2013   23:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila, aku tau namanya waktu masi kanak-kanak. Guru Taman Kanak-kanak (TK) aku yang mengenalkannya. Kata beliau dia (baca: Pancasila), lahir tanggal 1 juni dan  butuh perjuangan makanya dia sakti, “hahaha...aku masih tak percaya karena dia tidak mengeluarkan api seperti di film-film laga, bahkan tidak menolong atau membasmi kejahatan seperti yang dilakukan superhero. Beda makna sakti bocah ingusan dengan seorang guru. Sakti versi Guruku karena Pancasila adalah dasar,pedoman negara kita Indonesia. Hah..Ku abaikan guruku, otakku masi tak mau mencerna apa itu dasar ataupun pedoman yang penting aku sudah tau Pancasila  ku hafal nama, hari kelahirannya,pita dengan ukiran “bhineka tunggal Ika” di genggamnnya, dan lima motif  beserta kalimat yang tersembunyi didadanya.luar kepala kuhafal :

1. Ketuhanan yang Maha Esa (motif bintang)

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab (motif rantai)

3. Persatuan Indonesia (motif pohon beringin)

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikamat kebijaksanaan dalam permusyawaratan  perwakilan (motif banteng)

5. Keadilan Sosial Bagi seluruh rakayat Indonesia (motif padi dan kapas).

Aku pikir perkenalan kita hanya di TK saja, ternyata kita juga berjumpa di bangku SD,SMP,bahkan SMA.

Masih sama seperti  TK di SD guru selalu menyuruh untuk menghafal Pancasila, hanya ada tambahan aku lebih dikenalkan dengan kandungan yang ada di Pancasila. Dia vitamin untuk aku dan teman-temanku di setiap hari senin kita selalu upacara bendera kegiatan yang memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, karena kita berdiri berjemur diantara sinar matahari pagi.  Ia Vitamin D baik bagi kekutan kulit dan tulang. Hahaha..bukan karena itu juga Pancasila adalah vitamin untuk negeri kita Indonesia,tidak ada vitamin akan menyebabkan kita sakit, sama tidak ada pancasila Indonesia akan sakit. Perlahan aku mulai paham dengan motif dan kalimat yang ada di dada Pancasila. Seperti Upacara bendera bukan sebuah kegiatan tanpa makna tapi ada Nilai kebangsaan yang dipancarkan melalui Pancasila. Karena disaat itulah Pancasila selalu dikumandangkan, dan disetiap pembina bicara selalu mengajak kita untuk mengamalkan Pancasila. Sampai Aku SMP juga  tak ada yang berubah dari Pancasila bajunya  masih sama lima motif dan acesoris pitanya juga masih ada. Pancasila masih selalu mengajarkan aku dan teman-temanku untuk selalu mengaplikasikan nilai-nilainya, mulai dari yang kecil mengenalkan demokrasi, hak asasi, keragaman budaya, agama, ras Indonesia, mengajarkan mengharagai sesama, menghormati perbedaan, jadi berteman dan bersahabat akupun tak pilih-pilih,tak hanya itu pancasila juga mengajarkan saya untuk bersikap jujur apapun itu, mengambil keputusan dengan mufakat dan anti kekerasan. Dan semakin tinggi jenjang sekolahku semakin luas juga pengetahuanku tentang makna Pancasila. SMA aku mulai dikenalkan dengan Pancasila sebagi ideologi terbuka, politik, hubungan internasional dan initnya lebih dituntut untuk selalu mengamalkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

Aku merasa hubunganku dengan Pancasila lebih erat lagi,ketika aku diperguruan tinggi alias kulia dengan jurusan PPKn. Dimana orang mengejekku hanya karena aku kembali berteman dengannya bahkan menjadi sahabatnya. Awalnya aku tak nyaman dengan ejekan-ejekan

“dari SD sampai SMA dapat PKN nggak bosan kulia juga PKn??”

hah banyak yang mengagap remeh jurusanku PKn, banyak selesai SMA lebih memilih jurusan2 yang berbau eksakta daripda sosial. tapi lain denganku aku mulai terbiasa..kupikir ini hidupku, ini studiku, aku mulai menikamtinya belajar filsafat pancasila, semua hukum yang ada di Indonesia juga aku pelajari, antropologi, sosiologi, bahkan politik, pelajaran yang selalu hangat disetiap saat..ia hanya bermodal rajin nonton berita dan baca koran maka akan jadi orang yang peka saat dikelas...!! kuabaikan ejekan yang tak penting itu...!!

Tapi jujur sekarang banyak orang mulai menjauh dari Pancasila meraka tak mau berteman lagi dengan Pancasila seperti saat-saat di TK. Pancasila menagis kesakitan, merasa kandungan vitaminnya sudah tak berguna. Mereka semena-mena. Pancasila  sakit dalam pembinaan moralitasnya, sakit dalam penegakan hukum yang adil dan jujur, bahkan sakit dalam melaksanakan dan menerjemahkan demokrasi yang sehat dan pro rakyat.

Semua karena ulah petinggi-petinggi negara yang JAHANNAM memntingkan perut sendiri, jauh dari kata jujur. Mulutnya masih bisa menghafal pancsila sesuai yang kupelajari saat masih TK dulu, tapi perilaku mereka memaknai pancasila dengan lain sehingga mereka tidak bisa membuat kata-kata yang pas sampai ada penyair membuat pancasila

1.Uang yang maha kuasa

2.Kemanusiaan yang tidak adil dan tidak beradab

3.Persatuan bajingan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh penjahat negara tidak memberikan manfaat apa-apa

5.Ketidakberdayaan dan ketimpangan sosial bagi rakyat telah resmi menjadi catatan sejarah Indonesia

Tak hanya itu ada plesetan2 mengubah motiv baju Sahabatku Pancasila

Pancasila :

1.Ketuhanan yang berbintang

2.Kemanusiaan yang dirantai

3.Persatuan di bawah pohon beringin

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh kerbau

5.Keadilan sosial dikuburan

Sedih rasanya melihat sahabatku, aku hanya bisa mengamatinya mulut ini mau berkata tidak...tapi hati ini tidak bisa kompromi emang kenyataan. negaraku seperti ini dimedia dimana-mana hanya sebagian kecil yang ingin bersahabat dengan Pancasila. Jujur dan adil adalah pilihan,mudahan-mudahan kita termasuk dalam keduanya. Sedikit demi sedikit kronis bangsa ini bisa di obati jika tidak maka bangsa ini akan mati karena penyakitnya. izinkan aku membagi suplemen Pancasila ke genrasi yang putih jangan justru menjadikannnya racun seperti tikus2 di senayan sana.

Tenang Pancasila Aku masi tetap bersahabat denganmu Pancasila dan aku akan berusaha mengobati lukamu, ku ingin mengenalmu lebih jauh lagi di pascasarjana UPI dengan jurusan PKN karena aku ingin mengajarkan kesemua orang tentang kamu (PANCASILA). karena kamu Sahabatku. semoga banyak orang diluar sana yang ingin jadi sabahat kamu sama seperti aku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun