Nama         : Risqi Nurhidayati
NIM Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 191510601080
Tugas         : Pengganti UTS
MKW (Kelas) Â : Pengantar Ekonomi Pertanian (E)Â
Maraknya pandemi Covid 19 mengakibatkan banyaknya dampak negatif ataupu permasalahan yang ada di  dalam berbagai aspek yang dirasakan oleh semua masyarakat di Indonesia. Salah satunya yang dirasakan oleh warga Desa Sumberberas Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.Â
Saya mewawancarai 2 warga di Desa Sumberberas mengenai dampak akibat adanya pandemi Covid 19 ini, khususnya pada bidang ekonomi di sektor pertanian. Mereka adalah Ibu Sugiati umur 45 tahun dan Ibu Reni Wulandari yang berumur 43 tahun.
Permasalahan Utama Akibat Pandemi
Responden pertama yaitu bernama Ibu Giati (45) dan responden kedua bernama Ibu Reni (43). Mereka berdua adalah seorang istri yang berdagang sayuran di Pasar Desa Sumberberas, Muncar, Banyuwangi guna untuk membantu pendapatan keluarga dan pengisi waktu luang. Ibu Giati (45) memiliki pengalaman berdagang selama 27 tahun, sedangkan Ibu Reni (43) pengalaman berdagangnya 25 tahun.Â
Pekerjaan berdagang sayuran yang dilakukan oleh Ibu Giati (45) dan Ibu Reni (43) merupakan pekerjaan utama mereka, tidak memiliki pekerjaan sampingan selain itu. Pendapatan merupakan permasalah yang utama, pendapatan yang mereka peroleh menurun akibat adanya pandemi ini, menurut Ibu Giati (45) pendapatannya yang semula Rp 1.000.000 lebih sebulan menjadi kurang dari Rp. 1.000.000 sebulan, sedangkan menurut Ibu Reni (43) pendapatannya yang semula Rp 550.000 sebulan menjadi Rp 450.000 sebulan.
Permasalahan Lain Akibat Pandemi
Selain itu, pandemi Covid 19 ini juga mengakibatkan permasalahan ekonomi lainnya yang dialami oleh Ibu Giati (45) yaitu kurang lancarnya pengambilan produk sayuran ke pengepul karena produk sayuran di pengepul terbatas sebab adanya batasan atau kebijakan wilayah-wilayah yang menghambat pendistribusian barang.Â
Sedangkan permasalahan lain yang dialami oleh Ibu Reni (43) yaitu ditutupnya pasar atau diberlakukannya jam operasional pasar oleh kebijakan dari kepala desa yang dapat mematikan penghasilannya.Â
Memang, kata Ibu Reni kemarin kepala desa pernah meninjau pasar desa itu dan mengatakan kepada para pedagang bahwa pasar ini tidak akan ditutup atau dibatasi jam operasionalnya, pasar akan berjalan bagaimana semestinya, dan semua orang yang berada di pasar tersebut harus memakai masker. Kebijakan itu diberlakukan dan dapat dirubah kembali sesuai keadaan yang sebenarnya.
Tanggapan terhadap Keadaan Pertanian Sekarang
Keluar dari dampak adanya pandemi Covid 19 ini, saya juga meminta Ibu Giati (45) dan Ibu Reni (43) untuk memberikan tanggapan beliau sekalian tentang keadaan dan harapan untuk sektor pertanian di masa mendatang.Â
Ibu Giati (45) berpendapat jika kebanyakan petani disini masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah, generasi muda yang memiliki tingkat pendidikan tinggi juga lebih memilih tidak menjadi seorang petani yang produktif.Â
Sedangkan Ibu Reni (43) juga berharap hasil komoditas yang dijual terutama sayuran kedepannya bisa setara sama dengan kualitas sayuran yang baik seperti yang dijual di supermarket dan bantuan untuk para petani disini terkait para penyuluh atau lulusan pertanian guna membantu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas.
Sekian, tulisan yang dapat saya paparkan. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dalam segi apapun yang kurang berkenan. Ini adalah pengalaman pertama saya menulis artikel. Apabila ingin memberikan saya saran dan kritik yang membangun, sangat terbuka. dimana hal tersebut dapat saya gunakan kedepannya untuk menghasilkan tulisan yang lebih baik. Terima Kasih.
#TangguhHadapiCovid19 #EkonomiPertanian #FapertaUnej #TraditionOnExcellence
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI