Mohon tunggu...
Risya AngelitaGayatri
Risya AngelitaGayatri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Saya adalah seorang penulis di CV.Rumah Mesin,hobi saya adalah menulis dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknik Produksi Kompos Skala Kecil dengan Sederhana

6 September 2024   10:05 Diperbarui: 6 September 2024   11:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Membuat kompos adalah cara yang praktis untuk mengelola sampah organik dan memperbaiki kualitas tanah di kebun. Kamu bisa membuat kompos di rumah dengan cara yang sederhana, tanpa perlu alat atau teknologi canggih. Berikut ini panduan langkah demi langkah untuk memulai produksi kompos di rumah.

Langkah Produksi Kompos Skala Kecil dengan sederhana

1. Persiapan Tempat dan Alat

Langkah pertama dalam produksi kompos adalah memilih lokasi yang tepat. Idealnya, pilihlah sudut kebun atau area di luar rumah yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Lokasi ini harus mudah diakses dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Anda bisa menggunakan wadah kompos berbahan plastik, kayu, atau bahkan membuat tumpukan terbuka.

Untuk alat, Anda akan membutuhkan cangkul, sekop, dan sarung tangan. Alat-alat ini akan membantu Anda dalam mengaduk dan mengelola kompos dengan efisien.

2. Memilih Bahan

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kompos umumnya dibagi menjadi dua kategori: bahan hijau dan bahan coklat.

  • Bahan Hijau: Ini adalah bahan yang kaya nitrogen, seperti limbah dapur (sayuran, buah-buahan) dan potongan rumput. Bahan hijau memberikan energi bagi mikroorganisme yang menguraikan kompos.
  • Bahan Coklat: Ini adalah bahan yang kaya karbon, seperti daun kering, serpihan kayu, atau kertas koran. Bahan coklat membantu menyeimbangkan kelembapan dan menyediakan struktur untuk aerasi.

Pastikan untuk mencampurkan bahan kering dan basah dengan proporsi yang tepat. Rasio yang umum digunakan adalah 1 bagian bahan hijau dan 2 bagian bahan coklat.

3. Pengolahan Bahan

Sebelum memulai proses komposting, potong bahan-bahan besar menjadi potongan kecil. Ini akan mempercepat proses penguraian dan membuatnya lebih efisien. Setelah bahan dipotong, campurkan bahan hijau dan coklat dalam lapisan bergantian. Penataan ini membantu memastikan bahwa kompos akan terurai secara merata.

4. Proses Komposting

Setelah bahan disusun dalam tumpukan atau wadah, proses utama komposting dimulai. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

  • Penyusunan: Susun bahan dalam lapisan yang teratur, dengan bahan hijau dan coklat bergantian. Ini membantu menciptakan keseimbangan antara karbon dan nitrogen, yang penting untuk proses penguraian.
  • Pengadukan: Aduk kompos secara berkala, biasanya setiap 2-4 minggu. Pengadukan membantu meningkatkan sirkulasi udara di dalam tumpukan, yang mendukung aktivitas mikroorganisme dan mempercepat proses penguraian.
  • Kelembapan: Jaga agar kompos tetap lembap, seperti spons yang diperas. Jika kompos terlalu kering, tambahkan air; jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan coklat.

5. Pemantauan

Selama proses komposting, perhatikan beberapa hal untuk memastikan kompos Anda berkembang dengan baik:

  • Suhu: Suhu tumpukan kompos bisa mencapai 50-70°C selama fase aktif. Suhu yang tinggi menunjukkan bahwa mikroorganisme bekerja dengan baik untuk mengurai bahan organik.
  • Penciuman: Kompos yang matang akan memiliki bau tanah yang khas. Jika Anda mencium bau busuk, ini mungkin menandakan bahwa tumpukan terlalu basah atau tidak memiliki sirkulasi udara yang cukup.

6. Pematangan

Proses pematangan kompos memerlukan waktu antara 3 hingga 6 bulan. Selama waktu ini, bahan-bahan dalam tumpukan akan terurai menjadi material yang lebih halus dan berwarna coklat gelap. Kompos yang matang akan memiliki tekstur remah dan bau tanah yang khas.

7. Penggunaan

Setelah kompos matang, saring untuk menghilangkan potongan bahan yang belum terurai sepenuhnya. Kompos yang sudah disaring dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanah kebun, pot tanaman, atau sebagai lapisan mulsa. Ini tidak hanya akan meningkatkan kesuburan tanah tetapi juga membantu tanaman Anda tumbuh dengan lebih sehat.

Dengan mengikuti teknik-teknik sederhana ini, Anda dapat memproduksi kompos berkualitas tinggi di skala kecil. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi limbah organik tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi kebun dan tanaman Anda. Selamat mencoba dan semoga kebun Anda semakin subur dengan hasil kompos buatan sendiri!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun