Mohon tunggu...
Ris Sukarma
Ris Sukarma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pensiunan PNS

Pensiunan pegawai negeri, sekarang aktif dalam pengembangan teknologi tepat guna pengolahan air minum skala rumah tangga, membuat buku dan fotografi. Ingin berbagi dengan siapa saja dari berbagai profesi dan lintas generasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

NIMBY

1 Desember 2009   14:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:07 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan nama pesawat antariksa dari film fiksi ilmiah, tapi singkatan dari "not in my backyard" arti harfiahya "tidak di halaman sendiri". Kalimat ini sering digunakan dalam kaitannya dengan sikap atau pandangan orang terhadap sesuatu yang bukan urusannya. Kalimat ini dalam kosa kata bahasa Indonesia mungkin bisa dipadankan dengan sikap EGP (emangnya gua pikirin?). Yang paling sering menggunakan istilah NIMBY adalah para environmentalist atau ahli lingkungan yang menilai sikap orang yang tidak peduli dengan keadaan sekelilingnya, sepanjang hal itu tidak mengganggu dirinya, atau tidak berkaitan dengan dirinya. Orang yang melempar sampah sembarangan dari jendela mobil bisa disebut memiliki sifat NIMBY, karena saya yakin di dalam mobilnya pasti bersih, tapi dia tidak punya keranjang sampah, sehingga dengan seenaknya bisa membuang sampah ke jalanan. Pokoknya mobil saya tetap bersih, biar saja lingkungan diluar sana, toh itu bukan urusan saya, begitu mungkin pikirnya.

Sikap NIMBY ini rupanya menjalar ke ranah-ranah diluar masalah lingkungan. Asal dirinya dan keluarganya aman, biarlah yang lain tidak usah dipedulikan. Asal perut sudah kenyang, biarlah yang lain kelaparan. Dan ini sudah mengkhawatirkan. Seolah-olah yang ada diluar bukan bagian dari dirinya. Kita tidak bisa hidup sendirian, kita selalu harus bergantung pada lingkungan di sekitar kita. Dan yang ada disekitar kita itu bukan saja jalan di depan rumah kita, atau tetangga kita, atau kawasan kita, atau kota dimana kita berada. Lingkungan itu sudah membesar dan mengglobal, bahkan melampaui batas-batas negara. Lingkungan kita itu sekarang adalah bumi yang kita diami, bersama milyaran manusia lainnya. Sebelum kening kita berkerut memikirkan masalah-masalah global yang dihadapi umat manusia sekarang ini, seperti pemanasan global, penipisan lapisan ozon dan lain-lain. Marilah kita melihat sekeliling kita dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan kesanggupan kita. Marilah kita mencoba untuk tidak membuang sampah sembarangan. Marilah kita (bagi yang merokok) untuk merokok ditempat yang sudah disediakan, syukur-syukur kalau merokoknya dikurangi atau dihentikan. Marilah kita melihat kiri kanan, apakah tetangga kita tidak terganggu apabila kita memasang musik terlalu keras. Banyak yang bisa kita lakukan kalau tidak ingin disebut memiliki sifat NIMBY. Semoga berkenan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun