Mohon tunggu...
RITA LOUSIANA  ANTHONY MM
RITA LOUSIANA ANTHONY MM Mohon Tunggu... Penulis - ENTREPRENEUR

Hobby: Main Film,Sinetron, Model, Traveling, Speeding driving, Berenang, Nonton Film, Makan -makan/Kulinary memiliki Banyak Cita-cita, sudah terkabul ada cita-cita baru Moto : Harus Bisa Dikerjakan sesulit Apapun itu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengelola Sumber Kekayaan Alam dan SDM Tingkatan Ketahanan Ekonomi Mensejahterahkan Warga NKRI

19 Juni 2023   21:11 Diperbarui: 19 Juni 2023   21:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

fLAS Pada Jaman Kolonialisme, saat itu Negara Repulbik Indonesia merupakan Negara yang dijajah oleh banyak Negara Eropa dan juga Asia. Dan waktunya sendiri terbilang lama mencapai tiga setengah abad. Negara penjajah tersebut antara lain; Portugis (1509-1595M),Spanyol (1521-1692 M,Belanda (1602-1942M), Perancis (1806-1811M, inggris), Jepang (1942-1945).

Ini membuktikan bahwa Negara Indonesia merupakan Negara yang potensial ,Negara yang kaya akan bahan mentah pada saat itu,sehingga bisa membuat Negara Eropa dan Asia Menjajah Bangsa Indonesia. Penjajah tersebut berebut karena tergiur untuk menguasai kekayaan hasil alam Indonesia yang berlimpah, Penjajah tersebut bermaksud menguasai kekayaan sumber daya alam khususnya bahan-bahan mentah seperti rempah-rempah untuk pemasukan bagi negaranya. Selain untuk menguasai Negara Repulbik Indonesia , negara kolonialisme tersebut juga memperbudak Masyarakat rakyat Bangsa Indonesia.

Dampak yang dirasakan akibat penjajahan dan perbudakan terhadap psikologi Masyarakat Bangsa Indonesia cukup lama sehinggaPerkembangan Kemajuan NKRI dirasakan lambat. Tekanan- tekanan dan penderitaan lahir dan batin yang dirasakan Rakyat setelah masa perjuangan kemerdekaan masih sangat membekas dan membuat trauma. 

Menurut saya dampak yang masih dirasakan hingga sampai sekarang adalah dampak Kemiskinan. Masih banyak rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dan ini kenyataan realita hidup dimana satu sisi ketimpangan masih terlihat , banyak rakyat jelata yang masih belum merasakan kemerdekaannya dan Banyak Orang Tua pada masa Tuanya sekarang ini masih berjuang apa yang akan dimakan untuk hari ini, apalagi bespk?!

Luas Negara Repulbik Indonesia merupakan Negara yang terluasdi dunia dengan Kepulauan di Asia Tenggara Timur memiliki luasteritorial dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km serta 17.508 pulau besar maupun kecil dan luas laut sekitar 3,1 juta km sertajumlah penduduk yang banyak, sedangkan pemerataan kesejahteraan masih belum sepenuhnya dirasakan. Kemiskinan masih merajalela dan Keadilan sosial belum terlaksanakan, khususnya dipulau pulau terpencil yang terisolasi dari jangkauan Keadaulatan Negara.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perumbuhan ekonomi merupakan fondasi atau Tugu suatu pertahanan Negara secara Nasional. Fondasi
ekonomi pertahanan yang baik dapat menciptakan strategi ekonomi secara Nasional. Ada beberapa unsur- unsur kekuatan ekonomi yang mencangkup suatu study dimensi ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi Pertahanan terdiri dari dua kata yang bila dipisahkan mempunya arti bahwa ekonomi berkaitan dengan pada kebutuhan manusia yang tidak terbatas.

Sedangkan Pertahanan berdasarkan pada bahwa kedaulatan ada ditangan Negara. Ekonomi Pertahanan merupakan rangkaian kata yang saling berhubungan erat dan melengkapi satu rangkaian yang tidak terpisahkan. Oleh karena kesejahteraan suatu pertahaan Negara dapat ditingkatkan melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kedaulatan ada ditangan Negara yang diatur melalui pemerintahaan. Dan Pemerintahan yang berkewajiban mewujudkan Pertahanan Keamanan Nasional. Keamanan nasional merupakan kondisi keadaan dimana didalamnya mencangkup Masyarakat atau warga Negara yang aman dari segala bentuk ancaman baik dari dalam negri maupun ancaman dari luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun