Mohon tunggu...
Risye Kumaladewi NM
Risye Kumaladewi NM Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah bagian dari cinta.

Pecinta senandika dan penyuka petrichor.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kapan Nikah, Mblo?

15 Oktober 2021   15:45 Diperbarui: 15 Oktober 2021   17:10 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada satu pertanyaan yang sedikit membuat risi dan banyak membuat gelisah sebagian jomlo, eh, orang dalam masa penantiannya.

"Kapan nikah?"

Mungkin, sebagian besar dari kita pernah ditanya dengan pertanyaan seperti itu. Ada dua kemungkinan seseorang bertanya demikian. Pertama, ia merasa peduli dan bisa jadi punya niat membantu mencarikan jodoh. Kedua, hanya sekadar basa-basi, guyonan, atau hanya iseng belaka. Kemungkinan kedua ini yang sebenarnya nggak lucu sama sekali.

Masa penantian adalah masa yang cukup berat, perih, dan melelahkan, Jenderal! Semua orang yang sudah dewasa pernah mengalaminya. Namun, kehadiran jodoh nggak semudah mempertanyakan kapan menikah kepada seseorang. Tentang jodoh itu misterius, yang sudah menikah pun masih ada cerainya. Jadi pernikahan bukanlah akhir dari sebuah pencarian sebab nggak ada seorang pun yang tahu akan ada kejutan apa di depan.

Berhentilah mempertanyakan takdir kepada seseorang. Ya, takdir. Pernah dengar bukan kalau rezeki, jodoh, dan maut itu sudah dituliskan-Nya? Lalu, mengapa masih mempertanyakannya? Mempertanyakan sesuatu yang di luar kendali seseorang. Bukankah itu sangat lucu?

Bukan apa-apa, kita tidak tahu seberapa banyak usaha yang telah dilakukan mereka dalam proses pencarian. Bisa jadi juga sebenarnya sudah nggak terhitung orang yang ditolak oleh mereka tentunya dengan alasan yang beragam. Mungkin juga sudah banyak doa panjang yang dilangitkan setiap malam. Sudah banyak harapan yang dirajut setiap harinya.

Pernikahan bukanlah perlombaan, siapa yang paling cepat. Bukan lomba balap karung, lomba makan kerupuk, atau memasukan jarum ke dalam botol. Bukan begitu konsepnya! Pernikahan itu menyatukan dua insan yang jelas-jelas berbeda, tidak pernah bertemu sebelumnya. Menyatukan dua isi kepala yang jelas-jelas beda isinya. Menyatukan dua buah keluarga yang tadinya nggak pernah saling mengenal. Ah, ya ... hampir saja lupa. Pernikahan adalah ibadah terpanjang, dilakukan seumur hidup. Maka, tidak bisa dilakukan dengan cara gegabah. Saling cinta saja nggak cukup. Bahkan, ada yang sebelum menikah nggak saling mencintai, nggak ada tuh perasaan, tetapi mereka akhirnya menikah juga dan saling mencintai seiring berjalannya waktu. 

Pernikahan nggak sesederhana itu. Nggak ada batas maksimal dalam pernikahan. Bukan satu atau dua orang di usia senja yang baru menikah.

Jadi, stop mempertanyakan kapan nikah kepada para jomlo, ya, Guys! Pertanyaan itu hanya akan semakin melukai hati dan memuramkan masa penantian mereka. So, berempatilah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun