Mohon tunggu...
Rita Maelisa
Rita Maelisa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nama saya Rita Maelisa, untuk saat ini saya bekerja di SD Meraih Bintang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembiasaan Baik untuk Pembentukan Karakter Anak Kelas 1 Sekolah Dasar

30 Juli 2022   14:08 Diperbarui: 30 Juli 2022   14:10 2497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan karakter sangat penting diterapkan pada masa sekolah saat ini. Hal tersebut bertujuan untuk membentuk karakter yang baik sebagai bekal anak tersebut dalam bersosialisasi baik dengan teman sebaya, guru, orang tua dan masyarakat. Dalam dunia pendidikan, pembentukan karater siswa yang baik, sebaiknya dilakukan sejak dini khususnya mulai dari jenjang sekolah Kelompok Bermain (KB), TK, dan SD. Pembentukan karakter sejak dini sangat menentukan sikap dan perilaku anak pada masa mendatang saat memasuki jenjang yang lebih tinggi dan saat memasuki dunia masyarakat.

Berdasarkan pengalaman saya sebagai guru SD, saya akan mengangkat tema tentang pembiasaan baik untuk membentuk karakter Siswa Kelas 1 SD. Apa saja pembiasaan baik yang harus dilakukan untuk siswa kelas 1 SD untuk membentuk karakter yang baik? 

Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk membentuk karakter siswa yang baik melalui pembiasaan-pembiasaan  dimulai dari-hal-hal kecil namun berdampak besar di kemudian hari untuk anak tersebut. Hal-hal kecil tersebut sudah saya terapkan di dalam pembelajara yang saya lakukan mulai dari anak berangkat ke sekolah, proses pembelajaran di sekolah bahkan pembiasaan belajar di rumah.

Hal pertama yang harus dilakukan yaitu pembiasaan anak untuk bersarapan pagi, hal tersebut bertujuan agar anak lebih berkonsentrasi saat belajar dan agar anak tersebut menyadari arti penting kesehatan tubuhnya sendiri, serta anak tersebut dapat bertanggung jawab terhadap kebutuhan diri sendiri. Pembiasaan baik yang kedua yaitu menerapkan kebiasaan 6S atau singkatan dari "Senyum, Sapa, Salam, Salim, Sopan, Santun".  

Pembisaan 6S dilakukan mulai dari anak diantar oleh orang tua, ajak anak untuk terbiasa Senyum, kemudian menyapa guru-guru dan teman-teman di sekolah, kemudian biasakan anak untuk salim kepada orang tua sebelum anak masuk ke sekolah, serta anak salim kepada bapa ibu guru di sekolah dengan bersikap sopan dan santun. pembiasaan yang ketiga yaitu menerapkan kepada anak setiap kali melakukan sesuatu yaitu tentang tiga hal, mengucapkan kata "tolong" jika memerlukan bantuan, mengucapkan "terimakasih" jika sudah di bantu atau di tolong, kemudaian mengucapkan kata "maaf" jika sudah melakukan kesalahan, anak juga diberi pemahaman tentang hal baik apa aja jika kita melakukan hal tersebut dan jika kita tidak melakukan hal tersebut. 

Pembisaaan yang ke empat yaitu memberi pengertian kepada anak tentang hal-hal baik positif yang harus dilakukan di kelas ataupun di sekolah, seperti harus berbicara sopan, berteman baik dengan teman, mengerjakan tugas secara mandiri, saling berbagi dengan teman, dan lain sebaiagainya. Pemberian pengertian tersebut disertakan dengan hal yang akan didapat jika kita melakukan hal tersebut dan hal yang akan didapat jika kita melanggar hal tersebut. 

Usahakan dalam pemberian kebiasan baik kepada anak, dilakukan melalui hal-hal yang positif. Pembiasaan baik untuk membentuk karakter yang baik terakhir yaitu anak di beri pengertian untuk mengulas materi yang telah dipelajari disekolah agar anak menjadi lebih memahami materi yang telah didapat disekolah serta anak bisa belajar kembali jika ada materi yang belum dipelajari hal tersebut bisa didampingi olah orang tua dirumah. Oleh karena itu peran orang tua pun di tuntut untuk terbentuknya karakter yang baik.

Pembiasaan-pembisaan baik yang dilakukan, secara tidak langsung anak akan terbentuk karakter yang baik pada anak, dan anak secara perlahan akan mengaplikasikan kebiasaan tersebut baik di sekolah, di rumah ataupun di dalam lingkup masyarakat. Hal tersebut juga tidak lepas dari pengawasan orang tua di rumah, sehingga peran orang tua pun di tuntut saat pengawasan anak di lingkungan rumah, karena sebagian besar kegiatan danak dalam sehari yaitu dilakukan di lingkungan rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun