Mohon tunggu...
Rita Yuliana
Rita Yuliana Mohon Tunggu... Polisi - Polisi Wanita Indonesia

| Rastra Sewakottama | Polisi Republik Indonesia adalah abdi utama nusa dan bangsa |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Ikan Kecil dan Keinginan Papuq (Nenek)

4 Februari 2021   09:27 Diperbarui: 4 Februari 2021   17:34 1860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya dan Papuq Kebul | Satlantas Lobar
Saya dan Papuq Kebul | Satlantas Lobar

Namun, di ujung sana, di tengah pandemi dan musibah banjir yang melanda, ada hikmah yang dapat di ambil, salah satunya kisah yang dapat mengispirasi kita. 

Ibu Kebul, seorang papuq (nenek) berusia 75 tahun dari dusun Empol Utara, Desa Cendi Manik, Lombok Barat, merupakan salah satu profil wanita yang patut diapresiasi. Jiwanya yang Tangguh meski harus tinggal bersama cucunya ditempat tinggal yang sudah kurang layak, merupakan salah satu sisi di mana kita patut bersyukur dengan kondisi yang ada pada diri kita saat ini.

Kehadiran kami pada waktu itu di Sekotong sedikit memberikan kegembiraan kepada papuq Kebul, meskipun hanya sedikit bantuan berupa sembako yang tentunya tidak dapat dikonsumsi dalam waktu yang cukup lama. Namun, ada satu hal yang membuat saya haru, beliau hanya menuturkan untuk dapat bertemu kami dan dapat bersapa serta diminta untuk datang ke rumahnya yang terdampak bencana.

Saya menyapa Papuq di rumah beliau | Satlantas Lobar
Saya menyapa Papuq di rumah beliau | Satlantas Lobar
Sesederhana itulah kebahagiaan bagi papuq. Tidak malu walau rumahnya kurang layak dan tetap ramah serta rendah hati saat ditemui. Tidak ada keluh kesah dari beliau, yang kami lihat justru sebaliknya, kegembiraan terasa saat kami menyapa. Tidak banyak yang papuq Kebul minta, hanya ingin sekadar berbincang untuk meringankan beban hidupnya.

Hikmah dibalik bencana

Cerita singkat di atas mengandung pesan bahwa terkadang kita mengalami kondisi di mana ikan kecil ada pada diri kita.

Kita berusaha keras untuk mencapai kehidupan yang ideal dan bahagia dengan berbagai cara. Padahal kita sedang menjalani proses kebahagiaan asalkan dilandasi dengan rasa syukur penuh hikmah dalam setiap tahapannya.

Bahkan, yang menyedihkan, kita tidak menyadarinya bahwa setiap episode hidup merupakan kebahagiaan. Kita hanya butuh waktu dan upaya untuk mengerti dan memahami.

Lihatlah papuq Kebul, walaupun masalah datang melanda hingga memporak-porandakan rumahnya, meskipun berbagai ujian telah dilaluinya serta berat untuk dihadapi, semuanya akan luruh jika dilalui dengan dengan ikhlas serta kesabaran.

Hanya satu keinginan papuq, menyapa dan berbicang di rumahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun