Mohon tunggu...
Riswan Hidayat
Riswan Hidayat Mohon Tunggu... -

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Modus Mencari Belas Kasih

26 Juni 2017   09:29 Diperbarui: 10 Juli 2017   14:49 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akting jadi orang gila

Akting pura-pura gila dengan pakaian sedikit kusut dan pandangan mata menerawang, biasa dijumpai  di depan toko waralaba. Dengan luka di kaki semacam borok (beberapa orang dan tukang parkir mengatakan hanya luka palsu) sungguh membuat hati lekas jatuh.  Beberapa orang disekitar pernah mengatakan (ada juga yang pernah memfoto) pengemis tersebut sedang  memainkan hp  smartphone yang bisa dibilang canggih. Sungguh nikmat apa lagi yang akan kau dustakan?

Yang bisa menjadi pelajaran untuk para jomblo yaitu pura-pura gila, ketika menyatakan cinta pada orang yang ditaksirnya. Ketika yang ditaksir atau yang ditembak menolak mereka toh punya alibi kuat untuk tidak menanggung malu selama hidupnya.

Pura-pura pingsan

Ini pingsan yang pakai skenario.  Tergantung situasi dan kondisi dimana mereka akan pingsan , mereka telah melakonkan skenario yang telah dihapalkannya. Bisa kecopetan, tidak punya bekal, di tipu orang dan lain sebagainya.

Saran untuk yang jomlo, pdkt ke calon mertua dan untuk mengenal calon mertua pakailah modus ini. Pura-pura pingsan lah didepan rumah calaon mertua, selebihnya terserah anda.

Pura-pura cacat

Kaki buntung, nggak bisa jalan, jalan derngan ngesot, nggak punya tangan tapi semuanya hanya pura-pura.  Mereka berperilaku begini supaya dikasihani tapi mereka tidak sadar bahwa perbuatan ini sangat merendahkan saudara kita yang benar-benar memiliki kekurangan yang berkeinginan dan berkeras untuk bekerja.

Bawa gerobak

Ini kelihatannya sama sekali tidak mengemis,  membawa gerobak berisi kardus kadang ada anak-anak didalamnya,  ditarik laki-laki dan yang perempuan mengikuti di belakang.  

Modus ini sering dijumpai di bulan Romadhon. Selain di bulan suci ini saya tidak tahu, dimana mereka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun