Setelah melewati dua tempat tersebut akhirnya kita sampai di tempat penangkaran rusa. Jika dihitung kita memulai perjalanan dari gerbang utama sekitar pukul 08.30 WIB dan baru sampai di tempat penangkaran pukul 11.00 WIB. Waktu ini kita tempuh dengan banyak istirahat disana-sini yah.
Penangkaran rusa disini, pengunjung bebas berinteraksi dengan rusa-rusa yang ada disana. Kita juga dapat berinteraksi dengan meberi makan mereka wortel yang bisa kita beli dengan harga Rp. 10.000 setiap ember. Satu embernya pun cukup banyak isinya.
Menurut informasi dari penjaga penangkaran, ada sekitar 19 ekor rusa termasuk rusa dewasa dan rusa anak-anak.yang ada disana. 3 ekor jantan dewasa, 3 ekor jantan anak-anak, 6 ekor betina dewasa, dan sisanya betina anak-anak.
Rusa-rusa disini juga sangat diperhatikan perawatannya. Setiap pagi sebelum Tahura dibuka penjaga akan memberi makan mereka rumput dan beberapa konsentrat untuk mengenyangkan rusa. Penjaga juga memberi vitamin bagi para rusa yang dicampur dengan makanan untuk kesehatan mereka.
Penangkaran rusa disana juga ditutup mengikuti jadwal tutup gerbang Tahura yaitu pukul 17.00 WIB.
Tidak perlu jauh-jauh ke Ciwidey atau ke Rancaupas. Di Tahura Ir. Djuanda ini kita semua bisa bersenang-senang berinteraksi dengan para rusa.
Setelah puas melihat rusa, kami tidak berniat untuk pulang. Rasanya sayang jika kita tidak melihat Curug yang jaraknya cukup dekat dari penangkaran rusa tadi, mungkin sekitar 1 km. Kami pun melanjutkan perjalanan menuju Curug Omas, dan bersantai beberapa lama sebelum akhirnya kebingungan untuk pulang lewat mana.
Aku dan teman-teman cukup lama berpikir memilih pulang lewat mana. Ada dua pilihan, pertama, kita turun sampai ke gerbang utama lagi melewati jalur yang tadi kita tempuh saat pergi yang jika di hitung mungkin sekitar 3-4 km. Kedua, kita bisa mengambil jalur ke arah jalan maribaya yang jaraknya 1 km, tetapi menanjak.
Dengan segala pertimbangan mana yang lebih baik, akhirnya kita sepakat untuk pulang lewat jalur maribaya. Meskipun dengan resiko kita harus menanjak lagi, tapi jika dibandingkan dengan jalur turun, jalur ini jauh lebih dekat.
Lalu dari pintu jalur maribaya bagaimana kita pulang? Tenang, kan ada indrive. Karena dua orang dari teman kita membawa kendaraan pribadi, kita memesan indrive untuk kembali ke gerbang utama sampai pada akhirnya kita berpisah untuk pulang ke rumah masing-masing.