Mohon tunggu...
Rita Anasih
Rita Anasih Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Perikanan Tahun 2017, Universitas Padjadjaran

man jadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kerupuk Ikan Tenggiri Kuningan

24 November 2020   20:13 Diperbarui: 24 November 2020   20:30 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Rita Anasih1 dan Junianto2

1 Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad

2 Dosen Program Studi Perikanan Unpad

Kamu suka ngemil enggak nih?

Makan camilan itu memang asyik ya! Apalagi kalua sambil nonton film, baca buku sampai lagi gabut alias enggak ada kerjaan, makanan camilan bisa jadi cara asyik untuk membunun waktu. Namun dibalik lezatnya camilan, enggak jarang banyak kandungan yang bikin tubuh kita jadi kurang sehat. Misalnya MSG atau yang biasa dikenal dengan micin, lemak dan kalori yang memiliki efek pada tubuh kita.

Sementara itu, ada juga nih snack atau camilan yang jauh lebih sehat.

Kok bisa?

Camilan apa tuh?

Siapa yang tak pernah mencicipi kerupuk? Kerupuk merupakan makanan ringan dengan tekstur renyah. Keunikan kerupuk yaitu memiliki suara khas saat digigit, sehingga kerupuk menjadi makanan ringan favorit siapa saja.

Tak hanya dimakan sebagai cemilan, namun juga dapat menajdi pendamping lauk makan. Di Indonesia banyak sekali jenis olahan kerupuk, seperti kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk puli, kerupuk ikan dan lain sebagainya. Kerupuk ikan memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh, apalagi bahan pembuatan kerupuknya yang mengandung ikan seperti ikan tenggiri.

Ikan tenggiri merupakan salah satu ikan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Menurut data dari Kesehatanpedia (2015), dalam 100 gram daging ikan tenggiri terdapat kandungan protein 21,5 g, energi 109 kkal, asam lemak 2,6 g serta kandungan mineral 2,9 g. kandungan protein ikan tenggiri setara dengan telur dan daging.

Asam amino dan asam lemak yang terkandung pada ikan tenggiri mudah dicerna oleh tubuh dan baik untuk kesehatan tubuh. Daging ikan tenggiri dapat diolah dan dijadikan bahan pembuatan makanan seperti siomay, pempek, kerupuk serta aneka makanan lainnya.

Ikan tenggiri merupakan kerabat dekat dari ikan mackerel. Ikan tenggiri mempunyai daging yang lembut serta memiliki bau yang khas. Selain nikmat dikonsumsi karena memiliki rasa yang gurih, ikan tenggiri juga memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Sehingga bagus untuk dijadikan sebagai bahan tambahan pembuatan kerupuk.

Kerupuk ikan tenggiri memiliki warna yang coklat, bentuknya bulat dan kecil. Ketika digigit kerupuk ikan tenggiri terasa empuk, gurih dan aroma khas ikan tenggirinya juga masih tercium. Rasa kerupuk ikan tenggiri yang enak membuat kerupuk ikan tenggiri pasti digemari oleh semua masyarakat.

Salah satu daerah yang memproduksi kerupuk ikan tenggiri yaitu di Desa Jalaksana, Kec. Jalaksana, Kab. Kuningan -- Jawa Barat. Kerupuk ikan tenggiri tersebut menjadi salah satu oleh-oleh khas dari daerah Kuningan. Selain di Kuningan, kerupuk ikan tenggiri juga terdapat di beberapa wilayah Indonesia seperti Palembang.

Kerupuk ikan tenggiri Palembang berbeda dengan yang ada di Kuningan, perbedaan yang paling mencolok yaitu bentuknya. Bentuk kerupuk ikan tenggiri kuningan yaitu bulat seperti bola sedangkan kerupuk ikan tenggiri Palembang berbentuk oval pipih dan seperti bentuk kerupuk biasa.

Hal yang paling penting dalam memasarkan produk olahan yaitu rasa, kenampakan, kemasan dan pemasaran. Jika semua sudah terpenuhi dengan baik, maka produk yang akan dijual memiliki peluang yang besar untuk beredar di pasaran. Kemasan dapat menjadi faktor yang menentukan pembeli membeli produk yang dipasarkan.

Kemasan yang menarik dan unik menjadi nilai tambah pada suatu produk. Kemasan kerupuk ikan sebagian besar masih menggunakan plastik, agar lebih menarik dan unik sebaiknya menggunakan kemasan dari bahan Menurut Lubis (2018), nilai tambah pengolahan kerupuk ikan tenggiri sebesar Rp. 14.292/kg dengan rasio nilai tambah sebesar 23,30%.

Nilai tersebut masih tergolong rendah, namun dapat dilakukan upaya untuk meningkatkan nilai tambah kerupuk ikan tenggiri dengan cara melakukan inovasi rasa, kenampakan, kemasan dan pemasaran dari produk kerupuk ikan tenggiri.

Segmentasi pasar kerupuk ikan tenggiri berdasarkan geografisnya menunjukan bahwa hampir disemua pasar yang ada di wilayah Indonesia. Namun terdapat perbedaan disetiap wilayah, karena disesuaikan dengan resep dan citarasa disetiap wilayah yang memiliki perbedaan dan keunikan berbeda pada produk kerupuk ikan tenggiri.

Segmentasi pasar kerupuk ikan tenggiri secara demografis, menargetkan orang-orang di semua kalangan jenis kelamin yang menunjukan bahwa kerupuk ikan tenggiri dapat dikonsumsi siapa saja. Secara psikografis, segmentasi pasar kerupuk ikan tenggiri ditujukan untuk kalangan kelas social menengah. Tapi bisa juga untuk kelas kalangan bawah mengingat harga yang cukup terjangkau.

Promosi yang dilakukan untuk memasarkan kerupuk ikan tenggiri sudah memanfaatkan teknologi internet dan platform e-commerence seperti Shopee, Tokopedia dan marketplace lainnya. Produk kerupuk ikan tenggiri ini sudah dapat ditemukan di berbagai supermarket, khususnya di daerah Kuningan, Jawabarat dapat ditemui di pasar tradisional dan beberapa toko oleh-oleh khas kuningan.

Daftar Pustaka

Kesehatanpedia. 2015. Kandungan Nilai Gizi Ikan Tenggiri per 100 gram.

Lubis, N H. 2018. Analisis Nilai Tambah Pengolahan Kerupuk Ikan Tenggiri (Somberomorus commerson) (Studi Kasus: UD. Seven Islands, Kelurahan Sei Bilah, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat). Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun