Gaibkah Angka Positif Covid-19 di Daerah Bekasi?
Kehadiran varian terbaru virus Covid-19 yaitu Omicron menimbulkan berbagai pandangan mengenai jumlah kasus positif Covid-19 di daerah Bekasi. Beberapa pihak menyebutkan bahwa saat ini penderita Covid-19 sudah berkurang dan terdapat pula pihak yang menyebutkan bahwa belakangan ini penderita kasus Covid-19 daerah Bekasi menembus angka positif tertinggi sejak dua tahun terakhir ini. Dengan demikian “Gaibkah angka positif Covid-19 di daerah Bekasi?” Seperti apa kah keberlanjutannya, mari kita simak selengkapnya!
Kian hari, semakin banyak beredar informasi simpang siur mengenai perkembangan kasus Covid-19 di daerah Bekasi. Infromasi tersebut tentu saja didapatkan melalui mulut ke mulut, yang diyakini masyarakat dan dianggap menjadi sebuah fakta.
Tak hanya sekedar konsumsi pribadi, melainkan hal tersebut dijadikan sebagai bahan untuk disebarkan secara ilegal pada masyarakat umum dengan tujuan tertentu. Penyebaran berita kurang tepat atau kita sebut hoax tersebut adalah penyebab utama timbulnya kecemasan atau anxiety terutama bagi masyarakat Bekasi yang belum memahami betul mengenai penyakit Covid-19.
Menanggapi hal tersebut salah satu dokter rumah sakit daerah Bekasi yang menangani secara intensif mengenai pasien Covid-19 membenarkan bahwa memang terdapat beberapa berita mengenai Covid-19 yang mengalami penurunan bahkan kenaikan kasus.
“Perkembangan saat ini sebenarnya angkanya sudah meningkat lagi dari varian sebelumnya, yaitu varian Delta. Angka positif Covid-19 di Bekasi pun meningkat. Hanya saya tidak semuanya saat ini masuk kedalam rumah sakit” ujar dr. Edelwis, Senin 28 Februari 2022. Hal tersebutlah yang menimbulkan paradigma “Gaibkah angka positif Covid-19 di daerah Bekasi?”
Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa masih terdapat banyak angka penderita Covid-19 yang belum terdata secara resmi dan masih banyak pula masyarakat yang enggan memerikasan keadaanya sekalipun telah mengalami berbagai gejala kasus Covid-19.
Penyebab utama ke-Ghaiban angka kasus positif Covid-19 ialah rasa ketakutan maupun kecemasan“anxiety” warga daerah Bekasi yang sangat tinggi terhadap virus Covid-19, sehingga masih sulit didapatkan angka penderita Covid-19 secara rinci dari setiap keluarga di berbagai daerah Bekasi.
Pihak pemerintah sendiri dalam perihal pendataan sudah sangat profesional, dimana setiap harinya terdapat berbagai informasi mengenai perkembangan kasus Covid-19.
“Untuk data Covid di Indonesia, setiap harinya Kemenkes memerintahkan rumah sakit untuk meng-collect data terbaru. Kemenkes memberikan waktu hingga pukul 10 pada setiap rumah sakit, untuk disetorkan pada pemerintah pusat. Datanya yaitu baik kasus naik, kasus penyembuhan, kasus meninggal dengan ditambah data vaksinasi. Data tersebut harus masuk setiap hari pada Kemenkes yang akan diterbitkan di akun resmi Kemenkes.” ujar dr. Edelwis, Senin 28 Februari 2022.
Selain itu, beberapa rumah sakit sudah melakukan inovasi terhadap penanggulangan kasus positif yaitu dengan menciptakan program “Telekonsultasi” maupun “Telemedicine” dimana para penderita dapat melakukan konsultasi maupun pengobatan secara tekstual bersama para dokter profesional dan nantinya akan dilakukan pengecekan secara berkala oleh pihak rumah sakit.
Namun, sayangnya ke-Gaiban angka positif Covid-19 di daerah Bekasi yang dipicu oleh ketakutan warga dalam pendataan diri sebagai penderita Covid-19 ini menyebabkan program tersebut belum dapat dirasakan oleh banyak warga daerah Bekasi.
Menurut penuturan dr. Edelwis mengatakan bahwa kebanyakan warga Bekasi belum terbuka terhadap pentingnya menjaga diri dari paparan virus Covid-19, baik dalam mematuhi protokol kesehatan di lingkungan sekitar maupun dalam ruangan publik.
Masih sangat banyak dapat kita jumpai pelanggar protokol kesehatan diberbagai sudut kota bahkan disekitar rumah sakit pun mereka tetap tidak peduli terhadap protokol kesehatan yang mana hal tersebut sangat berisiko tinggi dirinya terpapar virus Covid-19.
Ke-Gaiban angka kasus positif Covid-19 ini perlu ditinjau dan diperhatikan lebih mendalam oleh pihak pemerintah khususnya untuk daerah Bekasi sendiri yang masih minim akan ketaatan dalam menjaga maupun mengimplementasikan protokol kesehatan. Itulah hal yang sangat penting bagi kenyamanan maupun keamanan pribadi, karena hal tersebut pun menyangkut nyawa seseorang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H