Mohon tunggu...
Aris Tok
Aris Tok Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya Bertanya Kepada Bapak

23 Februari 2017   10:52 Diperbarui: 23 Februari 2017   20:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada Pak Gub/Wagub, bolehkah saya bertanya?

Sebuah pertanyaan lama yang tidak cuma berputar ulang di memori otak, tetapi sudah terpendam di dalam hati. Sudah lama terpendam sebab getir keraguan, tanpa berani saya ungkapkan, karena saya harus menunggu sumbu keberanian saya tersulut.

Begini Pak,

Pagi itu ketika saya sedang menikmati secangkir kopi dengan ditemani sepotong pisang goreng, kunyahan saya dalam melumat nikmatnya pisang berbalur tepung berhenti seketika. Rasa manis dari pisang goreng berubah, berganti dengan rasa sakit yang luar biasa. Saya mencoba menekan rasa sakit itu, dengan berdiam diri menangkupkan gigi rapat-rapat.

Syukur, hanya butuh beberapa saat rasa sakit itu berkurang. Namun rasa perih merambah dan membakar seluruh lidah saya. Ternyata lidah saya berdarah, menyelap darah segar dari luka bekas tergigit.

Benar pak, lidah saya tergigit oleh gigi saya sendiri. Gigitan yang konon terjadi karena ritme kunyahan dengan detak jantung tidak seirama. Selain juga karena tidak fokus.

Sesaat kemudian ponsel saya berbunyi, terlihat sebuah pesan dari whatsApp masuk di inbox. Saya buka dan baca, sebuah pesan dari teman lama saya, teman SD. Menanyakan pertanyaan familiar nan klise, menanyakan kabar saya.

Kita skip saja ya pak, gak terlalu penting sih .

Secara otomatis pikiran saya menjelajah dan mengingatkan kepada sebuah ungkapan jawa yang mengatakan : “ Kalau kita makan dan tergigit lidah atau bibir, konon katanya ada orang lain yang membincangkan, membicarakan keburukan diri kita ”.

Saya kembali berpikir keras, kalau saya saja yang hanya dikangeni sama teman SD, sudah mengalami gigitan berdarah yang tidak mengenakan seperti itu, apalagi bapak yang saya tahu menjadi perbincangan banyak orang. Apakah bapak juga mengalami seperti saya?. Tergigit lidahnya hingga berdarah kemudian menjelma menjadi sariawan?.

Itulah pertanyaan saya pak, semoga bapak berkenan.

Hal ini saya tanyakan karena saya tahu persis kondisi di lapangan pak. Bahwa bapak selalu menjadi pembicaraan banyak orang, terutama di grup whatsApp saya.

Ada teman saya yang begitu militan membela bapak, karena dia lovers bapak, ada juga teman yang begitu garang menjegal jika nama bapak disebut karena dia haters bapak, mereka selalu berseteru.

Jika berita tentang bapak muncul, mereka yang lovers meninggikan memuja bapak, dan mereka yang haters meremehkan merendahkan bapak.

Walaupun mereka tidak mau disebut lovers dan haters, nyatanya mereka selalu berbenturan argumentasi ketika berita tentang bapak muncul. Seperti Tom dan Jerry, hanya akur sesaat kemudian bertengkar kembali.

Tetapi ini yang saya suka pak, dengan demikian postingan menjadi ramai lancar dan grup whatsApp saya gak sepi-sepi amat.

Yang saya inginkan bapak tetap sehat selalu, tidak pernah tergigit seperti saya. Karena kalau bapak sampai sariawan, sembuhnya lama pak, dan bapak akan kesulitan bicara jika diwawancarai. Apalagi harus menghadapi debat terbuka seperti kemarin, terbayang bapak akan kepayahan.

Tetapi jika bapak sering tergigit lidah atau bibir gara-gara menjadi bahan pembicaraan dan perdebatan banyak orang, saya gak rela pak, sungguh. Akan saya bubarkan grup whatsApp saya. Atau jika mereka menolak bubar, saya yang akan keluar dari grup itu.

Sungguh.

Salam

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun