Bisa nggak sih seorang guru menjelma menjadi blogger, writer dan youtuber dalam waktu yang bersamaan dan hanya dalam hitungan kurang dari 100 hari?
Kira-kira bisa gak ya? Kok bisa ya? Gimana caranya?
Membayangkannya saja sulit! Okay gak usah dibayangkan ya! Ini true story. Sejak SMP saya sudah kagum dengan Pahlawan wanita Idonesia R.A. Kartini sehingga salah satu kata motivasinya selalu menjadi penyemangat saya dalam melangkah yaitu:
Nothing is impossible in this world what we look upon today tomorrow may be accomplished fact.
Tidak ada yang mustahil di dunia ini apa yang kita lihat hari ini, besok bisa jadi kenyataan.
Berawal Belajar Dari Rumah (BDR)
Tidak pernah terpikirkan olehku jika pandemi ini membuat status di profil berubah dari seorang guru biasa yang hanya sibuk dengan kegiatan belajar-mengajar di sekolah menjadi seorang penulis buku, blogger dan kini mulai merambah ke youtuber.
Semua bermula karena virus Covid-19 yang memaksa kita untuk tetap di rumah saja. Berawal dari situlah sebagai seorang guru saya dituntut untuk tetap profesional mengajar siswa dari jarak jauh.
Awalya saya hanya berpikir bagaimana caranya agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan cara yang mudah, materi yang disampaikan bisa lengkap dan hanya dengan sekali klik. Akhirnya saya mempunyai ide untuk membuka kembali blog yang hampir 5 tahun tidak pernah saya hiraukan. Ibarat rumah yang telah lama ditinggal bisa dibayangkan betapa banyak debu dan sarang laba-laba, pokoknya kusam banget dah.
Sayapun mulai berbenah, mulai merapikan tata letak blog dan mengganti tema blog agar terlihat lebih menarik dengan harapan siswa yang singgah di blog saya merasa senang , tidak jenuh melihat, membaca materi dan artikel yang saya post.
Memang sih awalnya saya cukup kesulitan untuk menulis sendiri materi yang ingin saya sampaikan. Karena tidak terbiasa menulis saya pun banyak mengcopy paste hasil searching di google, akan tetapi semua berubah ketika saya mengenal Group Belajar Menulis.
Mengenal Group Belajar Menulis
Awal keikutan saya di Group Belajar Menulis hanya iseng-iseng saja pengen tahu mumpung gratis/ nggak bayar bahasa gaul sekarang kepo. Apa sih materi yang didapat dalam group tersebut? Selain itu saya mengira hanya beberapa hari saja, bahkan perkiraan saya kurang dari seminggu.
Tapi, apa yang terjadi prediksi saya salah. Pelatihan ini berlangsung selama hampir 2 bulan seminggu 5 kali di mana setiap pertemuan harus membuat resume dan akan mendapatkan sertifikat jika telah berhasil menerbitkan buku solo.
Berat, itulah kata yang terlintas dalam pikiran saya pada saat itu. Akan tetapi saya jalani saja secara perlahan-lahan. Seminggu berjalan saya mulai menikmati kegiatan belajar menulis itu karena resume yang ditulis harus diposting ke dalam blog. Secara tidak langsung saya menjadi aktif menulis di blog. Minggu kedua bahkan saya mulai tertarik menulis apa saja setiap ide yang muncul dalam benak saya.
Semua tips dan trik dari nara sumber saya praktikkan seperti :
- Menulislah setiap hari.
- Menulislah dengan jelek.
- Menulislah tanpa beban.
- Menulis…menulis…menulis.
- Free Writing.
- Menulis ketika ide muncul.
Baca Juga Cara Memilih Judul dan Tema Agar Tulisan Kita Layak Terbit
Aktif Menulis di 3 Platform Blog
Akhirnya semakin hari saya semakin jatuh cinta dan semakin aktif menulis di blog. Sehingga selama 6 minggu saya sudah berhasil menulis 50 artikel di blog saya. Tidak terpaku di satu blog yaitu blogspot akhirnya saya membuat akun di wordpress dan kompasiana. Alhamdulillah hingga kini saya masih aktif menulis diketiga akun tersebut.
Berikut daftar blog yang saya kelola :
Mulai Menerbitkan Buku Solo dan Antologi
Seiring berjalan waktu setelah selesai mengikuti kegiatan belajar menulis selama 2 bulan buku pertama saya terbit dengan judul 25 Trik Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku, yang mana buku ini adalah kumpulan resume selama belajar menulis.
Hobi menulis saya semakin berkembang sehingga ajakan-ajakan menulis buku antologi berdatangan hingga kini saya telah mengikuti 6 antologi di mana 3 dari buku antologi, saya diberi kepercayaan menjadi kurator dan editornya.
Baca Juga Tips Menulis Agar Tulisan Enak di Baca dan Pesan Tersampaikan
Aktif menulis di antologi dan menjadi kurator, buku solo saya berikutnya “Merajut Asa Sejak Belia” kembali terbit hanya dalam waktu 3 minggu. Hobi baru terus saya asah hingga saya juga mengikuti tantangan menulis bersama Prof. Richardus Eko Indrajit dan alhamdulillah sudah di terima tanpa revisi di penerbit mayor dan Insya Allah akan segera terbit.
Dari Blogger merambah ke Youtuber
Hobi menulis ini tetap saya jaga hingga kini saya bergabung di beberapa komunitas menulis dan komunitas blogger. Dengan harapan keaktifan saya menulis tetap terjaga terbukti ketika saya bergabung dalam komunitas menulis yaitu tantangan menulis setiap hari dan alhamdulillah saya konsisten menulis dengan tema tutorial sehingga selain menulis di blog saya juga membuat tutorial dan saya upload di youtube.
Hingga kini selama masa pandemi saya telah menulis di 3 platform yang total postingan kurang lebih 200 artikel dan 50 konten youtube. Di mana hampir 90 persen semua tulisan maupun konten youtube di buat selama pandemi ini.
Berikut beberapa konten yang saya buat di channel youtube.
Mulai mendapatkan Income
Bermula dari hobi siapa sangka pendapatan baru menghampiri, semua bermula karena hobi selain itu ajakan sebagai narasumber untuk berbagi pengalaman tentang menulis juga berdatangan. Saya tidak pernah menyangka pandemi ini bisa membawa saya pada hobi baru dan profesi baru yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.
Bersama kesulitan ada kemudahan
Semua yang terjadi di muka bumi ini sudah ketentuan Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa. Yakinlah pasti ada hikmah dalam setiap kejadian. Saya bersyukur atas hikmah yang saya alami di masa pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berlalu, sehingga kita bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Pesan saya untuk sobat online manfaatkan masa-masa pandemi ini dengan menyalurkan hobi semaksimal mungkin karena berawal dari hobi itu jika bisa disalurkan dengan baik maka akan mendapatkan hasil di luar perkiraan kita.
Salam semangat !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H