Mohon tunggu...
Rita Mutiara Kurniasih
Rita Mutiara Kurniasih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyanyi/Periang/Traveling/Dream Big Work Hard

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Akhlak Pada Anak Sekolah Dasar di Era Digital

22 Desember 2023   12:05 Diperbarui: 22 Desember 2023   15:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Pendidikan akhlak memiliki sebuah tujuan untuk menerapkan nilai - nilai moral dan etika yang diterapkan pada anak sekolah dasar melalui support dari orang tua, guru, serta lingkungan masyarakat. Pembentukan akhlak merupakan hal yang penting, setiap anak memiliki potensi baik secara normal sejak dini. Akan tetapi hal tersebut harus di sosialisasikan supaya setiap anak membentuk akhlaknya secara maksimal.

        Di media era digital yang kita lihat kini mempunyai dampak negatif yang besar bagi anak - anak jika tidak ada kontrol dari orang tua. Era digital merupakan masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Pada teknologi ini terdapat beberapa sosial media yang sifatnya bebas, bebas dalam artian bisa diakses oleh siapapun. Karena sifat itulah orang tua harus mendampingi anaknya ketika membuka sosial media supaya tidak sembarang menonton dan berkahir menirukan sesuatu hal yang seharusnya tidak ditiru. Pendidikan akhlak sebagai tujuan dari pendidikan nasional dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa : pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. 

Tahukah kamu apa itu pendidikan akhlak? 

         Pendidikan akhlak adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk membimbing dan mengarahkan kehendak seseorang agar mencapai tingkah laku yang mulia dan menjadikannya sebagai kebiasaan. Pengembangan pendidikan di era sekarang ini memiliki potensi kekuatan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta akhlak mulia yang pernah diterapkan dalam ajaran Ki Hajar Dewantara. Dalam Kongres Taman Siswa tahun 1930 menyatakan bahwa pendidikan umumnya menerapkan budi pekerti, contohnya : akhlak dan intelek. Pendidikan diterapkan dalam pembelajaran dari segi akademik atau non akademik. Tujuannya agar peserta didik mampu merubah sikap dan perilakunya agar menjadi baik.

         Akhlak seseorang akan terbentuk aktif secara berulang-ulang agar menjadi kebiasaan. Peran penting dalam pendidikan akhlak meliputi guru, keluarga, dan masyarakat yang akan membentuk role model dalam pandangan anak didik sehingga menjadi patokan sikap baik. Sebuah konsep akan terbentuk jika guru, keluarga, serta masyarakat saling mendukung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun