Mohon tunggu...
Risono Cirebon
Risono Cirebon Mohon Tunggu... profesional -

penulis blog untuk edukasi dan berbagi semoga bisa menginspirasi anak negeri menuju Indonesia yang lebih baik, segala hal terkait dengan saya silahkan ikuti @riscirebon di Twitter

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kalau Bulan Bisa Ngomong

11 Juli 2015   09:43 Diperbarui: 11 Juli 2015   09:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Bulan Ramadhan"][/caption]

Namaku Ramadhan, usiaku sudah tua bahkan tidak ada yang lebih tua dariku bila dibandingkan dengan semua makhluk hidup yang masih hidup hari ini. Tidak terasa di tahun 1436 Hijriyah ini, sebentar lagi tinggal hitungan hari tidak lebih dari seminggu, aku akan meninggalkanmu. Meninggalkan dalam waktu 11 bulan lagi baru kita bertemu kembali, itupun kalau kau masih diberi umur panjang. Aku akan tetap datang setiap tahun sampai kiamat datang, tetapi kematianmu adalah misteri yang tidak ada yang tahu tetapi kematian itu begitu dekat karena bisa datang setiap saat, sehingga kapan aku dan kau tidak bertemu hanya Tuhan yang tahu. Banyak diantara kalian yang datang menyambutku, tetapi kadang banyak juga yang menyia-nyiakan kedatanganku bahkan hingga aku akan meninggalkanmu beberapa hari ini, banyak diantara kalian yang malah sibuk dengan hiruk pikuk ke kampung halaman, beli baju baru dan aktivitas lain yang tidak ada hubunganya dengan penaymbutan diriku bahkan sampai-sampai kalian lupa bahwa aku masih ada.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kalian begitu meriah menyambut saat kedatanganku, sampai-sampai para ahli pun kalian panggil hanya untuk melihat apakah aku telah datang atau belum, bahkan tidak jarang kalian terpecah bahkan saling mengolok-olok hanya karena memperdebatkan aku sudah tampak atau belum. Walau demikian aku datang penuh semangat untuk menemui kalian karena aku tahu kalian sangat merindukan kedatanganku. Dan benar saja, kau merindukanku dengan menyambutku dengan tidak makan dan minum walau kadang diantara kalian tidak benar-benar merindukanku, karena rindu yang sebenarnya bukanlah hanya dengan menahan lapar dan haus semata, tetapi dengan membuktikan bahwa ketaqwaan kalian harusnya semakin bertambah lebih baik disetiap kedatanganku dari tahun ketahun, karena itulah yang dikatakan oleh Tuhan kepada kalian yang beriman untuk berpuasa ketika aku datang agar kamu bertaqwa.

Kedatanganku sebenarnya untuk lebih bercengkerama dengan mu, memperbanyak baca kitab suci, curhat tentang dosa-dosamu sehingga kamu minta ampunan kepada Tuhan mu, bahkan sepuluh hari menjelang kepergianku harusnya kita semakin mesra, tetapi kadang rindumu padaku hanyalah rindu yang semu. Bahkan aku tidak bisa menilai apakah kamu benar-benar sedih ketika aku meninggalkanmu ataukah kamu sebenarnya dalam hatimu malah teriak kegirangan atas kepergianku. Hanya kamu dan Tuahnmu yang tahu apakah kamu rindu sebenar-benarnya atau rindu semu kepadaku.

Aku kadang sedih ketika kedatanganku malah mejadi kambing hitam dari kemalasanmu, sampai-sampai aku sering dijadikan alasanmu ketika kamu ngantuk, telat masuk kerja, bahkan minta pulang kerja lebih cepat dengan alasan kedatanganku. Padahal kedatanganku tidak lain hanyalah untuk menambah dekat dirimu dengan Tuhanmu agar dirimu menjadi pribadi yang takwa dan semakin sujud kepada Tuhanmu, dan semakin dekat dirimu dengan Tuhanmu agar ketika aku meninggalkanmu, kamu tetap ingat Tuhan, karena latihan menahan lapar, haus dan nafsu bahkan yang halal pun jadi haram, itu semua kedatanganku untuk terus melatihmu menjadi pendampingmu berlatih agar kamu benar-benar menjadi taqwa. Kedatanganku ini hanyalah untuk menyemangatimu bahkan dengan iming-iming pahala yang berlipat bahkan dalam satu malam bisa berlipat sampai 1000 bulan, karena pada satu malam itu aku ditemani banyak malaikat untuk mengaminkan doa-doa mu.

Sebelum aku benar-benar pergi, aku ingin bertanya,"Bersediakah engkau menemaniku dengan khusyu dan penuh rindu yang sesungguhnya?", buktikanlah padaku bahwa dirimu memang benar-benar merindukanku, merindukan kehadiranku, dan kamu benar-benar sangat sedih ketika aku harus meninggalkanmu. Semoga kita bisa bertemu kembali di tahun mendatang dengan harapan kamu bisa melaksanakan apa yang telah aku latih selama 1 bulan ini untuk 11 bulan kedepan, sehingga ketika kita bertemu kembali tahun depan kamu sudah mengalami peningkatan level ketaqwaanmu.

wassalam,

Ramadhan 1436 H 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun