Mohon tunggu...
Risqi Ariansyah
Risqi Ariansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Universitas Dian Nusantara

Mengkoleksi barang antik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Kepemimpinan dalam Republik Platon

24 Oktober 2024   21:23 Diperbarui: 24 Oktober 2024   21:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan mengenai gaya kepemimpinan Plato mengacu pada pandangannya tentang bagaimana pemimpin ideal seharusnya memimpin masyarakat. Dalam karyanya "Republik," Plato mengemukakan konsep bahwa pemimpin seharusnya adalah "filsuf-raja" yang memiliki pengetahuan mendalam tentang kebaikan dan keadilan.

Plato percaya bahwa hanya melalui kebijaksanaan dan pemahaman yang benar tentang moralitas, pemimpin dapat menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis. Ia menekankan pentingnya pendidikan dan pengembangan karakter sebagai dasar untuk kepemimpinan yang efektif. Dengan demikian, gaya kepemimpinan Plato menekankan aspek moral dan intelektual, menjadikannya relevan dalam diskusi tentang kepemimpinan hingga hari ini.

What: Gaya kepemimpinan merujuk pada cara seseorang memimpin dan berinteraksi dengan tim atau organisasi. Beberapa gaya kepemimpinan yang umum meliputi:

1. Kepemimpinan Otokratis: Pemimpin membuat keputusan sendiri tanpa banyak melibatkan anggota tim.

2. Kepemimpinan Demokratik: Pemimpin melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan, mendorong partisipasi dan kolaborasi.

3. Kepemimpinan Laissez-faire: Pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada anggota tim untuk mengambil keputusan, dengan sedikit intervensi.

4. Kepemimpinan Transformasional: Pemimpin menginspirasi dan memotivasi anggota tim untuk mencapai potensi tertinggi mereka melalui visi yang kuat.

5. Kepemimpinan Transaksional: Fokus pada pertukaran antara pemimpin dan anggota tim, sering kali melalui insentif dan imbalan untuk mencapai tujuan.
Memilih gaya yang tepat dapat mempengaruhi efektivitas tim dan hasil kerja.

111211240 Risqi Ariansyah
111211240 Risqi Ariansyah

111211240 Risqi Ariansyah
111211240 Risqi Ariansyah

Why: Gaya kepemimpinan Plato berakar dari beberapa keyakinan filosofis dan sosial yang mendasari pandangannya tentang masyarakat dan pemerintahan:

1. Konsep Kebaikan Absolut: Plato percaya bahwa ada kebaikan yang absolut dan bahwa pemimpin harus memahami konsep ini untuk membuat keputusan yang benar. Pemimpin yang bijaksana diharapkan dapat menuntun masyarakat menuju kebaikan.

2. Pendidikan dan Pengetahuan: Plato menekankan pentingnya pendidikan bagi para pemimpin. Ia percaya bahwa pemimpin yang terdidik dengan baik mampu memahami kompleksitas moral dan sosial, serta memiliki kemampuan untuk memimpin dengan bijaksana.

3. Keadilan sebagai Tujuan Utama: Dalam pandangannya, tujuan utama pemerintahan adalah mencapai keadilan. Gaya kepemimpinan yang ideal harus mampu mengatur masyarakat dengan cara yang adil, dan ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan yang dalam.

4. Struktur Sosial yang Terorganisir: Plato mengusulkan struktur sosial yang terorganisir, di mana setiap kelas memiliki peran dan tanggung jawab tertentu. Pemimpin yang baik diharapkan dapat menjaga keseimbangan dalam struktur ini.

5. Visi Jangka Panjang: Plato percaya bahwa pemimpin harus memiliki visi jangka panjang untuk masyarakat, bukan hanya fokus pada keuntungan atau kepentingan pribadi. Ini menuntut pemimpin untuk berpikir strategis dan etis.

Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Plato mencerminkan pandangan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang baik dan adil, diperlukan pemimpin yang tidak hanya kuat, tetapi juga bijaksana dan berpengetahuan.

How: Gaya kepemimpinan Plato berakar dari beberapa keyakinan filosofis dan sosial yang mendasari pandangannya tentang masyarakat dan pemerintahan:

1. Konsep Kebaikan Absolut: Plato percaya bahwa ada kebaikan yang absolut dan bahwa pemimpin harus memahami konsep ini untuk membuat keputusan yang benar. Pemimpin yang bijaksana diharapkan dapat menuntun masyarakat menuju kebaikan.

2. Pendidikan dan Pengetahuan: Plato menekankan pentingnya pendidikan bagi para pemimpin. Ia percaya bahwa pemimpin yang terdidik dengan baik mampu memahami kompleksitas moral dan sosial, serta memiliki kemampuan untuk memimpin dengan bijaksana.

3. Keadilan sebagai Tujuan Utama: Dalam pandangannya, tujuan utama pemerintahan adalah mencapai keadilan. Gaya kepemimpinan yang ideal harus mampu mengatur masyarakat dengan cara yang adil, dan ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki pengetahuan yang dalam.

4. Struktur Sosial yang Terorganisir: Plato mengusulkan struktur sosial yang terorganisir, di mana setiap kelas memiliki peran dan tanggung jawab tertentu. Pemimpin yang baik diharapkan dapat menjaga keseimbangan dalam struktur ini.

5. Visi Jangka Panjang: Plato percaya bahwa pemimpin harus memiliki visi jangka panjang untuk masyarakat, bukan hanya fokus pada keuntungan atau kepentingan pribadi. Ini menuntut pemimpin untuk berpikir strategis dan etis.
Secara keseluruhan, gaya kepemimpinan Plato mencerminkan pandangan bahwa untuk menciptakan masyarakat yang baik dan adil, diperlukan pemimpin yang tidak hanya kuat, tetapi juga bijaksana dan berpengetahuan.

Kepemimpinan merupakan proses yang memiliki usur menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi dan mampu menjadi panutan bagi orang lain, yang dijalankan oleh sang penggerak yang disebut pemimpin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bagaimana kajian praktis dari seorang pemimpin berdasarkan pandangan Plato tentang Three Jiwa Manusia. Tujuan lainnya adalah untuk menemukan bagaimana seorang pemimpin dalam menjadikan akal (rasio) jiwa dan tubuh dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah metode kualitatif dengan sumber rujukan kepustakaan seperti buku, artikel dan sumber internet yang relevan. Pendekatan yang digunakan oleh penulis adalah dengan melihat pandangan dari Plato mengenai model kepemimpinan dalam tiga jiwa. Selain itu, untuk melengkapi karya tersebut penulis menggunakan beberapa sumber rujukan dari teori lainnya. Hasil dari penelitian tersebut bahwa karakteristik seorang pemimpin menurut Plato adalah pemimpin yang mampu menjadi penggerak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, harus mengutamakan bagian jiwa logistikon yang akan membawa pada kebijaksanaan. Pemimpin bukan berarti harus mengabaikan kebutuhan biologis dan hasrat untuk menjadi yang terbaik dan diakui oleh orang lain, tetapi harus tetap berada di bawa kontrol akal dan pikiran, agar semua dapat berjalan dengan baik, sehingga tercipta keharmonisan.

Plato percaya bahwa tugas utama seorang pemimpin adalah untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan rakyatnya mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan secara maksimal. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan keadilan, keamanan, dan kesempatan yang adil bagi semua anggota masyarakat.

Dalam pemikiran politiknya, Plato juga menekankan pentingnya pendidikan dan pembentukan karakter dalam membentuk pemimpin yang berkualitas. Menurutnya, seorang pemimpin yang baik harus memiliki pengetahuan yang luas, kebijaksanaan moral, dan kemampuan untuk memahami kebutuhan rakyatnya.

Kutipan ini juga memberikan pengingat bagi kita semua bahwa kekuasaan adalah sebuah amanah yang harus diemban dengan penuh tanggung jawab. Seorang pemimpin yang bertanggung jawab harus selalu mengutamakan kepentingan rakyatnya di atas segalanya, dan bertindak untuk kebaikan bersama.

Dengan demikian, kutipan ini menginspirasi kita untuk menuntut pemimpin yang bertanggung jawab dan peduli terhadap kepentingan rakyatnya, serta untuk selalu mengingatkan mereka tentang tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pemimpin.

Pada Kementerian Keuangan, sikap kepemimpinan harus ditumbuhkan tentunya untuk mencapai tujuan organisasi yang memiliki outcome kepada kepentingan Negara. Salah satu strategi peningkatan kualitas manajemen SDM di Kementerian Keuangan adalah menerapkan Manajemen Talenta yang diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 60/PMK.01/2016 tentang Manajemen Talenta Kementerian Keuangan. Manajemen Talenta merupakan salah satu metode pengelolaan SDM yang dikembangkan untuk mencari, mengelola, mengembangkan dan mempertahankan Pegawai terbaik Kementerian Keuangan yang dipersiapkan sebagai calon pemimpin masa depan (future leaders) dalam rangka mendukung pencapaian visi, misi, dan strategi organisasi dalam jangka panjang. Kementerian Keuangan memberikan sarana pengembangan kepemimpinan melalui program Kemenkeu Leader Development Program  yang bertujuan untuk mencetak pegawai dengan sikap dan keterampilan kepemimpinan yang efektif di lingkungan Kementerian Keuangan pada setiap jenjang jabatannya.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Seorang pemimpin yang baik harus memiliki integritas (kepribadian), intelektual (pengetahuan), intelegensi (spiritual), skill atau kemampuan/keahlian, memiliki power atau dapat mempengaruhi orang lain, mau belajar, mendengar dan siap dikritik. Apabila isi dari esensi/hakikat kepemimpinan tersebut telah dimiliki oleh seorang pemimpin maka pemimpin tersebut akan arif dan bijaksana dalam melewati setiap level yang akan dihadapi. Selamat menjalankan peran kepemimpinan pada suatu organisasi.

Bagaimana sikap seorang leadership? Jika seseorang memiliki beberapa sikap dan kemampuan khusus, maka dapat dikatakan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Sikap yang dibutuhkan untuk keterampilan kepemimpinan sebagai seorang leadership, antara lain;

1. Mempunyai keterampilan sosial artinya seorang pemimpin harus peka terhadap situasi sosial dan mampu bertindak dengan tepat dan benar.

2. Bijak/kebijaksanaan artinya semakin banyak orang pada tim maka semakin banyak ide dan opini. Oleh karena itu, pemimpin diharapkan terbuka terhadap pandangan orang lain.

3. Berani bertindak artinya tim di dalam organisasi akan menghadapi banyak masalah ke depan. Oleh karena itu, pemimpin harus berani bertindak dengan benar serta mampu menghadapi masalah.

4. Mampu mengambil keputusan artinya masalah membutuhkan solusi, yang harus ditentukan dan kemudian diselesaikan. Keputusan yang diambil harus memperhatikan kepentingan bersama dan mengatasi masalah yang ada agar berdampak signifikan bagi tim maupun organisasi.

Maju mundurnya suatu organisasi tergantung dari kinerja para pimpinan disetiap level, mengingat kepemimpinan meliputi beragam kualitas dan keterampilan diri maka seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mampu mengatur berbagai tugas, berkomunikasi secara efektif, dan menciptakan lingkungan kerja tim yang positif. Kekuatan skill leadership dapat memperlancar seorang pemimpin berhubungan dengan orang lain dalam membuat keputusan yang produktif, dan memberikan bimbingan yang efektif terhadap bawahan. Kekuatan profesional dapat mencakup keterampilan atau kualitas yang telah ditunjukkan, karakteristik atau kemampuan sosial serta seorang pemimpin dapat mengelola tim secara efektif, memotivasi bawahan, mendelegasikan tugas dan menggunakan umpan balik untuk meningkatkan level kepemimpinan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu pemimpin harus memiliki keterampilan interpersonal yang kuat dan soft skill lainnya seperti mendengarkan secara aktif, memetakan strategi bisnis dan kemampuan untuk menengahi konflik. Penulis mencoba menjelaskan bagaimana seorang pemimpin dalam meningkatkan leadersip dan sampai di posisi manakah level leadership yang dimiliki seseorang?.

Mari kita pahami, apakah leadership itu?

Setiap orang mempunyai sifat leadership, untuk menambah pengetahuan bahwa kepemimpinan merupakan fungsi manajemen yang dapat mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengawasi orang lain atau bawahan untuk menyelesaikan tugas dalam rencana pencapaian tujuan organisasi. Maka dengan kepemimpinan yang baik akan sangat mempengaruhi kinerja organisasi terutama dalam pencapaian tujuan organisasi dan tentunya mencapai output dan memberikan yang sesuai target organisasi.

Gaya kepemimpinan Plato, terutama dalam karyanya "Republik," menekankan pentingnya filosofi dan kebijaksanaan dalam memimpin. Ia mengusulkan bahwa pemimpin ideal adalah "filosof-raja," yang memiliki pengetahuan mendalam dan pemahaman moral. Plato percaya bahwa pemimpin harus memprioritaskan kebaikan masyarakat di atas kepentingan pribadi, serta menciptakan struktur pemerintahan yang adil dan harmonis. Dengan demikian, gaya kepemimpinannya lebih bersifat teoretis dan berorientasi pada visi ideal, mengutamakan pendidikan dan pengetahuan sebagai fondasi untuk mencapai keadilan sosial.


factor-faktor yang harus diperhatikan antara lain:

a. Pengaruh

Kemampuan untuk menggunakan pengaruh (influence), yaitu untuk mempengaruhi semua orang atau bawahan dengan perilaku yang baik dari seorang pemimpin sebagai atasan sehingga pemimpin cukup berpengaruh pada kinerja pegawainya. Peran atasan atau pimpinan dalam mengarahkan pegawai menjadi penting karena dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Penulis ingin menekankan, bahwa influence atau pengaruh terhadap pegawai menuju kearah yang positif merupakan outcome dari influence yang dimiliki seorang pemimpin, bukanlah output. Maksudnya adalah influence terhadap pegawai datang tidak secara langsung, melainkan secara tidak langsung memberikan dampak terhadap produktivitas, ataupun kinerja pegawai.

b. Gaya

Gaya kepemimpinan (leadership style) merupakan suatu model atau strategi dalam memimpin suatu organisasi. Gaya kepemimpinan tersebut ada yang memang bisa dipelajari sebagai suatu ilmu kepemimpinan, namun dalam pelaksanannya biasanya sedikit banyak dipengaruhi oleh karakter atau kebiasaan yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri. Seperti gaya kepemimpinan yang efektif adalah gaya kepemimpinan yang disesuaikan dengan tingkat kedewasaan bawahan yang akan dipengaruhi pimpinan.

c. Kekuasaan

Seorang pemimpin sering memerintahkan anggota tim atau bawahannya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan pemberian perintah dan dilaksanakan oleh bawahannya, berarti pemimpin tersebut telah menggunakan kekuasaannya dalam organisasi. Jadi pada dasarnya, yang dimaksud dengan kekuasaan (power) adalah kemampuan memengaruhi orang lain untuk bersedia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya karena adanya kewenangan yang dimiliki seseorang tersebut.

d. Integritas

Dalam integritas (integrity), harus terkandung makna konsistensi antara tindakan dan nilai, sehingga integritas dari setiap pemimpin menjadi hal yang mutlak sebagai landasan yang profesional dalam melaksanakan tugas organisasi dan melayani masyarakat. Integritas perlu dimiliki oleh setiap pemimpin yang terlibat langsung di dalam organisasi. Tanpa integritas, organisasi tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam mewujudkan visi dan misi pelayanannya, hal ini tentunya di dukung oleh seorang pemimpin yang memiliki jiwa integritas, tanpa adanya integritas dari pemimpin sebagai pengendali organisasi atau pengarah, maka pemimpin tersebut cenderung melahirkan proses bisnis yang tidak sehat bahkan menuju perilaku koruptif yang memiliki dampak jangka panjang terhadap performa kinerja organisasi tersebut.

e. Perubahan

Dalam kepemimpinan sangat penting untuk melakukan perubahan (change), pada saat yang tepat karena kondisi yang dihadapi selalu berubah setiap waktu. Sebagai contoh, teknologi yang semakin canggih akan sangat masif digunakan dalam berbagai proses bisnis, maka banyak sektor yang wajib cakap dalam mengelola teknologi informasi demi tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Apabila tidak melakukan perubahan dengan mengacu pada kondisi sekarang maka kejayaan itu akan tergerus oleh perkembangan zaman seperti bagaimana mengelola sumber daya manusia kaum milenial saat ini.

f. Pemecahan masalah

Bahwa pemecahan masalah (problem solving) adalah suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat diselesaikan segera. Pemimpin mampu mengambil keputusan tepat, dan mampu untuk menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin, diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ditawarkan oleh bawahan. Untuk itu, peran pemimpin sangat dibutuhkan untuk mencegah masalah, mengurangi kemungkinan terjadinya masalah sebelum berubah menjadi lebih besar dan menyelesaikan masalahnya dan disertai pengambilan keputusan di setiap level kepemimpinan. Dalam hal ini, penulis beranggapan bahwa pengalaman (experience) dan keterbukaan seorang individu pemimpin akan memberi banyak keuntungan seseorang mengambil keputusan dalam pemecahan masalah yang dihadapi.

g. Hubungan antarmanusia

Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, bagaimana memotivasi teamwork, menangani dan mendelegasikan tanggung jawab, mendengarkan umpan balik (feedback), dan memiliki fleksibilitas untuk memecahkan masalah di tempat kerja yang selalu berubah. Seorang pemimpin organisasi harus memiliki gaya komunikasi kepemimpinan yang tepat agar bisa membawa organisasinya mencapai tujuannya. Komunikasi kepemimpinan yang baik akan memastikan tiap anggota organisasi bisa mengerjakan tugasnya dengan baik. Disamping memperhatikan beberapa faktor-faktor diatas seseorang sebagai leadership pada suatu organisasi tentunya dituntut mempunyai sikap yang mumpuni.

11121124 Risqi Ariansyah
11121124 Risqi Ariansyah

11121124 Risqi Ariansyah
11121124 Risqi Ariansyah

Alican, Necip Fikri (2012). Rethinking Plato: A Cartesian Quest for the Real Plato. Amsterdam and New York: Editions Rodopi B.V.

Kahn, C. H. (2001). Plato and the Socratic Dialogue. Cambridge University Press.
Fine, K. (1999). On Ideas: Aristotle's Critique of Plato's Theory of Forms. Oxford University Press.
McPherran, M. L. (2000). Plato's Phaedo: An Introduction.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun