Mohon tunggu...
Risono Cirebon
Risono Cirebon Mohon Tunggu... profesional -

penulis blog untuk edukasi dan berbagi semoga bisa menginspirasi anak negeri menuju Indonesia yang lebih baik, segala hal terkait dengan saya silahkan ikuti @riscirebon di Twitter

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Berdikari Bisa Dimulai dari Aspira

1 September 2013   11:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:32 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bung Karno sendiri mengatakan, "alat-alat teknik, dan terutama sekali semangat gotong-royong yang telah masak, itulah soko-gurunya pergaulan hidup yang sosialistik." Artinya, kemajuan kekuatan-kekuatan produktif, terutama kemajuan teknik dan kecakapan manusia, harus disertai dengan relasi produksi yang bersifat gotong-royong, "kebanyakan orang sini, lebih memilih part motor yang mahal saja, karena beranggapan, kalau mahal import produk asli jepang, pasti bagus, padahal kalau saya sendiri, kalau ada konsumen yang bertanya dan berdiskusi saya selalu menyarankan untuk mencoba ASPIRA, bukan karena harganya tetapi kaulitasny bisa diadu", tegas Jamareng, pemilik  "zhamarenk bengkel" wayafli, Buli, menutup survey dan diskusi siang itu. Dan sebagai kata penutup dari saya, Dengan pemilikan alat produksi di tangan rakyat, kemudian perencanaan produksi oleh rakyat, dan juga tujuan produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat, maka cita-cita masyarakat adil dan makmur bisa direalisasikan di bumi Indonesia ini, tentunya jika kita semua telah bisa melalui tahap revolusi sosialis, yang mengarah pada perwujudan sosialisme Indonesia, yang tidak ada lagi kapitalisme dan  l'exploitation de l'homme par I'homme, dimana salah satu ciri utama dari sosialisme adalah kepemilikan sosial terhadap alat produksi. Dan ini, seperti ditekankan oleh Bung Karno, negara hanya berfungsi sebagai organisasi atau alat, tetapi pemilikan sosial yang sesungguhnya harus di tangan rakyat. Hal ini karena, disatu sisi kakinya masih berpijak dalam bumi burgerlijk (kapitalistik), tetapi di dalam kandungannya telah hamil dengan kandungan masyarakat sosialis. Inilah konsep negara peralihan ala Bung Karno, yakni sebuah negara yang sedang melakukan transisi ke sosialisme. MEDEKA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun