Mahasiswa UNS Kembangkan Snack Stik Daun Kelor guna Memberdayakan UMKM Masyarakat Desa Ringinanom

Selasa (02/8) KKN UNS Periode Juli-Agustus Kelompok 291 melakukan kegiatan secara luring yang bertempat di Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Kegiatan KKN ini dijalankan oleh 9 mahasiswa yang terdiri dari berbagai program studi, antara lain  Agribisnis, Manajemen, Teknik Industri, Ekonomi Pembangunan, Hukum, Kimia, Psikologi dan Desain Komunikasi Visual.

Program kerja utama yang dilaksanakan oleh Kelompok KKN 291 yaitu Pelatihan Pembuatan Snack Stik Daun Kelor dan Pengembangan UMKM Melalui Sosialisasi Strategi Pemasaran Digital Marketing.  Pelatihan ini dipandu langsung oleh seluruh mahasiswa KKN dengan tiga pembicara yaitu Yudi Setiawan program studi kimia dan Mayang Risti program studi Agribisnis sebagai pembicara dalam pelatihan pembuatan snack stik daun kelor serta Tarysha Aulya Putri Rany program studi Manajemen sebagai pembicara dalam sosialisasi strategi pemasaran berbasis digital.

Sosialisasi Pelatihan Pembuatan Snack Stik Daun Kelor (Sumber: Dokpri)

Menurut Hesty, Sekretaris Desa Ringinanom 

Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas ibu-ibu di Desa Ringinanom dengan memanfaatkan daun kelor yang semula berstigma negatif di masyarakat menjadi snack olahan yang memiliki nilai ekonomis. Sosialisasi dan pelatihan ini berjalan dengan lancar karena antusias ibu-ibu yang cukup tinggi dalam mengikuti rangkaian kegiatan.

Produk Snack Stik Daun Kelor Dalam Kemasan (Sumber: Dokpri)

Snack Stik Daun Kelor merupakan makanan ringan yang terbuat dari campuran daun kelor, tepung terigu dan tepung tapioka. Kemudian bahan-bahan tersebut dicampur hingga menjadi adonan siap cetak. Pewarna yang digunakan pada adonan menggunakan pewarna alami yang berasal dari daun kelor itu sendiri. Setelah adonan jadi kemudian melalui proses pencetakan dan  penggorengan. Snack stik dikemas menggunakan Standing Pouch.  dan diberi label produk. Aneka varian rasa snack stik daun kelor terdiri dari Balado, BBQ, Keju, dan Original.

Pelaksanaan Kegiatan (Sumber: Dokumen Pribadi)

“Proses pembuatan snack stik ini cukup mudah dan juga memiliki rasa yang lezat. Ibu-ibu yang lain juga terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.” Ujar Yana, Ibu Kepala Desa Ringinanom sebagai salah satu peserta kegiatan.

Setelah pelatihan pembuatan snack stik kemudian ibu-ibu peserta pelatihan diberi arahan berupa sosialisasi penjualan Snack Stik Daun Kelor melalui media sosial seperti facebook, instagram, dan whatsapp business.

“Pemasaran berbasis digital perlu diajarkan kepada masyarakat agar mereka melek teknologi sehingga dapat membantu mereka dalam meningkatkan ekonomi dengan menjual produk secara online.” Ungkap Tegges Rifky, Ketua KKN Kelompok 291.

Pelatihan Snack Stik Daun Kelor ini kedepannya diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat membuang stigma negatif terhadap daun  kelor dan menjadikan daun kelor sebagai tanaman budidaya yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa. Digital Marketing yang diajarkan juga diharapkan mampu mendorong masyarakat agar lebih maju dan melek teknologi.