Mohon tunggu...
Rista Hikmayanti
Rista Hikmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - S1 PWK 2020 UNEJ

201910501018 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masalah Ekonomi di Kabupaten Bondowoso

31 Oktober 2020   09:51 Diperbarui: 31 Oktober 2020   09:53 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bondowoso merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Bondowoso termasuk salah satu wilayah di Tapal Kuda dan menjadi satu-satunya kabupaten yang tidak memiliki wilayah laut. Kabupaten Bondowoso menjadi salah satu kabupaten tertinggal di Provinsi Jawa Timur menurut data dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019. 

Permasalahan yang paling menonjol di Kabupaten Bondowoso adalah adanya kesenjangan antara wilayah desa dan wilayah kota. Desa-desa di Bondowoso banyak mengalami masalah. Permasalahan yang terjadi adalah kualitas sumber daya manusianya yang rendah, pelayanan infrastruktur yang tidak memadai, dan juga tingginya angka kemiskinan yang ada di Bondowoso. 

Kabupaten Bondowoso sebenarnya memiliki potensi seperti yang terdapat dalam data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2031. Wilayah Bondowoso menjadi salah satu kawasan  yang strategis hortikultura di Jawa Timur dan termasuk ke dalam kawasan agropolitan Ijen. Sumber daya alam yang ada di Bondowoso cukup banyak seperti pertanian, hutan, buah-buahan, kopi, karet, tempat wisata, dan masih banyak lagi. 

Dengan banyaknya potensi yang dimiliki oleh Bondowoso seharusnya hal itu dapat menjadi modal yang sangat cukup untuk mengembangkan daerah di Bondowoso. Tetapi pada kenyataannya Kabupaten Bondowoso termasuk ke dalam jajaran Kabupaten yang tertinggal.  Dari data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bondowoso, beberapa daerah yang masih tertinggal meliputi daerah Taman Krocok dan sekitarnya, daerah Botolinggo dan sekitarnya, dan daerah Binakal dan sekitarnya. 

Keadaan ini dikarenakan tidak adanya keunggulan  kompetitif yang mampu meningkatkan nilai jual dan daya saing. Dengan tidak adanya keunggulan kompetitif membuat suatu daerah menjadi tidak berkembang. Permasalahan ekonomi yang ada di Bondowoso tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor perekonomian saja tetapi juga dapat disebabkan oleh faktor lain seperti tingginya tingkat pengangguran. Banyaknya penduduk yang pengangguran di suatu daerah dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi di daerahnya. 

Kemudian mayoritas penduduknya yang hanya tamatan SD. Pendidikan sangat penting untuk setiap individu agar mampu bersaing di jaman sekarang ini. Dengan adanya pendidikan yang cukup, membuat pikiran orang-orang terbuka akan bagaimana caranya untuk memajukan daerahnya sendiri. Jika suatu daerah memiliki penduduk yang tidak dapat untuk diajak berpikir, bagaimana daerah itu akan memajukan daerahnya untuk ke depannya. 

Pendidikan yang rendah di Bondowoso juga karena faktor fasilitas pendidikan yang masih belum merata hingga ke daerah-daerah desa. Jadi sekolahan yang berkualitas hanya terdapat di daerah kota saja sehingga membuat siswa yang berasal dari desa kesulitan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. 

Tetapi menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Bondowoso, angka kemiskinan di Kabupaten Bondowoso dalam lima tahun terakhir dari tahun 2015-2019 menunjukkan penurunan yang menyebabkan Bondowoso termasuk salah satu Kabupaten terbaik dalam menurunkan angka kemiskinan.  Hal tersebut menunjukkan jika Kabupaten Bondowoso sudah mengalami sedikit kemajuan dari bidang ekonominya. 

Walaupun demikian, angka kemiskinan yang masih tercatat didata Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bondowoso, masih menunjukkan angka 13%. Hal tersebut adalah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Bondowoso agar angka kemiskinan terus turun setiap tahunnya. Ke depannya tatanan pemerintahan di Kabupaten Bondowoso harus bisa terus mengembangkan segala sektor yang mampu untuk memperbaiki nilai perekonomian daerah. Contoh sektor yang memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan perekonomian di Bondowoso adalah sektor di bidang pertanian dan pariwisatanya. 

Sektor pertanian sangat berpengaruh juga pada beberapa hal seperti dapat menyediakan sekitar 54% tenaga kerja yang ada sehingga diharapkan mampu untuk mengurangi angka kemiskinan. Selain itu, sektor pertanian juga mempengaruhi bidang perindustrian. Jika sektor pertaniannya baik, maka akan mendukung sektor di bidang perindustrian. 

Sektor pariwisata di Bondowoso juga bisa dibilang sangat berpengaruh karena Bondowoso memiliki beberapa tempat wisata yang dapat dikembangkan sehingga menjadi tempat wisata yang bagus dan dapat dikenal oleh daerah-daerah lain. Jika sektor pariwisata di Bondowoso sudah dikenal oleh khalayak ramai, maka akan banyak pendatang yang berlibur ke Bondowoso dan itu akan meningkatkan nilai perekonomian daerah. 

Untuk mengubah suatu daerah menjadi lebih berkembang lagi, tentunya bukan hanya tanggung jawab dari tatanan pemerintah saja tetapi masyarakatnya juga harus aktif untuk berpartisipasi. Suatu daerah akan berkembang jika sistem pemerintahannya dan masyarakatnya saling hidup berdampingan. Kita bersama-sama bisa mengubah taraf hidup kita menjadi lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun