Mohon tunggu...
riswanbarbar
riswanbarbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Futsal sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan IOT DI INDONESIA

4 Januari 2025   09:21 Diperbarui: 4 Januari 2025   09:19 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Internet of Things (IoT) sebagai "The Next Big Thing" karena potensinya dalam 

menciptakan jaringan yang menghubungkan berbagai perangkat melalui jaringan perangkat. 

Teknologi ini telah menjadi fokus utama bagi banyak negara yang berusaha mengikuti 

perkembangan zaman. Di Indonesia, adopsi teknologi IoT semakin berkembang pesat sejak 

tahun 2018, terutama dengan kehadiran perangkat-perangkat seperti GPS tracker dan 

smartwatch. Proyeksi jumlah perangkat IoT pada tahun 2021 menunjukkan peningkatan 

yang signifikan, yang akan melampaui jumlah ponsel pintar yang beredar di Indonesia. 

Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan yang masif dalam ekosistem IoT di tanah air. 

Tren Perkembangan Aplikasi Internet of 

Things Saat ini 

Dengan adanya dukungan perkembangan chip di atas, akan mendorong inovasi 

lebih dari beberapa pelaku industri digital. Jika kamu penggemar sepak bola, 

terdapat teknologi terkini yang merefleksikan perkembangan internet of things, 

yaitu semi-automated offside technology. Singkatnya, teknologi ini membantu wasit 

yang ada di lapangan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya offside. 

Dengan gabungan teknologi dari tracking camera dan sensor yang ditanamkan 

dalam bola bernama Al Rihla, posisi dari pemain dan bola bisa di-track dan nantinya 

bisa digunakan oleh wasit untuk mengambil keputusan offside. Menarik, kan? Jika 

tertarik untuk mengetahui lebih detail lagi tentang teknologinya, kamu bisa melihat 

artikel blog Menilik Lebih Dalam Penerapan Teknologi di Piala Dunia 2022. 

Pengembangan IoT sudah mulai muncul di Indonesia, hal ini ditandai dengan adanya 

beberapa produk diantaranya: 

1. E-Government dan E-Budgeting Jakarta 

2. E-Village di Banyuwangi 

3. Portal Pengadaan Nasional oleh INAPROC 

4. Layanan Paspor Online oleh Dirjen Imigrasi RI 

5. Situs LAPOR oleh UKP-PPP (salah satu Unit Kerja Presiden) 6. Indihome dari Telkom 

7. Layanan e-Health, e-Logistic, e-Tourism, e-Transportation dari Telkom 

8. Vehicle Tracking System dari Smartfren  

DJPPI Kominfo juga telah mengembangkan beberapa program terkait dengan IoT, 

diantaranya :  

Penyediaan Akses Internet 4G dan 5G 

Program ini mencakup pengembangan infrastruktur pintar di kota-kota 

besar, penyediaan akses internet 4G, dan percepatan penetrasi teknologi 5G 

bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital yang menjadi dasar utama 

bagi implementasi konsep Smart City di berbagai daerah. 

Pusat Monitoring dan Pengendalian 

Sistem monitoring dan pengendalian untuk berbagai keperluan, seperti 

monitoring, telekomunikasi, pos dan penyiaran, termasuk penggunaan sensor 

IoT untuk memonitoring suhu, kelembaban, kebisingan, dan parameter 

lainnya. 

IoT Business Accelerator (IoT Bizlator) 

merupakan program Direktorat Telekomunikasi yang ditujukan untuk 

memfasilitiasi pengembangan ekosistem industri IoT di Indonesia, membina 

para penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan layanan IoT, dan 

meningkatkan usecase dan mengakselerasi penetrasi IoT di Indonesia. 

Dengan adanya program tersebut, diharapkan pemanfaatan teknologi IoT di 

Indonesia dapat terus didukung untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta 

efisiensi dalam berbagai sektor. Ayo, terus tingkatkan pengetahuan dan 

pemanfaatan IoT untuk mewujudkan Indonesia yang lebih modern dan terkoneksi. Peran Penting Lab IoT ITB 

Institut Teknologi Bandung sebagai perguruan tinggi teknik tertua di 

Indonesia, memiliki peranan penting dalam perkembangan IoT. Untuk itu, pada 

Februari 2019 lalu, telah diresmikan "Internet of Things (IoT) and Future Digital 

Economy Laboratorium" sebagai wujud merespon perkembangan dunia digital. "Lab 

tersebut didirikan dalam rangka mendorong inovasi dan kemajuan dalam bidang 

ekonomi digital, terutama di era industri 4.0," ucap Taufiqurrahman Akmal, salah 

satu tim di Lab IoT ITB. 

Dijelaskan Akmal, target dari Lab ini adalah menjadi IoT market space, di 

mana salah satu kegiatannya adalah mengenai riset, memberikan workshop atau 

pelatihan mengenai IoT. Selain itu, target lainnya ialah menjadi penentu standard 

device IoT di Indonesia. Sehingga riset yang dikembangkan di lab ini bukan hanya 

menjadi riset saja tapi juga dapat diimplementasikan dan digunakan dalam skala 

yang lebih besar lagi. 

"Kita ingin melalui laboratorium ini, riset-riset yang dihasilkan bisa 

diimplementasikan dan bermanfaat sebesar-besarnya," ujarnya. 

Dia optimistis target tersebut dapat tercapai sebab pemerintah telah 

menargetkan sebanyak 400.000 sensor terpasang di Indonesia, dan dipasang di 440 

kota di Indonesia. Targetnya itu, dijelaskan Akmal, akan rampung di 2022. "Jadi 

kalau bicara potensi IoT di Indonesia itu pasti akan sangat besar sekali," 

tambahnya. 

Refenrensi 

1. Kenali Tren Perkembangan Internet Of Things di 2022 

2. menilik Perkembangan IoT di Indonesia 

3. Fakta Tentang IoT di Indonesia Yang Harus Kamu Ketahui 

4. Mengenal Tren Teknologi Internet Of Things IoT - Ditjen PPI 

5. Perkembangan Penggunaan IoT di Indonesia dan Masa ... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun