Perceraian di Indonesia telah menjadi masalah yang semakin serius di era modern ini. Banyak faktor yang menyebabkan fenomena ini semakin meningkat, dan jika tidak segera diatasi, maka dapat mempengaruhi kestabilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat modernitas negera Indonesia.
Fakta yang ditemukan dilapangan, menurut data dari Kementerian Agama. Pada saat ini angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 saja, tercatat sebanyak 393.073 pasangan yang bercerai di seluruh Indonesia. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 11,7% dibandingkan dengan tahun 2018. Â Dan angka itu terus meningkat dari tahun ke tahun.Â
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan perceraian di Indonesia, di antaranya adalah:
Perselisihan dan konflik dalam hubungan suami istri: Perselisihan dan konflik dalam hubungan suami istri dapat menyebabkan kehancuran hubungan mereka. Perselisihan bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti masalah keuangan, ketidaksetiaan, ketidakcocokan kepribadian, dan sebagainya.
- Baca juga: Trauma Masa Lalu dan Cara Menyikapinya
Infidelitas atau perselingkuhan: Infidelitas atau perselingkuhan adalah salah satu penyebab utama perceraian di Indonesia. Pasangan yang merasa tidak puas dalam hubungan mereka cenderung mencari kepuasan emosional dan fisik di luar pernikahan.
Masalah keuangan: Masalah keuangan dapat menjadi beban berat dalam hubungan suami istri dan seringkali menjadi penyebab perceraian. Masalah ini bisa berkisar dari utang yang menumpuk, pengeluaran yang tidak terkontrol, hingga ketidakseimbangan pendapatan antara suami dan istri.
Ketidakcocokan dan perbedaan dalam visi dan misi hidup: Setiap individu memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dan terkadang tidak cocok dengan pasangannya. Perbedaan pandangan ini bisa berkisar dari aspirasi karier, hobi, nilai-nilai, agama, dan sebagainya.
Kekerasan dalam rumah tangga: Kekerasan dalam rumah tangga seringkali menjadi penyebab perceraian yang sangat tragis. Kekerasan bisa berasal dari suami atau istri dan mencakup berbagai bentuk, seperti fisik, psikologis, seksual, dan ekonomi.
Kurangnya komunikasi dan interaksi positif: Komunikasi dan interaksi yang positif sangat penting dalam menjaga hubungan suami istri yang harmonis. Jika pasangan tidak memiliki waktu untuk saling berbicara, berbagi perasaan, dan memperkuat hubungan, maka hubungan mereka dapat terputus.
- Baca juga: Membangun Motivasi Saat Kurangnya Minat
Persoalan keluarga: Persoalan keluarga, seperti masalah dengan orang tua, saudara, atau anak-anak, juga dapat menyebabkan perceraian. Hal ini bisa terjadi ketika pasangan memiliki perbedaan pendapat dalam mengatasi masalah keluarga atau ketika salah satu pasangan tidak mampu menangani tekanan dari keluarga mereka.
- Baca juga: Cara Efektif Membangun Keberhasilan Diri
Perbedaan dalam tingkat pendidikan dan budaya: Perbedaan dalam tingkat pendidikan dan budaya dapat menyebabkan ketidakcocokan dalam hubungan suami istri. Pasangan yang berasal dari latar belakang yang berbeda mungkin memiliki pandangan hidup, nilai-nilai, dan kebiasaan yang berbeda, sehingga sulit untuk menjalani pernikahan yang harmonis.
Masalah kesehatan: Masalah kesehatan, baik fisik maupun mental, dapat mempengaruhi hubungan suami istri. Pasangan yang merasa stres atau sakit seringkali memiliki tingkat konflik yang lebih tinggi dan kurang mampu mengatasi masalah dalam hubungan mereka.
Kebosanan dalam menjalin hubungan antar pasangan : Hal ini dikerenakan tidak adanya hal baru dalam suami istri menjalin hubungan. sehingga menyebabkan kebosanan yang pada akhirnya menimbulkan ketidak harmonisan antar pasangan suami istri.
Meningkatnya angka perceraian di Indonesia adalah fenomena yang memprihatinkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Karena jika masalah ini tidak di atasi, tentunya akan memiliki dampak yang tidak baik untuk masa depan generasi berikutnya di indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H