Aku tak tahu akhir cerita kita akan seperti apa
Akan jadi cerita yang sangat membahagiakan
Atau sebaliknya
Aku tak tahu kita akan menjadi sepasang
Atau hidup dengan pasangan masing-masing
Semua masih abu-abu
Aku tak tahu apa kini hatimu telah terisi oleh seseorang atau masih tetap sama
Jika kamu ingin aku menunggu
Maka beri aku kepastiannya
Berapa lama aku harus menunggu
Namun jika menunggu mu adalah sebuah ketidakpastian maka biarkan aku pergi
Tapi jujur jika bukan dengan mu aku harus dengan siapa
Aku tak begitu menawan
Teman mu malah dengan terang terangan mengatai ku
Setalah bilang "Siapa pria yang mau denganku '
"Mengatai aku hitam di depan anak kecil "
Bukankah dia mengiring opini agar agar anak anak juga membenciku
Saat ini aku menangis
Begitupun tadi saat di bus
Bukankah aku mengatakannya padamu
Aku sadar semua hal yang di katakan teman mu memang benar
Aku memang tak cantik mungkin hanya pria yang tulus dan tak memandang fisik yang mencintaiku
Aku memang tak putih memang seperti itu adanya
Aku sudah sangat terbiasa dengan cacian, hingga aku tak tahu lagi harus ikut tertawa atau menangis
Tapi di balik tawa ku kadang terselip rasa tangisan
Yang kadang bercandanya kelewatan
Atau mungkin aku yang baperan
Hahaah semenjak ada kata baper semua tak boleh merasakan rasa nya sakit akibat candaan yang kelewat
Aku terlalu banyak bicara kali ini sepertinya
Tapi jujur saja semua begitu sakit kali ini
Semua hal begitu menyakitkan
Semua hal hanya jadi keberuntungan bagi orang orang yang berparas cantik bukan??
Ya di mata manusia hanya yang rupawan yang di hargai
Dan jujur aku ingin hal itu
Tapi aku sadar bahwa kecantikan di mata Allah jauh lebih baik
Karena pada dasarnya Allah telah menciptakan ku sebaik-baiknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H