Pemilihan umum adalah salah satu cara untuk mempraktekkan sistem demokrasi di Indonesia, yang akan dilaksanakan sebentar lagi, bahkan hanya dalam hitungan bulan. Proses penyelenggaraan pemilu semakin lama semakin berkembang, dimulai dari pertimbangan hukum, tahapan peserta, aturan kelembagaan, aturan pelanggaran, dan pengaturan pelaksanaan. Meskipun demikian, partisipasi politik yang ditunjukan oleh masyarakat, terutama generasi muda yang sudah memiliki hak pilih dengan meluaskannya kepada orang lain merupakan penentu utama dari hasil pemilu. Kualitas dari hasil pemilu tergantung pada tinggi rendahnya  tingkat partisipasi, karena dari partisipasi ini akan terlihat seberapa besar masyarakat menaruh perhatiannya pada masalah negara (Muhaling, 2013).
Salah satu faktor utama dalam berlangsungnya kegiatan pemilu berasal dari seberapa besar partisipasi masyarakat dalam keterlibatannya. Hal ini menjadi tanda perubahan dan kemajuan digital yang sangat luar biasa ketika berbagai aplikasi untuk semua pola digitalisasi muncul. Oleh karena itu, sistem informasi digital yang sebagian besar penggunanya adalah generasi muda berguna untuk keperluan pemilihan umum dan masih harus ditambah kualitasnya oleh penyelenggara pemilu.
Generasi muda sudah tidak diragukan lagi untuk memenuhi syarat melakukan tugas pengawasan partisipatif terhadap pemilu, karena mereka sudah terbiasa dengan perkembangan informasi saat ini. Sebagai contoh, generasi muda sudah sangat leluasa untuk mengakses informasi terkait dengan pemilu, bagaimana tata cara memilih yang baik, mengetahui informasi-informasi politik terkini terkait dengan kampanye yang dilakukan sebuah parpol, dan masih banyak lagi.Â
Kita memang belum bisa memastikan generasi muda sudah siap berpartisipasi dan mengawasi tahapan pemilu, tetapi hal tersebut bisa dipastikan dengan beberapa hal, yaitu :
Pertama-tama, generasi muda diharapkan dapat memahami betapa pentingnya partisipasi dalam proses pemilihan umum. Pemilu dilakukan untuk memilih pemimpin dan mengambil keputusan penting yang nantinya akan mempengaruhi masa depan negara dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda harus berpartisipasi secara aktif dalam pemilihan umum baik secara langsung maupun digital untuk membantu mengawasi dan memastikan bahwa suara mereka telah didengar.
Kedua, generasi muda harus meningkatkan wawasan dan memperluas pengetahuan mereka tentang isu-isu politik yang mempengaruhi negara dan masyarakat Indonesia. Diharapkan dengan mereka memahami isu-isu ini, maka generasi muda dapat mengambil keputusan untuk memilih yang lebih terinformasi dan membantu memilih pemimpin yang dapat memimpin Indonesia dengan baik.
Ketiga, generasi muda harus memahami tahapan pemilu yang terstruktur dan bagaimana mereka dapat terlibat langsung dalam mengawasi proses tersebut. Tahapan pemilu yang dimaksud meliputi registrasi pemilih, kampanye, pemungutan suara, penghitungan suara, dan pengumuman hasil pemilu. Dengan adanya hal ini, generasi muda dapat mengawasi tahapan pemilu dengan bergabung dalam organisasi pemantau pemilu seperti BAWASLU (Badan Pengawas Pemilu) ataupun menjadi relawan untuk partai politik calon tertentu. Mereka juga dapat membantu memantau pelaksanaan pemilu apakah berlangsung dengan jujur dan transparan melalui sosial media dan dapat melaporkan jika terjadi adanya pelanggaran atau kecurangan selama pemilu berlangsung.
Yang terakhir, penting bagi generasi muda untuk mempertimbangkan berbagai sumber informasi dan memilih informasi yang benar-benar dapat dipercaya. Dalam era informasi digital yang berkembang pesat, seringkali sulit untuk membedakan antara informasi yang benar dan yang salah. Oleh karena itu, generasi muda harus belajar untuk memeriksa sumber informasi dan memverifikasi kebenaran informasi sebelum mereka membagikannya dengan orang lain. Sebagai contoh, ketika sebuah partai sedang melakukan kampanye secara tersirat di sosial media, generasi muda diharapkan tidak semerta-merta menelan informasi tersebut, harus dipastikan terlebih dahulu apakah informasi tersebut benar dan bukan salah satu buzzer yang memiliki tujuan lain yaitu mengakibatkan pemilu tidak berjalan dengan lancar dan mengakibatkan kegaduhan baik secara langsung maupun di sosial media.
Dalam rangka mempersiapkan diri untuk Pemilu 2024, generasi muda dapat melakukan beberapa hal seperti di atas dan terus belajar, bertanya, dan terlibat dalam diskusi tentang politik dan isu-isu penting. Dengan cara ini, mereka dapat membantu memastikan bahwa pemilu berjalan dengan baik dan bahwa negara dan masyarakat Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H