Mohon tunggu...
Rita Wati
Rita Wati Mohon Tunggu... Guru - Guru Pemelajar

Berawal dari otodidak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

[EVENT SEMARKUTIGA] Covid Mewujudkan Impianku Menjadi 4 In One (Teacher,Writer,Blogger and Youtuber)

12 Desember 2020   10:57 Diperbarui: 12 Desember 2020   16:19 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisa nggak sih seorang guru menjelma menjadi blogger, writer dan youtuber dalam waktu yang bersamaan dan hanya dalam hitungan kurang dari 100 hari?

            Kira-kira bisa gak ya? Kok bisa ya? Gimana caranya?

            Membayangkannya saja sulit! Okay gak usah dibayangkan ya! Ini true story.  Sejak SMP saya sudah kagum dengan Pahlawan wanita Idonesia  R.A. Kartini sehingga salah satu kata motivasinya  selalu menjadi penyemangat saya dalam melangkah yaitu:

Nothing is impossible in this world what we look upon today tomorrow may be accomplished fact.

Tidak ada yang mustahil di dunia ini apa yang kita lihat hari ini, besok bisa jadi kenyataan.

Berawal Belajar Dari Rumah (BDR)

            Tidak pernah terpikirkan olehku  jika pandemi ini membuat status di profil berubah dari seorang guru biasa yang hanya sibuk dengan kegiatan belajar-mengajar di sekolah menjadi seorang penulis buku, blogger dan kini mulai merambah ke youtuber.

            Semua bermula karena virus Covid-19 yang memaksa kita untuk tetap di rumah saja. Berawal dari situlah sebagai seorang guru saya dituntut untuk tetap profesional mengajar siswa dari jarak jauh.

            Awalya saya hanya berpikir bagaimana caranya agar siswa dapat menerima pembelajaran dengan cara yang mudah, materi yang disampaikan bisa lengkap dan hanya dengan sekali klik. Akhirnya saya mempunyai ide untuk  membuka kembali blog  yang hampir 5 tahun tidak pernah saya hiraukan. Ibarat rumah yang telah lama ditinggal bisa dibayangkan betapa banyak debu dan sarang laba-laba, pokoknya kusam banget dah.

            Sayapun mulai berbenah, mulai merapikan tata letak blog dan mengganti tema blog agar terlihat lebih menarik dengan harapan siswa yang singgah di blog saya merasa senang , tidak jenuh melihat, membaca materi dan artikel yang saya post.   

           Memang sih awalnya saya cukup kesulitan untuk menulis sendiri materi yang ingin saya sampaikan. Karena tidak terbiasa menulis saya pun banyak mengcopy paste hasil searching di google, akan tetapi semua berubah ketika saya mengenal Group Belajar Menulis.

Mengenal Group Belajar Menulis

            Awal keikutan saya di Group Belajar Menulis hanya iseng-iseng saja pengen tahu mumpung gratis/ nggak bayar bahasa gaul sekarang kepo. Apa sih  materi yang didapat dalam group tersebut? Selain itu saya mengira hanya beberapa hari saja, bahkan perkiraan saya kurang dari seminggu.

          Tapi, apa yang terjadi prediksi saya salah. Pelatihan ini berlangsung selama hampir 2 bulan seminggu 5 kali di mana setiap pertemuan harus membuat resume dan akan mendapatkan sertifikat jika telah berhasil menerbitkan buku solo.

         Berat, itulah kata yang terlintas dalam pikiran saya pada saat itu. Akan tetapi saya jalani saja secara perlahan-lahan. Seminggu berjalan saya mulai menikmati kegiatan belajar menulis itu karena resume yang ditulis harus diposting ke dalam blog. Secara tidak langsung saya menjadi aktif menulis di blog. Minggu kedua bahkan saya mulai tertarik menulis apa saja setiap ide yang muncul dalam benak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun