Mohon tunggu...
RISQI ALIF FATIKHAH
RISQI ALIF FATIKHAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

haloo! teman-teman selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profile saya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tantangan yang Dihadapi Start-up di Era Industri 4.0 dalam Penerapan Akuntansi Manajemen

3 November 2024   15:47 Diperbarui: 3 November 2024   16:02 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, Indonesia mengalami peningkatan jumlah perusahaan baru yang muncul sebagai upaya pemulihan ekonomi. Kehadiran perusahaan-perusahaan rintisan atau start up yang masih dalam tahap pengembangan turut menambah jumlah bisnis di Indonesia. Berdasarkan Indonesiabaik.id, Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah start up terbanyak di dunia pada awal tahun 2024.

Hingga 11 Januari 2024, terdapat 2.562 start up di Indonesia, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah start up tertinggi di Asia Tenggara, peringkat kedua di Asia, dan peringkat keenam secara global. Kondisi ini tentunya memicu persaingan yang sangat ketat antar startup, menuntut perusahaan-perusahaan tersebut untuk mampu bertahan di tengah kompetisi yang semakin sengit.

Deputi dari Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif, Fadjar Hutomo, menyampaikan bahwa perusahaan rintisan atau start up perlu memanfaatkan peluang untuk berkompetisi di era revolusi industri 4.0. Saat ini, banyak start up berkembang di Indonesia, namun hanya sebagian kecil yang berhasil dan mampu meraih keuntungan yang signifikan.

Fadjar menekankan bahwa hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh start up adalah kualitas ide yang menjadi dasar pendirian mereka. "Apakah kualitas ide yang mereka kembangkan benar-benar mampu menyelesaikan masalah?" ujar Fadjar di Jakarta, Senin (3/12/2018).

Di dunia start up yang dinamis dan penuh tantangan, kesuksesan sebuah start up tidak hanya bergantung pada ide cemerlang atau inovasi teknologi. Salah satu faktor penting yang sering terabaikan adalah peran Akuntansi Manajemen. Di era industri 4.0 ini, perubahan pasar dapat terjadi dengan cepat, sehingga akuntansi manajemen menjadi sangat penting untuk membantu star tup bertahan dan berkembang.

Akuntansi Manajemen memiliki fungsi penting dalam operasional sebuah organisasi atau perusahaan. Akuntansi manajemen adalah proses pengumpulan dan penyajian informasi keuangan yang mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Berbeda dari akuntansi keuangan, akuntansi manajemen lebih berfokus pada laporan internal perusahaan, memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai kinerja internal. Ini mencakup analisis biaya, penganggaran, dan perencanaan strategis yang sangat penting bagi start up untuk bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ada.

Dalam persaingan yang penuh tantangan, keputusan yang diambil oleh pemimpin, terutama di perusahaan start up, sangat penting dan harus didasarkan pada data yang akurat dan relevan. Akuntansi manajemen memungkinkan start up untuk menganalisis serta mengidentifikasi tren dan pola keuangan yang dapat mendukung keputusan strategis.

Sebagai contoh, melalui analisis biaya, pemimpin start up dapat menilai apakah investasi dalam teknologi baru akan menghasilkan keuntungan yang memadai, atau dengan menganalisis biaya tetap dan variabel, start up dapat memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru atau memperluas pasar. Ini membantu mengurangi risiko dan memastikan bahwa sumber daya dikelola secara efisien.

Di masa kini, perubahan pasar bisa terjadi dengan sangat cepat, sehingga start up perlu selalu siap beradaptasi dengan dinamika pasar dan kebutuhan pelanggan. Melalui penggunaan akuntansi manajemen, perusahaan dapat melakukan analisis pasar dan tren keuangan secara real-time. Hal ini memungkinkan start up untuk mengambil keputusan yang responsif dan fleksibel. Misalnya, jika permintaan untuk suatu produk menurun, analisis biaya dapat membantu start up untuk mengalihkan fokus pada produk yang lebih diminati pelanggan atau mengeksplorasi segmen pasar baru. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai biaya dan pendapatan, start up dapat bergerak lebih cepat dibandingkan pesaing, yang sering kali terhambat oleh proses pengambilan keputusan yang lambat

Penerapan akuntansi manajemen di perusahaan start up dapat berkontribusi dalam membentuk budaya perusahaan yang berfokus pada data. Dengan menyadari pentingnya data dalam pengambilan keputusan, perusahaan akan terdorong untuk mencari cara-cara baru guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Budaya berbasis data ini akan memacu kolaborasi dan kreativitas, menciptakan inovasi serta perbaikan berkelanjutan yang sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang start up.

Di tengah persaingan ketat antar start up saat ini, akuntansi manajemen bukan hanya sekadar alat untuk mencatat dan melaporkan data. Akuntansi manajemen adalah pilar penting yang mendukung pengambilan keputusan strategis, pengelolaan keuangan yang efisien, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Bagi start up, mengintegrasikan akuntansi manajemen dalam operasional sehari-hari merupakan langkah kunci untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan informasi yang akurat, start up dapat lebih siap menghadapi tantangan dan meraih peluang untuk masa depan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun