Mohon tunggu...
Risyad Azizy
Risyad Azizy Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dimensi yang Terkandung dalam Salat

12 November 2024   10:58 Diperbarui: 12 November 2024   11:42 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ikhlas dalam shalat berarti kesucian, ketika beribadah kepada Allah dan melakukan amal saleh, sama sekali tidak mengharapkan apapun kecuali ridha Allah, tidak juga mengharapkan pahala surga atau untuk menghindari siksa neraka. Dengan ikhlas kita bisa menciptakan dasar untuk menjadikan shalat sebagai amalan yang murni dan tulus.

Dalam kitab Minhajul Abidin, Imam al-Ghazali mengatakan:

  :

Artinya: "Dan Ikhlas lah kamu dengan ikhlas yang sebenar-benarnya" maksudnya mampulah untuk ikhlas taat kepada Allah yang sebenar-benarnya.

Keikhlasan melibatkan akidah, ibadah, dan muamalah. Keikhlasan dalam akidah merupakan fondasi bangunan rumah keislaman dalam tauhid uluhiyyah dan tauhid rububiyyah. Keikhlasan dalam ibadah dimulai dari kesucian diri kita dari najis yang ada pada badan, pakaian, dan tempat shalat. Keikhlasan batin meliputi kesucian jiwa kita dari berbagai penyakit hati. Kesucian dalam muamalah diwujudkan dengan membangun tata pergaulan yang santun, ramah, dan manusiawi.

  • khusyuk

Khusyuk dalam shalat merupakan puncak pengalaman kerohanian shalat. Hasby ash-Shiddieqy mendefinisikan khusyuk ialah mengekspresikan ketundukan pada Allah dengan hati dan jasmani yang tenang. Sedangkan menurut Muhammad Yunus bin Abdullah as-Safar mengatakan bahwa khusyuk itu terdapat dalam hati dan terkadang juga terlihat dari anggota badan seperti sikap yang selalu tenang.

Allah SWT sangat memuji orang yang khusyuk dalam shalatnya:

Artinya: "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman yaitu orang--orang yang khusyuk dalam shalatnya dan orang-orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna." (QS. Al-Mu'minun: 1-3).

Khusyuk didapatkan ketika kita melakukan shalat dengan tepat waktu, bacaan dan gerakan shalat yang benar, pikiran yang jernih, suasana hati yang bening, dan memadukan tawajuh, munajat, istislam, dan Ikhlas, seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi.

Dimensi batin dalam shalat merupakan esensi dari pengalaman spiritual seorang umat muslim. Shalat tidak terbatas pada gerakan fisik dan bacaan saja, tetapi juga mencakup hubungan pribadi yang mendalam dengan Allah SWT melalui Tawajuh, Munajat, Istislam, Ikhlas, dan Khusyuk. Pemahaman dan penerapan dimensi ini dapat menuntun umat islam menuju pemahaman spiritual yang lebih dalam serta memperkaya pengalaman ibadah mereka.

Penulis,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun