e.Kondisi Sosial-Ekonomi
- Status sosial-ekonomi keluarga memengaruhi akses individu terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan lingkungan sosial yang mendukung perkembangan emosional. Â
f. Pengalaman Stres dan Trauma
- Pengalaman negatif, seperti kekerasan, kehilangan orang yang dicintai, atau bencana alam, dapat menghambat perkembangan sosial-emosional individu. Â
g.Budaya
- Budaya memengaruhi norma sosial, nilai-nilai, dan cara individu mengekspresikan emosi. Budaya kolektivis, misalnya, lebih menekankan harmoni sosial, sedangkan budaya individualis lebih mendukung kebebasan berekspresi. Â
3. Interaksi Faktor Internal dan Eksternal
Faktor internal dan eksternal saling memengaruhi perkembangan sosial-emosional. Misalnya, seorang anak dengan sifat sensitif akan berkembang lebih baik jika berada di lingkungan yang mendukung dan memberikan perhatian emosional yang memadai. Â
Kesimpulan
Perkembangan sosial-emosional dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor internal dan eksternal. Untuk mendukung perkembangan optimal, diperlukan lingkungan yang sehat, pola asuh yang baik, dan perhatian terhadap kebutuhan emosional individu. Dukungan dari keluarga, sekolah, serta lingkungan sosial menjadi kunci utama dalam membangun kemampuan sosial-emosional yang matang. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H