g.Tuan rumah juga diwajibkan untuk menjaga kebersihan, memakai masker, sering mencuci tangan, sering mengganti sprei, sarung bantal, dan rumah harus memiliki ventilasi yang cukup agar tamu yang bernama CORONA-19 ini tidak krasan/betah dirumah kita;
h.Membersihkan benda-benda yang kita sering sentuh (remote AC, TV, Gagang pintu, hanp phone, keyboard laptop, meja kursi, peralatan makanpun juga harus sendiri-sendiri) agar tamu kita yang bernama CORONA-19 ini dapat pergi ataupun mati.
Begitulah ciri dan karakter tamu spesial saya yang bernama CORONA-19 diawal tahun ini, yang sebenarnya tidak kami harapkan kehadirannya karena membikin orang susah dan cemas karena dapat mengancam jiwa tuan rumah.Â
Namun dibalik keseraman, kebengisan, dan bahaya dari tamu special saya yang bernama CORONA-19 ini memiliki efek yang luar biasa untuk menyadarkan diri saya dan keluarga agar kembali kepada TUHAN sang pencipta kehidupan. Kami disuruh untuk berkomtemplasi, merenungi diri, muhasabah diri, terkait dosa-dosa yang pernah kita lakukan.Â
Manusia tempatnya salah dan dosa. Apabila manusia tidak pernah salah maka seperti malaikat tetapi apabila manusia itu salah terus maka seperti syaithon. Tentu sebagai manusia yang baik adalah apabila melakukan kesalahan segera untuk meminta maaf dan meminta ampun kepada sesama manusia dan sang kholiq dengan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi serta memiliki rasa penyesalan yang tinggi dalam hatinya. Istilah dalam agama kita adalah Taubatan Nasuha.
Sebagaimana Firman Alloh SWT dalam surah At Tahrim ayat 8:
8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dosa dan kesalahan akan berakibat keburukan dan kehinaan bagi pelakunya, baik didunia maupun diakhirat. Oleh karena itu kita harus menghindari dosa dan maksiat. Potensi manusia apabila kita sudah melakukan dosa dan maksiat maka akan dapat melakukan dosa dan maksiat yang lainnya sebagaimana yang diungkapkan oleh ibnul qoyim al jauziyah. Maka salah satu jalan untuk menghentikan dosa dan maksiat adalah dengan taubat yang sebenar-benarnya kepada Alloh swt.
Rosulullah Muhammad SAW mengajarkan kita agar selalu meminta ampun atau istigfar dalam sehari semalam sebanyak 100 kali, bahkan dalam suatu hadits disebutkan bahwa Rosul meminta ampun kepada Alloh swt seratu kali dalam suatu majelisnya. "Dari Ibnu Umar, ia berkata,"Kami pernah menghitung disatu majelis Rosulullah SAW bahwa seratus kali beliau mengucapkan, 'Ya Rabb-ku, ampunilah aku dan aku bertaubatt kepadaMU, sesungguhnya Engkau Maha menerima taubat lagi Maha Penyayang."(Sunnah Nasa'i)
Oleh karena itu dengan hikmah yang luar biasa dengan kehadiran tamu Spesial saya yang bernama CORONA-19 ini dapat mengembalikan jati diri kemanusiaan kami sekeluarga bahwa kita harus kembali kepada jalan Tuhan, esensi kehidupan ini adalah untuk beribadah kepada sang Kholiq, dan hidup tidak ada artinya apabila kita tidak memiliki bekal yang cukup untuk menghadap kepada ilahi robbi.Â
Tamu saya dan keluarga ini menyadarkan betapa pentingnya mensyukuri nikmat yang selama ini diberikan oleh Alloh swt kepada kita semua, dan apabila nikmat itu akan diambil dalam waktu sekejap pun itu akan bisa terjadi. Maka kembalilah ke jalan Tuhan itu menjadi kunci dalam kehidupan kita, jadikanlan dunia ini ladang amal untuk menuju akhirat yang kekal dan abadi. Kematian itu akan datang kapanpun, dimanapun, dan disaat apapun kita, maka persiapkanlah masa hidupmu sebelum datang masa ajalmu.
Terima kasih wahai tamu spsesial saya yang bernama CORONA-19 yang datang mengagetkan dan membikin kami nangis semua, namun engkau menyadarkan kami agar dapat kembali untuk mengenali Tuhan sang pemiliki kehidupan ini.