Kepada Mbak Desol Desy

Mbak,

Lagi ngapain?

Udah mandi, belum?

Kalau aku, sih, "Yes"....kekekeke.

Di sini hawa pagi bikin males mandi. Sejuk, kata orang Malaysia. Maksudnya, dingin. Dari balkoni kondo tempatku tinggal, cuaca nampak mendung dan berkabut putih. Kiriman asap dari negerinya Mbak Desol. Eh, negeriku juga, deng. Ya, sudahlah, takpe...mari kita hirup bersama-sama dan rasakan bersama. Hiks.

Mbak,

Aku menulis surat ini karena ingin bertanya dua hal: Kok pinter sekali mengolah kata dalam tulisan-tulisan fiksinya. Berguru dimanakah? Kedua, pertanyaanku yang belum dijawab-jawab juga. Itu lipstik merah merona, keren sekali. Mbak Des belum juga mau memberi tahu merek apa dan beli dimana? Pentingkah?

Bukan apa-apa, Mbak. 

Aku lagi berpikir keras, apakah ada hubungan antara kemampuan mengolah kata dengan memakai lipstik warna merah? Ada apakah gerangan dengan warna merah? Lipstik. Bibir melongo ala Goyang Dumang. 

Dan satu lagi...terlupa. Ketawa khasmu itu juga, lho....ngahahahahaa.

Aku sudah coba memakai warna yang sama, lalu bercermin. Hmmm....mirip bibirku dengan bibir merah Mbak Des. Lalu aku mainkan keyboard di laptopku. 

Satu naskah yang sedangku garap, sudah berjalan 80%. Tapi rasanya masih garing. Aku menebalkan lagi lipstik merah milikku. Yang ada cuma membekas di bibir gelas....hahahaa. Aku tatap lagi bibir merah melongo Mbak Des di ruang FC. Sepertinya mengejek aku. Idih!

Mbak...Mbak Des

Jadi, gimana, dong?

 

Nb: ikuti event surat menyurat dihttp://m.kompasiana.com/androgini/event-fiksi-surat-menyurat-di-kompasiana_5618f89b4123bd3d16f2001f