Mohon tunggu...
Risvania Andaresta
Risvania Andaresta Mohon Tunggu... Lainnya - Selamat datang

Aku mau ngga bosen menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wahai Sayang

23 April 2021   23:47 Diperbarui: 24 April 2021   00:41 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang,
berilah aku separuh warasmu yang saban fajar hingga petang tak jua datang sebab buta dalam temui arah jalan pulang.

Izinkan sukmaku tuk merawatnya hingga ia tunduk, dan berhenti merajuk.

Biar kupangku juga kacau di matamu yang takut pada gulitanya malam, sembari kita sama-sama luruskan garis yang tengah sengkarut.

Kini suaramu gemar menitipkan keheningan,
tapi rintih di kepalamu malah bising minta dibebaskan.

Maka sayang,
bolehkan aku tuk meredam gaung yang tak beraturan itu dengan getir bibir yang sudah terlampau khawatir.

Kemarilah,
pelukku selalu sanggup tuk menangkap biru yang membelenggu sekujur tubuhmu yang kian lebam, dan menjadi ungu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun