Mohon tunggu...
Ahadiyah Dwi Risyani
Ahadiyah Dwi Risyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya Ahadiyah Dwi Risyani dari UIN K. H ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Pengangguran terhadap Kesejahteraan Sosial: Lebih dari Sekedar Angka

15 Desember 2024   22:00 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

          Pengangguran adalah kondisi di mana seseorang tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan. Masalah ini merupakan tantangan sosial dan ekonomi yang cukup mendesak di banyak negara, termasuk Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran tidak hanya mempengaruhi individu yang kehilangan pekerjaan, tetapi juga berdampak pada masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

          Tingginya angka pengangguran menjadi salah satu masalah utama baik dalam ranah ekonomi maupun sosial. Secara ekonomi, pengangguran merupakan masalah serius, karena setiap meningkatnya angka pengangguran berarti suatu negara kehilangan potensi untuk memproduksi barang dan jasa yang seharusnya dapat dihasilkan oleh para pekerja yang tidak bekerja. Di sisi sosial, pengangguran juga berdampak besar, menimbulkan penderitaan bagi individu yang terpaksa menghadapi penurunan pendapatan dan ketidakpastian. Meskipun biaya ekonomi akibat pengangguran dapat dihitung dengan jelas, tidak ada jumlah uang yang dapat menggambarkan secara akurat dampak psikologis dan kemanusiaan yang dialami oleh mereka yang berada dalam kondisi tersebut.

Faktor Penyebab Pengangguran

          Tingkat pengangguran yang tinggi di negara ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah analisis mendalam mengenai penyebab utama kemiskinan di Indonesia, yang mencakup kemajuan teknologi, keterampilan para pelamar kerja, tingkat pendidikan, kondisi ekonomi, pengangguran, serta persaingan global.

1.Kemajuan Teknologi

          Kemajuan teknologi telah mendorong perubahan yang signifikan dalam industri, terutama melalui peningkatan efisiensi produksi berkat penerapan robot dan otomasi. Banyak perusahaan kini lebih memilih menggunakan robot dibandingkan tenaga kerja manusia, mengingat biaya operasional yang lebih rendah dan hasil yang lebih akurat.

          Namun, transformasi ini juga berdampak pada lapangan pekerjaan, di mana banyak pekerjaan manual yang digantikan oleh mesin, sehingga banyak individu kehilangan pekerjaan mereka. Selain itu, kemajuan teknologi ini menuntut keterampilan tertentu dari para pekerja untuk dapat mengoperasikan sistem yang canggih, menyebabkan hanya sebagian kecil dari populasi yang mampu beradaptasi dengan tuntutan pekerjaan modern.

2.Keterampilan Pelamar Tidak Sesuai

          Sebuah perusahaan umumnya mencari calon pegawai yang memiliki keterampilan yang sesuai dengan posisi yang ditawarkan. Namun, jarang sekali ditemukan pelamar yang memenuhi seluruh kriteria yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan oleh semakin sedikitnya pelamar yang memiliki keterampilan multi-guna yang diperlukan oleh industri modern. Akibatnya, hanya segelintir pelamar yang berhasil melewati proses seleksi dan diterima bekerja.

3.Kurangnya Pendidikan dan Keterampilan

          Rendahnya pendapatan dan akses terbatas terhadap pendidikan formal menjadi salah satu penyebab utama kemiskinan di Indonesia. Individu yang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi seringkali menghadapi kesulitan dalam memasuki pasar kerja, terutama untuk posisi yang lebih kompleks. Akibatnya, mereka cenderung terjebak dalam pekerjaan sebagai buruh kasar. Jika lowongan kerja di sektor ini pun tidak tersedia, mereka berisiko terjerumus dalam kemiskinan permanen. Selain itu, keterbatasan keuangan untuk mengakses pendidikan formal membuat mereka enggan untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan, seperti mengemudi, memasak, atau bertani.

4.Kemiskinan

          Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kemiskinan terjadi pada individu yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kondisi ini mengakibatkan mereka kehilangan peluang untuk mendapatkan pendidikan yang memadai, serta keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja modern. Pada akhirnya, banyak di antara mereka yang terpaksa terjebak dalam pengangguran, akibat minimnya alternatif lain yang tersedia.

5.PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)

          PHK menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi pada peningkatan angka kemiskinan. Perusahaan sering kali melakukan pemutusan hubungan kerja sebagai upaya untuk menstabilkan sistem kerja, baik di dalam maupun di luar organisasi. Kejadian ini biasanya terjadi setelah kontrak kerja berakhir atau sebagai respons terhadap kebutuhan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja. Sebagai hasilnya, banyak pekerja terpaksa mencari pekerjaan baru tanpa adanya jaminan atau kepastian.

6.Persaingan Global

          Saat ini, persaingan global semakin ketat, terutama di sektor industri manufaktur dan teknologi informasi. Banyak perusahaan asing cenderung lebih memilih mempekerjakan karyawan dari negara asal mereka daripada memanfaatkan tenaga kerja lokal. Kebijakan ini menciptakan ketidakseimbangan antara pekerja asing dan lokal, yang berujung pada meningkatnya persaingan di pasar kerja. Akibatnya, sejumlah pekerja lokal terpaksa kehilangan pekerjaan, dikarenakan preferensi perusahaan asing terhadap karyawan internasional.

Dampak Pengangguran Terhadap Kesejahteraan Sosial

Berikut adalah dampak dari pengangguran terhadap kesejahteraan sosial

1.Kesehatan Mental dan Emosional

          Salah satu dampak paling signifikan dari pengangguran adalah pada kesehatan mental individu. Ketidakpastian ekonomi dan hilangnya identitas yang sering menyertai kondisi ini dapat memicu stres, depresi, dan kecemasan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa orang yang menganggur lebih rentan terhadap gangguan mental dibandingkan mereka yang memiliki pekerjaan. Dampak ini tidak hanya dirasakan oleh individu itu sendiri, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan sosial dan keluarga mereka.

2.Kesehatan Fisik

          Pengangguran memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik seseorang. Ketika seseorang kehilangan pekerjaannya, mereka sering kali kehilangan akses kepada layanan kesehatan yang biasanya disediakan oleh perusahaan. Selain itu, tekanan dan stres yang berkepanjangan akibat kehilangan pekerjaan dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan gangguan pencernaan. Dengan demikian, pengangguran dapat menghasilkan siklus negatif yang secara langsung mempengaruhi kesejahteraan fisik individu.

3.Keluarga dan Hubungan Sosial

          Dampak pengangguran tidak hanya dirasakan oleh individu yang mengalaminya, tetapi juga oleh keluarga dan orang-orang terdekat. Ketika seseorang kehilangan pekerjaan, beban finansial sering kali berpindah kepada anggota keluarga lainnya, yang dapat menimbulkan ketegangan dan konflik dalam hubungan mereka. Selain itu, pengangguran dapat mempengaruhi kualitas interaksi sosial, karena individu yang tidak bekerja mungkin merasa malu atau terasing dari komunitas mereka. Akibatnya, mereka berisiko mengalami isolasi sosial yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional mereka.

4.Ekonomi Keluarga

          Dampak pengangguran terhadap kesejahteraan sosial juga tercermin dalam aspek ekonomi keluarga. Ketika pendapatan menurun akibat pengangguran, keluarga seringkali terpaksa mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan. Hal ini dapat berujung pada penurunan kualitas hidup dan kesejahteraan anak-anak. Anak-anak dari keluarga yang mengalami pengangguran sering menghadapi berbagai tantangan dalam pendidikan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prospek masa depan mereka.

5.Stabilitas Sosial dan Ekonomi

          Dari sudut pandang yang lebih luas, tingkat pengangguran yang tinggi dapat mengancam stabilitas sosial dan ekonomi suatu negara. Masyarakat yang terjebak dalam pengangguran sering kali menghadapi berbagai masalah, seperti meningkatnya angka kriminalitas, ketidakpuasan sosial, dan potensi protes. Ketidakstabilan ini tidak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan suasana yang kurang kondusif bagi investasi dan pengembangan bisnis.

6.Dampak Jangka Panjang

          Dampak pengangguran tidak selalu bersifat sementara. Ketika seseorang menganggur dalam jangka waktu yang lama, mereka bisa mengalami kesulitan dalam menemukan pekerjaan di masa depan. Ini dapat terjadi karena hilangnya keterampilan, kurangnya jaringan profesional, dan stigma sosial yang sering kali melekat pada status pengangguran. Dengan demikian, individu tersebut mungkin terjebak dalam siklus kemiskinan dan ketidakberdayaan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi generasi berikutnya.

Upaya Mengatasi Dampak Pengangguran

          Untuk mengurangi dampak pengangguran terhadap kesejahteraan sosial, berbagai upaya perlu dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, dan individu itu sendiri. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

1.Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan

          Pendidikan memiliki peranan krusial dalam menurunkan tingkat pengangguran. Program pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dapat membantu individu mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan. Selain itu, pendidikan yang berkualitas dapat meningkatkan daya saing individu di dunia kerja.

2.Dukungan Kesehatan Mental

          Memberikan dukungan kesehatan mental bagi individu yang menganggur sangatlah penting. Program konseling dan dukungan psikologis dapat menjadi sarana efektif untuk membantu mereka mengatasi stres dan kecemasan yang muncul akibat situasi pengangguran. Selain itu, dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, kita juga dapat mengurangi stigma yang sering dialami oleh orang-orang yang menghadapi tantangan ini.

3.Program Jaminan Sosial

          Pemerintah perlu mengembangkan program jaminan sosial yang komprehensif untuk mendukung individu yang kehilangan pekerjaan. Bantuan keuangan sementara akan sangat bermanfaat bagi mereka dalam memenuhi kebutuhan dasar sambil mencari peluang kerja baru. Selain itu, program ini sebaiknya mencakup akses ke pelatihan keterampilan dan layanan penempatan kerja, sehingga para pencari kerja dapat meningkatkan kemampuan mereka dan lebih siap memasuki pasar kerja.

4.Penciptaan Lapangan Kerja

          Penciptaan lapangan kerja merupakan kunci untuk mengatasi masalah pengangguran. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangatlah penting. Kedua pihak perlu bersinergi dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan penciptaan pekerjaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menginvestasikan sumber daya dalam infrastruktur, teknologi, dan inovasi, yang akan membuka peluang kerja baru.

5.Mendorong Keterlibatan Komunitas

          Masyarakat memainkan peran vital dalam mengatasi dampak pengangguran. Dengan mendorong keterlibatan komunitas melalui berbagai program sukarela, pelatihan, dan dukungan sosial, kita dapat membantu individu yang menganggur merasa lebih terhubung serta memperoleh dukungan yang mereka butuhkan.

           Dampak pengangguran terhadap kesejahteraan sosial jauh lebih dalam daripada sekadar angka. Pengangguran dapat merenggut kesehatan mental dan fisik individu, mengganggu stabilitas ekonomi keluarga, dan mempengaruhi stabilitas sosial secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, untuk bersinergi dalam mengatasi masalah ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat meminimalkan dampak negatif pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun