3. Pengaruh Budaya: Sebagai tokoh yang menghargai budaya lokal, ia ingin melestarikan nilai-nilai tradisional sambil memadukannya dengan pemikiran modern.
4. Pengalaman Sejarah: Situasi kolonial dan perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia memberikan motivasi untuk mendorong perubahan dan meningkatkan kesadaran nasional.
5. Nilai-nilai Humanis: Keyakinan akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dan integritas memandu pendekatan kepemimpinannya yang inklusif dan dialogis.
Faktor-faktor ini bersinergi untuk membentuk pendekatan kepemimpinan yang progresif, berfokus pada pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat.
Filosofi Raden Mas Panji Sosrokartono berfokus pada beberapa prinsip utama:
1. Pendidikan sebagai Alat Pemberdayaan: Ia meyakini bahwa pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kesadaran sosial.
2. Harmoni antara Tradisi dan Modernitas: Sosrokartono berusaha mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dengan pemikiran modern, menciptakan keseimbangan antara pelestarian tradisi dan inovasi.
3. Kemanusiaan dan Solidaritas: Ia menekankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, integritas, dan kepedulian terhadap sesama, mendorong kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama.
4. Kesadaran Sosial dan Nasionalisme: Sosrokartono percaya bahwa peningkatan kesadaran sosial akan mendorong semangat nasionalisme dan partisipasi aktif dalam perjuangan kemerdekaan.
Melalui filosofi ini, ia berupaya menciptakan masyarakat yang berdaya, berpengetahuan, dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Tujuan Raden Mas Panji Sosrokartono untuk masyarakat meliputi: