Halo viewers!!
Tulisan kali ini aku ingin berbagi pengalaman mini travel yang aku lakukan bareng teman-teman kuliahku. Segmen mini travel pertama ini akan aku beri judul "Jelajah Taman Hutan Raya Ir. Djuanda Demi Melihat Rusa".
Sedikit curhat, aku dan teman-teman awalnya hanya berniat olahraga saja. Tapi setelah sampai disana tiba-tiba saja ingin sekali melihat rusa. Tanpa sadar kita telah menjelajah semua tempat yang ada disana dan berjalan kurang lebih sejauh 5 km.
So, ini dia perjalannya!!!
Kami berangkat dari Cibiru pagi-pagi dengan menggunakan bis kota sampai Alun-alun Bandung. Dari Alun-alun kita melanjutkan perjalanan dengan indrive untuk sampai ke Taman Hutan Raya Ir. Djuanda yang ada di Jl. Ir. H. Djuanda No.99, Ciburial, Kec. Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Dengan hanya membayar Rp. 10.000 untuk tiket masuk dan tambahan tiket Rp. 5000 bagi yang membawa kendaraan bermotor kita sudah bisa menikmati seluruh objek wisata alam di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda ini. Salah satunya melihat penangkaran rusa.
baca juga: 4 Tempat Wisata Alam Lembang yang Cocok untuk Pelepas Stres
Untuk mencapai penangkaran rusa, kita perlu berjalan sekitar 2 km dari gerbang utama dengan memotong jalur melalui Goa Belanda. Jika menggunakan jalan biasa kita harus menempuh perjalanan sekitar 3 km untuk sampai di penangkaran rusa.
Pengunjung seringkali menjadikan Goa Belanda sebagai jalan alternatif untuk lebih cepat sampai ke tempat penangkaran rusa. Sebelum sampai di Goa Belanda kita akan melewati objek wisata Taman Bermain, Panggung Terbuka, Plaza Tahura, Guest House dan Forest Cafe. Setelah melewati tempat-tempat tersebut barulah kita sampai di Goa Belanda.
Dari pintu keluar Goa Belanda kita perlu berjalan lagi untuk sampai di penangkaran rusa. Jika sudah mendekati PLTA Tahura itu artinya penangkaran rusa tinggal 100 m lagi. Selain PLTA kita juga akan menemukan peternakan lebah milik penduduk yang juga menjadi tanda akan segera tiba di penangkaran rusa.
Setelah melewati dua tempat tersebut akhirnya kita sampai di tempat penangkaran rusa. Jika dihitung kita memulai perjalanan dari gerbang utama sekitar pukul 08.30 WIB dan baru sampai di tempat penangkaran pukul 11.00 WIB. Waktu ini kita tempuh dengan banyak istirahat disana-sini yah.
Penangkaran rusa disini, pengunjung bebas berinteraksi dengan rusa-rusa yang ada disana. Kita juga dapat berinteraksi dengan meberi makan mereka wortel yang bisa kita beli dengan harga Rp. 10.000 setiap ember. Satu embernya pun cukup banyak isinya.
Menurut informasi dari penjaga penangkaran, ada sekitar 19 ekor rusa termasuk rusa dewasa dan rusa anak-anak.yang ada disana. 3 ekor jantan dewasa, 3 ekor jantan anak-anak, 6 ekor betina dewasa, dan sisanya betina anak-anak.
Rusa-rusa disini juga sangat diperhatikan perawatannya. Setiap pagi sebelum Tahura dibuka penjaga akan memberi makan mereka rumput dan beberapa konsentrat untuk mengenyangkan rusa. Penjaga juga memberi vitamin bagi para rusa yang dicampur dengan makanan untuk kesehatan mereka.
Penangkaran rusa disana juga ditutup mengikuti jadwal tutup gerbang Tahura yaitu pukul 17.00 WIB.
Tidak perlu jauh-jauh ke Ciwidey atau ke Rancaupas. Di Tahura Ir. Djuanda ini kita semua bisa bersenang-senang berinteraksi dengan para rusa.
Setelah puas melihat rusa, kami tidak berniat untuk pulang. Rasanya sayang jika kita tidak melihat Curug yang jaraknya cukup dekat dari penangkaran rusa tadi, mungkin sekitar 1 km. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Curug Omas, dan bersantai beberapa lama sebelum akhirnya kebingungan untuk pulang lewat mana.
Aku dan teman-teman cukup lama berpikir memilih pulang lewat mana. Ada dua pilihan, pertama, kita turun sampai ke gerbang utama lagi melewati jalur yang tadi kita tempuh saat pergi yang jika di hitung mungkin sekitar 3-4 km. Kedua, kita bisa mengambil jalur ke arah jalan maribaya yang jaraknya 1 km, tetapi menanjak.
Dengan segala pertimbangan mana yang lebih baik, akhirnya kita sepakat untuk pulang lewat jalur maribaya. Meskipun dengan resiko kita harus menanjak lagi, tapi jika dibandingkan dengan jalur turun, jalur ini jauh lebih dekat.
Lalu dari pintu jalur maribaya bagaimana kita pulang? Tenang, kan ada indrive. Karena dua orang dari teman kita membawa kendaraan pribadi, kita memesan indrive untuk kembali ke gerbang utama sampai pada akhirnya kita berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing.
Demi buat lihat rusa tidak terasa kita hari itu telah berjalan sekitar 4-5 km sepertinya. Tapi hal itu benar-benar tidak terasa, karena ya kita seru-seruan terus dijalan sampai tidak terasa capek. Meskipun sampai di rumah kita semua merasakan sakit badan, terutama di kaki.
Nah itu dia perjalanan aku bersama teman-teman kuliahku menjelajah Taman Hutan Raya Ir. Djuanda. Semoga pengalaman mini travel ku ini dapat menginsipirasi viewers yang mau berjalan-jalan ke Tahura. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca.
See u in the next mini vlog.
Babai!!!!
@amln.xyz rela pegel kaki cuman buat liat rusa tahura djuanda #tahurabandung #tahuradjuanda #wisatabandung #wisataalam ♬ suara asli - amln🍂
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H