Mohon tunggu...
Ristiani
Ristiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya benyanyi,bermusik dan juga saya suka dengan meka up

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ganguan Dalam Perkembangan Sosial-Emosional

18 Januari 2025   18:13 Diperbarui: 18 Januari 2025   18:13 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gangguan dalam Perkembangan Sosial Emosional

Perkembangan sosial emosional adalah aspek penting dalam kehidupan manusia yang berhubungan dengan kemampuan individu untuk memahami dan mengelola perasaan, menjalin hubungan positif dengan orang lain, serta mengembangkan identitas diri. Namun, dalam beberapa kasus, perkembangan sosial emosional dapat terganggu, yang memengaruhi interaksi sosial dan kemampuan untuk mengelola emosi. Gangguan dalam perkembangan sosial emosional dapat terjadi pada berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa, dan dapat disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Artikel ini akan membahas beberapa gangguan yang dapat menghambat perkembangan sosial emosional.

1.Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder) adalah kondisi di mana seseorang merasa sangat cemas dan takut dalam situasi sosial. Individu yang mengalami gangguan ini cenderung takut dinilai negatif atau dihakimi oleh orang lain, sehingga mereka menghindari interaksi sosial atau merasa cemas saat berada dalam situasi sosial. Gejala umum gangguan kecemasan sosial meliputi:
- Rasa cemas berlebihan terhadap penilaian atau kritik orang lain.
- Ketakutan akan berbicara di depan umum atau bertemu orang baru.
- Menghindari pertemuan sosial atau merasa tertekan dalam situasi sosial.
Gangguan ini dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk menjalin hubungan, berbicara di depan umum, atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial, yang pada akhirnya menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka.

2. Gangguan Perilaku dan Tindakan Agresif

Gangguan perilaku adalah gangguan sosial emosional yang ditandai dengan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial dan sering kali melibatkan pelanggaran aturan atau hak orang lain. Pada anak-anak, gangguan perilaku bisa muncul dalam bentuk tindakan agresif, kasar, atau melawan otoritas. Gangguan perilaku ini sering kali menyebabkan kesulitan dalam hubungan interpersonal, baik di rumah maupun di sekolah. Dua jenis gangguan perilaku yang umum ditemukan adalah:
a. Gangguan Penentangan Defian (Oppositional Defiant Disorder - ODD)
Anak-anak dengan ODD sering menunjukkan perilaku menentang, mudah marah, dan tidak patuh terhadap perintah orang dewasa. Mereka sering berdebat, mengganggu orang lain, dan tidak menerima otoritas. Perilaku ini dapat mengganggu hubungan mereka dengan orang tua, guru, dan teman sebaya.
b. Gangguan Perilaku Antisosial (Conduct Disorder - CD)
Gangguan ini lebih serius dibandingkan ODD dan melibatkan perilaku agresif atau merusak yang melanggar hak orang lain atau norma sosial. Anak-anak dengan CD mungkin terlibat dalam tindakan kriminal, kekerasan fisik, atau perusakan properti. Gangguan ini dapat berlanjut hingga dewasa dan berpotensi menyebabkan masalah hukum.

3.Depresi

Depresi adalah gangguan emosional yang sangat memengaruhi kemampuan individu untuk mengelola perasaan dan berinteraksi dengan orang lain. Meskipun sering dikaitkan dengan perasaan sedih, depresi juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalin hubungan sosial, mengelola stres, dan berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Gejala depresi pada anak-anak dan remaja meliputi:
- Kehilangan minat dalam kegiatan yang sebelumnya disukai.
- Perasaan putus asa atau tidak berharga.
- Isolasi sosial dan menarik diri dari hubungan sosial.
- Perubahan dalam pola tidur dan makan.
Depresi dapat menyebabkan penurunan keterampilan sosial, kecemasan berlebihan, dan kesulitan dalam menjalin hubungan yang sehat.

4.Gangguan Spektrum Autisme (Autism Spectrum Disorder - ASD)

Gangguan spektrum autisme (ASD) adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi sosial dan mengelola emosi. Anak-anak dengan ASD sering kesulitan dalam memahami isyarat sosial, seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara. Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang berulang atau minat yang terbatas pada hal-hal tertentu. Gejala-gejala ini dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial, seperti berbicara, berbagi perasaan, atau membangun hubungan dengan teman sebaya.
Namun, meskipun individu dengan ASD sering kali menghadapi tantangan sosial emosional, banyak yang dapat berkembang dengan dukungan yang tepat, seperti terapi perilaku atau dukungan pendidikan.

5. Gangguan Identitas Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun