Stunting pada balita masih merupakan permasalahan di Indonesia termasuk di Kabupaten Madiun. Data hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) Angka Kabupaten Madiun tahun 2022 menyebutkan bahwa prevalensi balita stunting adalah 13,13 %, dengan total balita stunting sebanyak 3.925 balita.
Angka kejadian bayi atau balita stunting atau pendek di Indonesia sangat tinggi juga masih tinggi. Rata-rata penyebab stunting adalah standar pemberian asupan yang kurang tepat, termasuk pemberian MP-ASI yang tidak memenuhi salah satu elemen penting pertumbuhan.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain ASI. MP-ASI menurut aturan yang sudah dibakukan oleh Pemerintah (SNI 01-7111.4-2005) harus mencukupi kebutuhan bayi dari berbagai macam gizi misalnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan beberapa mineral yang lain. Kebutuhan protein dan vitamin A memegang peranan penting.
Salah satu bahan lokal sebagai sumber vitamin A alami yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan MPASI yaitu labu kuning. Dalam Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI), labu kuning (Cucurbita Moschata) memiliki kandungan betakaroten yang tinggi sebesar 1.569 μg/100 g. Betakaroten merupakan salah satu jenis karotenoid, mempunyai aktivitas biologis sebagai provitamin-A dan dapat berperan sebagai antioksidan.
Permasalahan stunting dan MP-ASI ini ternyata juga menjadi perhatian dari mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 tahun 2023 Kelompok 2 Kelas PGSD-A Universitas PGRI Madiun. Melalui salah satu programnya, mereka membuat pelatihan untuk pencegahan stunting melalui pembuatan MP-ASI berbahan dasar labu kuning di Desa Sidomulyo Kabupaten Madiun untuk dijadikan sebagai sebuah proyek di masyarakat, yang merupakan bagian dari tugas mata kuliah Proyek Kepemimpinan dibawah bimbingan seorang dosen pembimbing.
Proyek ini dimaksudkan untuk mengedukasi manyarakat melalui sebuah kegiatan sosialisai tentang Stunting dan pelatihan demo memasak menu MP-ASI dengan mendatangkan pemateri Dosen Farmasi Ibu Desi Kusumawati, S.Farm, M.Farm-Klin.
“Dalam kegiatan ini kami sebagai mahasiswa tidak hanya memberikan sosialisai tentang stunting dan MP-asi tetapi juga memberikan pelatihan pembuatan menu MP-ASI berbahan dasar labu kuning yang kaya akan manfaat untuk anak-anak. Selain itu kami juga membuat buku resep aneka variasi menu MP-ASI dari labu kuning agar bisa menjadi inovasi MP-ASI ibu-ibu posyandu Desa Sidomulyo. Semoga kegiatan yang kami laksanakan bisa memberikan dampak yang baik dan bisa menjadi inovasi” Ujar Taupik selaku ketua proyek ini.
Judul yang diangkat dalam proyek ini yaitu “Pencegahan Stunting Melalui Pembuatan MP-ASI Gizi Seimbang Berbahan Dasar Labu Di Desa Sidomulyo Kabupaten Madiun”. Kegiatan ini adalah kegiatan pelatihan sekaligus sosialiasi tentang stunting yang disampaikan oleh pemateri Ibu Desi Kusumawati, S.Farm, M.Farm-Klin.
Sedangkan untuk pelatihan pembuatan menu MP-Asi berbahan utama labu kuning yang sebagai pelatihnya sendiri adalah mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 2023 Kelompok 2 PGSD-A yang berjumlah 11 orang, selain sosialiasi dan pelatihan membuat menu MP-ASI mahasiswa juga membuat buku resep aneka olahan dari labu kuning untuk dibagaikan kepada ibu-ibu posyandu Desa Sidomulyo.
Menu untuk MP-ASI yang didemokan ada 2 menu yaitu bubur sop labu kuning dan labu kuah santan. Kedua menu tersebut berbahan dasar labu kuning. Program pembuatan MP-ASI berbahan dasar labu kuning ini diharapkan menjadi model efektif untuk mencegah stunting di Desa Sidomulyo.
Dengan melibatkan masyarakat dan memperkuat peran Posyandu dalam proses pelatihan dan edukasi, program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menjaga kesehatan anak-anak mereka secara berkelanjutan.
Diharapkan juga terjadi peningkatan pengetahuan gizi di kalangan ibu-ibu dan kader Posyandu, penurunan prevalensi stunting, serta perbaikan status gizi dan perkembangan anak-anak di Desa Sidomulyo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H