Mohon tunggu...
Kitty Jien
Kitty Jien Mohon Tunggu... -

just try to be simple..

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sindrom Kawasaki

17 Juni 2010   09:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:28 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pertama kali mendengar kata Kawasaki beberapa hari yang lalu, saya langsung terbayang salah satu merk sepeda motor, tapi ini sama sekali tidak ada hubungannya sama sekali dengan sepeda motor.

Sindrom Kawasaki atau Kawasaki disease adalah penyakit yang menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Dr.Tomisaku Kawasaki dari Jepang pada tahun 1967, walaupun jarang terdengar, di Indonesia sendiri setiap tahunnya terjadi lebih kurang 5000 kasus pertahun.

Dokter yang bisa menangani penyakit ini juga masih sedikit.

Penyakit Kawasaki ini menyerang sistem imun tubuh dan jika tidak ditangani dengan segera, bisa menyebabkan komplikasi ke Jantung yang bisa menyebabkan pembengkakan pembuluh darah jantung dan kerusakan jantung.

Gejala-gejala kawasaki disease:


  1. Demam tinggi sampai mencapai 40 derajat celcius, demam bisa berlangsung selama 1-2 minggu, jika tidak diobati sama sekali, demam bahkan bisa berlangsung 3-4 minggu, tapi jika cepat diberikan pengobatan yang tepat, dalam 2 hari demam juga bisa turun.
  2. Mata merah tapi tanpa kotoran mata.
  3. Bibir merah, pecah-pecah bahkan terkelupas dan berdarah.
  4. Lidah berwarna merah seperti strawberry.
  5. Telapak tangan dan kaki berwarna merah.
  6. Pengelupasan kulit pada tangan dan kaki, biasanya diawali dari kulit jari tangan atau kaki.
  7. Pembengkakan kelenjar getah bening, biasanya di bagian leher.
  8. Sakit pada persendian.
  9. Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
  10. Kadang-kadang terjadi keluhan kesulitan bernafas.

Sampai sekarang penyakit kawasaki belum diketahui penyebabnya, sehingga tidak bisa dilakukan pencegahan sama sekali. Walaupun demikian, penyakit ini harus segera diberikan pengobatan, karena bisa menyebabkan komplikasi ke jantung yang bisa menyebabkan pembengkakan pembuluh darah jantung dan kerusakan jantung. Bahkan bisa menyebabkan serangan jantung pada anak-anak.

Komplikasi ke jantung bisa dihindari jika pengobatan dilakukan tidak lebih dari 1 minggu setelah anak terserang demam.

Penyakit ini hanya bisa diidentifikasi dari gejala-gejala yang mengikutinya, tidak ada pemeriksaan khusus yang bisa menentukan apakah seorang anak terjangkit penyakit ini atau tidak, sedangkan penyakit ini perlu penanganan secepatnya untuk mencegah komplikasi.
Sehingga harus diperhatikan gejalanya saja, jika terjadi demam tinggi pada anak sampai mencapai 40 derajat celcius dan tidak turun selama 5 hari diikuti dengan 4 sampai 5 gejala diatas, bisa dipastikan anak tersebut menderita penyakit kawasaki.

Cara penanganan anak-anak penderita penyakit kawasaki:

1.Anak-anak yang menderita penyakit kawasaki harus dirawat di rumah sakit dan diawasi oleh dokter anak dan dokter jantung untuk anak-anak.

2.Pemberian Immunoglobulin.

Ini adalah pengobatan standar yang harus diberikan pada penderita untuk mencegah komplikasi penyakit ke jantung. Pemberian immunoglobulin sangat efektif untuk menurunkan demam dalam waktu 24 jam setelah diberikan dan untuk mencegah komplikasi ke jantung jika demam belum melewati 1 minggu.

3.Pemberian aspirin.

Aspirin juga memegang peranan penting, biasanya setelah demam turun, pasien tetap diberikan aspirin untuk mencegah pembekuan darah.

4.Aspirin juga memegang peranan penting, biasanya setelah demam turun, pasien tetap diberikan aspirin untuk mencegah pembekuan darah.

Setelah sembuh, tetap harus dilakukan EKG atau pemeriksaan jantung beberapa minggu sekali untuk memantau kondisi jantung, jika hasilnya bagus untuk beberapa waktu, 1 atau 2 tahun sekali tetap harus mengadakan EKG untuk memastikan kesehatan jantungnya.

Walaupun sudah sembuh, resiko untuk kambuh tetap ada, bahkan bisa menyebabkan kematian mendadak bertahun-tahun kemudian.

Semoga artikel ini bisa membantu penyebaran informasi mengenai penyakit ini, dan lebih banyak anak-anak yang bisa diselamatkan dari penyakit ini dan dari komplikasi yang mengikutinya.

Masih banyak keterlambatan penanganan yang mengakibatkan komplikasi jantung yang fatal atau bahkan menyebabkan kematian.

Semoga bermanfaat…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun