Bagaimana menjadi pemimpin yang baik? Seorang pemimpin bisa dikatakan sukses atau baik dengan cara belajar dari kesalahan, dan tidak pernah berhenti untuk mempelajari hal yang baru berada di sekitarnya. Potensi tersebut ada di dalam masing-masing individu, tergantung bagaimana individu tersebut dapat menggali potensi tersebut sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari attitude, hingga menjadi inspirasi bagi orang lain.
Namun dibalik pemimpin yang baik terdapat risiko yang dihadapi sebagai kepemimpinan selalu memerlukan keberanian dalam menghadapi dan mengambil risiko di  suatu tingkat tertentu. Risiko diperlukan untuk membuat perubahan dan dalam membuat  perubahan akan selalu ada risiko yang dapat berimbas baik kepada pemimpin yang  memulai dan  memimpin perubahan, maupun terhadap para pengikutnya, serta terhadap kelompok dan organisasi yang dilibatkan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar seorang  pemimpin dapat membangun "Risk Leadership"atau kepemimpinan yang berani menghadapi  dan mengambil risiko. Dimulai dengan kewaspadaan terhadap berbagai "Zona  Nyaman" (Comfort  Zone) di sekitarnya, memahami "Tantangan-tantangan" (Challenges) yang dihadapi, berorientasi pada 'Inovasi' (Innovation), dan senantiasa penuh "Percaya Diri" (Confidence).
- Zona Nyaman (Comfort Zone)
- Zona nyaman adalah sebuah keadaan di mana seseorang merasa terbiasa dan nyaman karena mampu mengontrol lingkungannya. Dalam keadaan ini, orang tersebut jarang merasa gelisah dan jarang mengalami kesulitan- kesulitan, gangguan hidup atau  tekanan-tekanan hidup yang mengakibatkan stres. Jadi, hal apapun yang membuat kita nyaman dan enggan beranjak karena takut terjadi sesuatu jika meninggalkannya, adalah merupakan zona nyaman. Takut mencoba sesuatu yang baru adalah definisi paling sederhana dari kalimat "terjebak di zona nyaman".
- Tantangan -- tantangan (Challenges)
- Tantangan adalah hal yang membuat kita selalu belajar.Tantangan diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri tidak hanya untuk pemimpin saja, tetapi juga untuk orang-orang yang dipimpin dalam mengatasi tantangan tersebut. Kerelaan  mengambil risiko pada saat tantangan sangat besar dibutuhkan seorang pemimpin untuk menunjukkan keberanian dan kemampuan dalam menghadapi  situasi sulit.
- Inovasi (Innovation)
- Pengambilan suatu risiko dilakukan dengan adanya suatu tujuan. Tidak ada artinya  mengambil suatu risiko yang tidak menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, dalam mencapai suatu tujuan tertentu akan ada banyak risiko yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan  tersebut. Inovasi ialah sebagai sebuah gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbarui suatu proses dan jasa.
- Kepercayaan diri (Confidence)
- Kepercayaan diri merupakan sikap mental seseorang dalam menilai diri maupun objek sekitarnya, sehingga individu mempunyai keyakinan akan kemampuan dirinya untuk dapat melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya.
- Kepercayaan diri tidak hanya perlu dimiliki oleh seorang pemimpin tetapi juga perlu  untuk didemonstrasikan. Membangun kepercayaan diri untuk membuat keputusan-keputusan sulit membutuhkan sejarah atau rekam jejak dalam pengambilan keputusandi masa lalu. Seorang pemimpin perlu belajar dari keputusan-keputusan yang telah mereka  buat sebelumnya, baik belajar dari kesuksesan maupun dari kesalahan-kesalahan yang  pernah terjadi. Proses pembelajaran tersebutakan membangun dan memberikan kepercayaan  diri bagi  pemimpin dalam mencari dan membuat keputusan terbaik yang  mereka dapat buat dalam suatu waktu tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H