Internet of Things (IoT) sebagai "The Next Big Thing" karena potensinya dalamÂ
menciptakan jaringan yang menghubungkan berbagai perangkat melalui jaringan perangkat.Â
Teknologi ini telah menjadi fokus utama bagi banyak negara yang berusaha mengikutiÂ
perkembangan zaman. Di Indonesia, adopsi teknologi IoT semakin berkembang pesat sejakÂ
tahun 2018, terutama dengan kehadiran perangkat-perangkat seperti GPS tracker danÂ
smartwatch. Proyeksi jumlah perangkat IoT pada tahun 2021 menunjukkan peningkatanÂ
yang signifikan, yang akan melampaui jumlah ponsel pintar yang beredar di Indonesia.Â
Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan yang masif dalam ekosistem IoT di tanah air.Â
Tren Perkembangan Aplikasi Internet ofÂ
Things Saat iniÂ
Dengan adanya dukungan perkembangan chip di atas, akan mendorong inovasiÂ
lebih dari beberapa pelaku industri digital. Jika kamu penggemar sepak bola,Â
terdapat teknologi terkini yang merefleksikan perkembangan internet of things,Â
yaitu semi-automated offside technology. Singkatnya, teknologi ini membantu wasitÂ
yang ada di lapangan untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya offside.Â
Dengan gabungan teknologi dari tracking camera dan sensor yang ditanamkanÂ
dalam bola bernama Al Rihla, posisi dari pemain dan bola bisa di-track dan nantinyaÂ
bisa digunakan oleh wasit untuk mengambil keputusan offside. Menarik, kan? JikaÂ
tertarik untuk mengetahui lebih detail lagi tentang teknologinya, kamu bisa melihatÂ
artikel blog Menilik Lebih Dalam Penerapan Teknologi di Piala Dunia 2022.Â
Pengembangan IoT sudah mulai muncul di Indonesia, hal ini ditandai dengan adanyaÂ
beberapa produk diantaranya:Â
1. E-Government dan E-Budgeting JakartaÂ
2. E-Village di BanyuwangiÂ
3. Portal Pengadaan Nasional oleh INAPROCÂ
4. Layanan Paspor Online oleh Dirjen Imigrasi RIÂ
5. Situs LAPOR oleh UKP-PPP (salah satu Unit Kerja Presiden) 6. Indihome dari TelkomÂ
7. Layanan e-Health, e-Logistic, e-Tourism, e-Transportation dari TelkomÂ
8. Vehicle Tracking System dari Smartfren Â
DJPPI Kominfo juga telah mengembangkan beberapa program terkait dengan IoT,Â
diantaranya :Â Â
Penyediaan Akses Internet 4G dan 5GÂ
Program ini mencakup pengembangan infrastruktur pintar di kota-kotaÂ
besar, penyediaan akses internet 4G, dan percepatan penetrasi teknologi 5GÂ
bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital yang menjadi dasar utamaÂ
bagi implementasi konsep Smart City di berbagai daerah.Â
Pusat Monitoring dan PengendalianÂ
Sistem monitoring dan pengendalian untuk berbagai keperluan, sepertiÂ
monitoring, telekomunikasi, pos dan penyiaran, termasuk penggunaan sensorÂ
IoT untuk memonitoring suhu, kelembaban, kebisingan, dan parameterÂ
lainnya.Â
IoT Business Accelerator (IoT Bizlator)Â
merupakan program Direktorat Telekomunikasi yang ditujukan untukÂ
memfasilitiasi pengembangan ekosistem industri IoT di Indonesia, membinaÂ
para penyelenggara telekomunikasi yang menyediakan layanan IoT, danÂ
meningkatkan usecase dan mengakselerasi penetrasi IoT di Indonesia.Â
Dengan adanya program tersebut, diharapkan pemanfaatan teknologi IoT diÂ
Indonesia dapat terus didukung untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sertaÂ
efisiensi dalam berbagai sektor. Ayo, terus tingkatkan pengetahuan danÂ
pemanfaatan IoT untuk mewujudkan Indonesia yang lebih modern dan terkoneksi. Peran Penting Lab IoT ITBÂ
Institut Teknologi Bandung sebagai perguruan tinggi teknik tertua diÂ
Indonesia, memiliki peranan penting dalam perkembangan IoT. Untuk itu, padaÂ
Februari 2019 lalu, telah diresmikan "Internet of Things (IoT) and Future DigitalÂ
Economy Laboratorium" sebagai wujud merespon perkembangan dunia digital. "LabÂ
tersebut didirikan dalam rangka mendorong inovasi dan kemajuan dalam bidangÂ
ekonomi digital, terutama di era industri 4.0," ucap Taufiqurrahman Akmal, salahÂ
satu tim di Lab IoT ITB.Â
Dijelaskan Akmal, target dari Lab ini adalah menjadi IoT market space, diÂ
mana salah satu kegiatannya adalah mengenai riset, memberikan workshop atauÂ
pelatihan mengenai IoT. Selain itu, target lainnya ialah menjadi penentu standardÂ
device IoT di Indonesia. Sehingga riset yang dikembangkan di lab ini bukan hanyaÂ
menjadi riset saja tapi juga dapat diimplementasikan dan digunakan dalam skalaÂ
yang lebih besar lagi.Â
"Kita ingin melalui laboratorium ini, riset-riset yang dihasilkan bisaÂ
diimplementasikan dan bermanfaat sebesar-besarnya," ujarnya.Â
Dia optimistis target tersebut dapat tercapai sebab pemerintah telahÂ
menargetkan sebanyak 400.000 sensor terpasang di Indonesia, dan dipasang di 440Â
kota di Indonesia. Targetnya itu, dijelaskan Akmal, akan rampung di 2022. "JadiÂ
kalau bicara potensi IoT di Indonesia itu pasti akan sangat besar sekali,"Â
tambahnya.Â
RefenrensiÂ
1. Kenali Tren Perkembangan Internet Of Things di 2022Â
2. menilik Perkembangan IoT di IndonesiaÂ
3. Fakta Tentang IoT di Indonesia Yang Harus Kamu KetahuiÂ
4. Mengenal Tren Teknologi Internet Of Things IoT - Ditjen PPIÂ
5. Perkembangan Penggunaan IoT di Indonesia dan Masa ...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H