Dari sepenggal penjelasan mengenai perjalanan hidup Sosrokartono, penulis tertarik meneliti lebih jauh mengenai fakta sejarah tentang latar belakang Sosrokartono. Hal ini mengingat bahwa banyaknya kaum intelektual masa kini yang tidak mengenal Sosrokartono. Selain itu, penulis juga ingin menelaah lebih jauh mengenai pemikiran, ilmu dan laku Jawa Sosrokartono serta kontribusinya kepada masyarakat.
Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan khazanah pengetahuan tentang Sosrokartono, khususnya mengenai pemikiran, ilmu dan laku Jawa serta kontribusinya kepada masyarakat.
Raden Mas Panji Sasrokartono dikenal memiliki perilaku kepemimpinan yang khas, mencerminkan integritas dan dedikasi terhadap pencegahan korupsi di Indonesia. Dalam konteks ini, ia mengedepankan gaya kepemimpinan Catur Murti, yang menekankan pada prinsip-prinsip kejujuran, transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.
Melalui pendekatan ini, Panji Sasrokartono berusaha menciptakan lingkungan yang mendukung integritas, mendorong kolaborasi antarinstansi, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan korupsi. Gaya kepemimpinannya yang inklusif dan strategis ini menjadi contoh bagi banyak pemimpin lain dalam upaya memberantas praktik korupsi di Indonesia.
Dengan menekankan pendidikan dan pembinaan, ia tidak hanya fokus pada penegakan hukum tetapi juga pada perubahan budaya yang lebih luas, menjadikan isu ini sebagai tanggung jawab bersama. Opini ini menunjukkan betapa pentingnya pemimpin seperti Panji Sasrokartono dalam membangun fondasi moral yang kuat di masyarakat.
Raden Mas Panji Sosrokartono merupakan sosok yang berpengaruh dalam sejarah Indonesia, terutama di bidang pendidikan dan kebudayaan. Gaya kepemimpinannya dapat dijelaskan melalui beberapa aspek berikut:
1. Visioner: Sosrokartono memiliki pandangan jauh ke depan dan berupaya untuk membawa perubahan positif. Ia mengedepankan ide-ide modern dalam konteks sosial dan budaya.
2. Progresif: Ia mendorong pemikiran baru dan inovasi, terutama dalam bidang pendidikan. Sosrokartono percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan masyarakat.
3. Humanis: Gaya kepemimpinannya bersifat inklusif dan memperhatikan kepentingan masyarakat. Ia lebih suka berdialog dan bekerja sama dengan berbagai pihak daripada memaksakan kehendak.
4. Pendidikan dan Pemberdayaan: Sosrokartono sangat fokus pada pendidikan sebagai alat untuk memberdayakan masyarakat. Ia mendirikan lembaga pendidikan dan mendorong generasi muda untuk belajar dan berkembang.
5. Penghargaan terhadap Budaya: Meskipun terbuka terhadap pemikiran modern, ia tetap menghargai dan melestarikan budaya lokal. Ia percaya bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan.