Mohon tunggu...
Erisya Hanifati
Erisya Hanifati Mohon Tunggu... -

UNY 2010

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Itu Misteri

26 September 2013   09:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:23 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tidak ada yang tahu datang dan hilangnya rasa itu. Bisa saja cinta itu muncul dengan tiba – tiba. Cinta pada pandangan pertama, cinta karena terbiasa atau bahkan benci jadi cinta. Semua itu memang misteri.

Cinta itu rasa. Namun cinta itu juga suatu kata kerja. Maknanya, jika kita sudah cinta terhadap sesuatu pasti kita akan melakukan sesuatu untuk yg kita cintai itu. Tidak hanya cinta kepada sesama, cinta kepada orang tua, juga yang paling penting cinta kepada Tuhan. Tuhan yang Maha Segalanya, Tuhan yang Maha Cinta. Dia mencintai seluruh makhlukNya, tanpa memilih. Namun kadang kita, sebagai makhluk Tuhan, kita tidak pernah membalas cinta kasihNya.Kita seakan lupa bahwa cinta Tuhan itu yang paling penting, karena Tuhan mencintai seluruh makhlukNya, memberikan banyak kenikmatan kepada kita, mengabulkan segala permintaan kita. Kurang apa lagi coba? Tetapi kita seakan – akan lupa akan itu semua. Kita lebih mementingkan cinta kepada yang lain, yang hanya semu belaka. Kita cinta pada harta, kekuasaan, cinta pada nilai, kita lupa bahwa esensi dari hidup ini semua tidak lepas dari campur tangan Tuhan.

Cobalah sejenak kita melihat ke luar, pandangilah luasnya langit, yang dipenuhi gugusan – gugusan bintang. Sungguh cantik. Itu semua hanya sebagian kecil yang telah Tuhan ciptakan. Renungi dalam tubuh kita ini, seberapa rumit sistem – sistem yang ada dalam tubuh kita yang telah Tuhan atur, sehingga semua berjalan sesuai dengan fungsinya masing – masing.

Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan???

Begitu indahnya cinta Tuhan, apalagi kalau kita selalu berusaha untuk mencintai Tuhan, dan hanya kepada Tuhan, pasti pertolongan Tuhan itu akan semakin nyata. Karena janji Allah itu pasti. Siapa yang bersyukur, pasti nikmatnya akan ditambah.

Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan???

Di saat seperti, dekat denganNya adalah nikmat terbesar. Di saat kita sadar bahwa semua itu sudah ada yang mengatur, sudah ada yang menetapkan, kita akan semakin ingat dan ingin selalu dekat denganNya. Hanya dengan dekat denganNya, hati ini semakin tenang, hati ini akan damai, tanpa adanya rasa takut, rasa sedih walaupun kita sedang sendirian.

Aku hanya ingin mencintaiMu, ya Rabb...

Dekatkan hati ini slalu padaMu,..karena diri ini tak bisa apa – apa tanpaMu, ya Rabb..

Semoga kita akan selalu diberi nikmat untuk bisa slalu mencintai dan dekat denganNya, jangan sampai kita jauh dariNya, apalagi kita semakin disibukkan dengan hal – hal yang membuat kita makin jauh dariNya.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun