Abstrak: Pembelajaran pemanfaatan sosial pada lahan basah dapat digunakan sebagai pembelajaran dalam pemanfaatan lingkungan sekiar, seperti pengelolahan lahan basah rawa gambut yang dimanfaatkan untuk lahan pertanian, penbudidayaan ikan, perkebunan dan lain-lain. Lahan rawa diindonesia sendiri cukup luas dan tersebar di tiga pulau besar, yaitu Sumatera, Kalimantan, dan Irian jaya ( Papua ). Pembukaan lahan rawa pertujuan untuk meningkatkan kebutuhan pangan, khususnya pada lahan rawa. Strategi dalam perencanaan dan pengembangan kawasan PLG ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, yaitu 1) Perlu ada tata ruang kawasan pengembangan. 2) Gambut dengan ketebalan > 3 m dimanfaatkan untuk kawasan lindung atau konservasi, 3) Lahan gambut yang ketebalanya < 3 m untuk kawasan budidaya seperti pertanian, perikanan, perkebunan, dan kehutanan (HTI).
Kata Kunci: Pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan lahan basah
Abstract: Learning on the social use of wetlands can be used us of the surrounding environmrnt, such as the management of peat swamp wetlands that are used for agricultural land, fish cultivation, plantations and others. Swamp land in Indonesia itself is quite extensive and is spread over three large islands, namely Sumatra, Kalimantan, and Irian Jaya ( Papua ). The putpose of clearing swamps is to increase food needs, especially in swamps. There are several aspects that must be considered in the planning and development of the PLG area, namely 1) There is a need for spatial planning for the development area. 2) peat with a thickness of > 3 m is used for protected or conservation areas, 3) Peat land with a thickness of < 3 m for cultivation areas such as agriculture, fisheries, plantations, and forestry ( HTI).Â
Keywords: Use and environmentel management of wetlands
PENDAHULUAN
Lahan rawa di Indonesia sendiri cukup luas dan tersebar di tiga pulau besar, yaitu di Sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya (Papua). Menurut Widjaja-Adhi et al. (1992) luas lahan rawa Indonesia 33,4 juta ha, yang terdiri atas lahan rawa pasang surut sekitar 20 juta ha dan lahan rawa lebak 13,4 juta ha. Dan di Kalimantan selatan sendiri memiliki luas lahan rawa sebesar 4.969.824 ha yang terdiri dari lahan gambut, lahan rawa pasang surut, dan lahan rawa lebak.Lahan rawa yang berada dikalimantan selatan tersebut masih belum dimanfaatkan secara maksimal atau masih belum dikelola secara penuh.
Pengertian Lahan basah dan RawaÂ
Pengertian mengenai lahan lahan basah terbagi menjadi dua, yaitu pengertian mengenai lahan basah alami dan lahan basah buatan. Lahan basah alami ialah lahan yang karena berpengatusan buruk, bersifat basah sepanjang waktu atau selama bagian waktu terbesar. Ini merupakan istilah generik yang menekankan makna pada kelebihan air. Keadaan ini terjadi akibat iklim basah yang berkaitan dengan kedudukan lahan yang berenergi potensial rendah (Daerah ketinggian rendah).
Lahan basah buatan ialah lahan yang bentuknya sengaja dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menambat air banyak untuk membuat tanah tumpat air atau untuk mempertahankan genangan air pada pemukiman tanah pada waktu tertentu.
Rawa
 Ada istilah swamp yang berarti baruh, secara tetap berada dalam keadaan jenuh air, biasanya tertutup vegetasi berpohon disana-sini dan tanahnya berkadar organik tinggi.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan adalah metode Kualitatif yang menghasilkan data,gambar, foto, catatan lapangan dan lain-lain.
Â
HASIL DAN PEMBAHASANÂ
Pemanfaatan dan pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar lahan basah, seperti :
Gambar 1: Pengelolaan dan pemanfaatan rawa gambut oleh masyarakat sekitar sebagai tempat wisata.
Tepatnya di Kecamatan Bati-bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia. Lahan basah rawa gambut tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat destinasi wisata Kerbau Rawa. Biasanya kerbau rawa akan berenang pada sore hari.
Gambar 2: Pemanfaatan dan pengelolaan rawa gambut sebagai untuk lahan pertanian oleh masyarakat sekitar.
Banyak juga masyarakat yang memanfaatkan dan mengelola rawa gambut sebagai lahan pertanian. Rawa gambut sendiri memiliki curah air yang cukup bagus untuk menanam padi. Namun jika curah air sedang naik padi pun akan terendam oleh air yang sedang pasang atau naik.
Gambar 3: Pemanfaatan dan pengelolaan rawa gambut sebagai tempat pembudidayaan ikan atau menangkap ikan.
Pemanfaatan dan pengelolaan selanjutnya sebagai pembudidayaan ikan atau menangkap ikan. Masyarakat sekitar memanfaatkkan rawa gambut sebagai tempat pembudidayaan ikan, penangkapan ikan dll.Â
Gambar 4: Pemanfaatan dan pengelolaan rawa gambut sebagai perkebunan jeruk.
Pemanfaatan dan pengelolaan rawa gambut oleh masyarakat Madastana ialah membuat perkebunan jeruk. Selain membuat perkebunan jeruk tempat tersebut juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang bisa dikunjung pada weekend saja.
Gambar 5: Pemanfaatan dan pengelolaan rawa gambut difungsikan sebagai tempat merendam kayu.
Rawa gambut juga dimanfaatkan untuk merendam kayu, merendam kayu disungai adalah salah satu cara mudah mengawetkan kayu dan meningktkan kualitas kayu. Merndam kayu bertujuan untuk agar kayu menyerap air sehingga mengeluarkan zat ekstraktif yang larut di air.
KESIMPULAN
Banyaknya manfaat lahan basah jika bisa atau mengelolanya dengan bener dan tepat. Adapun Indonesia memiliki lahan rawa yang cukup luas akan menguntungkan sekali jika bisa mengelola lahan basah tersebut, namun lahan rawa basah ini belum dimanfaatkan secara maksimal banyak masyarakat yang tidak bisa mengelola lahan rawa gambut dengan benar atau maksimal.
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Pengantar lingkungan lahan basah, dan memberi kesempata kepada saya membuat jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA
Zulkarnaini,Z., & Lubis, E. E. (2019).Â
"Mengatakan Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Pemanfaatan Â
Ekosistem Rawa Gambut Secara
 Berkelanjutan."
Notohadiprawiro, T. (2006).
"Mengatakan Pola Kebijakan
Pemanfaatan Sumberdaya LahanÂ
Basah, Rawa dan Pantai. In Proc.Â
Seminar Ilmiah Diesnatalis."
Suriadikarta, D. (2008).
" Mengatakan Pemanfaatan dan strategiÂ
pengembangan lahan gambut eks PLG
Kalimantan Tengah. JurnalÂ
Sumberdaya Lahan, 2(1)."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H