Mohon tunggu...
Ristafani Hayyuna
Ristafani Hayyuna Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi nonton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Pendidikan Karakter Melalui Museum Geung Sate

18 Desember 2022   20:55 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:56 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Gedung Sate merupakan sebuah Gedung yang sudah ada dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Gedung Sate dibangun pada tahun 1920-1924 dan dirancang oleh tim arsitektur yang dipimpin oleh Ir. J. Gerber, Eh. De Roo, dan G. Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng yang diketuai oleh V.L. Sloors. Pembangunan Gedung Sate merupakan bagian dari program pemindahan pusat militer pemerintah Hindia Belanda dari Meester Cornelis ke wilayah Bandung. Pada tahun 1980 gedung Sate ini dijadikan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat hingga saat ini.

Museum Gedung Sate beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung. Dinamakan Museum Gedung Sate karena Pada bagian puncak atap gedung, terdapat ornamen 6 tusuk sate. 6 tusuk sate ini melambangkan 6 juta Gulden yang digunakan untuk membangun gedung ini. Hal tersebut yang menjadikan masyarakat sampai saat ini menyebut bangunan ini sebagai “Gedung Sate”.

dokpri: Bagian dalam Museum
dokpri: Bagian dalam Museum

Museum Gedung Sate terletak di lantai dasar Gedung Sate. Di dalam museum tersebut, kita dapat melihat berbagai macam koleksi seni seputar Bandung.selain itu, di dalam Museum Gedung Sate ini memperlihatkan pengunjung bahan atau material apa saja yang digunakan dalam membangun Gedung Sate. Mulai dari batuan, pasir, baja yang digunakan, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, kita dapat bermain dengan enam instalasi interaktif. Untuk media interaktif, visual Pembangunan Gedung Sate, dan miniatur Gedung Sate, kita bisa melihatnya dalam ruang informasi. Untuk visual Kota Bandung yang dilihat dari langit, kita bisa melihatnya di lorong dekat ruang audio visual.

dokpri:Pemutaran film di Museum
dokpri:Pemutaran film di Museum

Jika ingin bermain Augmented Reality (AR) bersama animasi orang Belanda dan para pekerja pembangun Gedung Sate, kita bisa memasuki ruang Augmented Reality yang terletak di sebelah ruang audio visual. Dan yang terakhir, kita bisa langsung menuju ke ruang terbuka Virtual Reality yang berada tepat di sebelah ruang Augmented Reality untuk melakukan simulasi melihat Gedung Sate melalui balon terbang.

Melalui wisata kunjungan ke Museum Gedung Sate yang berada di Bandung, diharapkan generasi muda menjadi generasi yang berkarakter. Karena di dalam Museum Gedung Sate tersebut dapat mengajarkan para generasi muda untuk lebih mencintai bangsa nya yaitu Indonesia.

dokpri:
dokpri:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun