Mohon tunggu...
Rita Sugiarti
Rita Sugiarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi saya sebagai mahasiswa

Rita sugiarti kepribadian nya baik, hobinya suka shoping

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Psikososial Erik Erikson

26 Oktober 2024   21:28 Diperbarui: 27 Oktober 2024   10:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Konsep Utama
Erikson menekankan bahwa setiap tahap perkembangan tidak hanya berfokus pada aspek psikologis individu tetapi juga dipengaruhi oleh konteks sosial dan budaya. Setiap krisis yang dihadapi individu memiliki dampak yang signifikan terhadap pengembangan identitas. Selain itu, hasil dari setiap tahap tidak bersifat mutlak; individu dapat mengalami konflik di berbagai tahap sepanjang hidup mereka.

Implikasi Teori
Teori psikosial Erikson memiliki banyak aplikasi dalam bidang pendidikan, konseling, dan kesehatan mental. Dengan memahami tahapan perkembangan, profesional dapat membantu individu melewati krisis dan tantangan yang dihadapi di setiap fase kehidupan. Misalnya, dalam konteks pendidikan, guru dapat mendukung anak-anak dalam mengembangkan rasa percaya diri dan kompetensi.

Kritik terhadap Teori Erikson
Meskipun teori ini sangat berpengaruh, ada beberapa kritik. Beberapa ahli berpendapat bahwa tahapan tidak selalu linear dan dapat bervariasi antar budaya. Selain itu, aspek gender dan pengaruh sosial yang lebih luas tidak sepenuhnya ditangani dalam teori ini.

Kesimpulan
Teori psikosial Erik Erikson memberikan pemahaman mendalam tentang perkembangan manusia dari lahir hingga usia lanjut. Dengan menyoroti interaksi antara individu dan lingkungan sosial, teori ini menekankan pentingnya pengalaman sosial dalam membentuk identitas dan kepribadian. Memahami delapan tahapan ini membantu individu dan profesional dalam mengatasi tantangan kehidupan serta mencapai pertumbuhan psikologis yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun