Mohon tunggu...
Risnu MRA
Risnu MRA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Pembelajaran Sejati

Ayahfid. Diploma Montessori. Parenting Enthusiast. Sygma Learning Consultant. Penulis Buku Tentang Kamu - Catatan Perjalanan Makna Penulis, Diorama Rasa, Setetes Air Untukmu

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anak, Aset Berharga Tak Berjangka

23 Juli 2020   11:34 Diperbarui: 23 Juli 2020   11:46 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Makhluk hidup sejatinya memiliki siklus untuk melahirkan keturunan. Hal ini sudah menjadi hukum dasar yang telah Allah SWT berikan untuk menjaga keseimbangan alam semesta dengan taqdirNya.

Begitu juga dengan manusia. Manusia lahir, tumbuh berkembang dewasa, kemudian menikah dan memiliki keturunan. Keturunan ini yang biasa dikenal dengan anak.

Manusia mana yang tidak mau, ketika ia ditawari investasi yang menggiurkan, menghasilkan bahkan memberikan keuntungan yang besar? Pasti semua akan menjawab "MAU". Semua akan sepakat. Aku juga maun.

Investasi yang menggiurkan, menghasilkan bahkan memberikan keuntungan yang besar itu adalah anak. Anak adalah aset berharga tak berjangka.

Aku baru tersadar secara mendalam dan menghujam ke ulu jantung ketika menemani proses kehamilan, persalinan istriku dan mendengar pecah tangisan seorang bayi mungil nan menggemaskan yang baru saja menyapa dunia. Saat itulah, serasa jiwa dan raga ini tersentak, terpaku, dan merenung dalam laksana sedang menyelam ke bagian dasar bawah palung laut di tengah samudra.

Anak adalah aset berharga tak berjangka. Ia merupakan wujud nyata atas terkabulnya do'a pinta keturunan yang penyejuk mata (Qurrota A'yun) dan keturunan nan shalih shalihah.

Anak adalah aset berharga tak berjangka. Ia menjadi wujud nyata atas kumpulan tiga amal yang tidak putus ketika manusia dijemput ajalnya. Do'a anak yang shalih, sedekah-amal jariyah, ilmu yang bermanfaat. Semua terekstrak ada di dalam "Anak".

Anak adalah aset berharga tak berjangka. Ia akan menjadi penerus dan pewaris cita yang belum tersampai ketika kita di dunia. Penerus dan pewaris ide dan gagasan yang menjadi jalan juang orang tuanya.

Anak adalah aset berharga tak berjangka. Maka dari itu, wajib dan harus dijaga keasliannya. Blueprint yang telah Allah SWT berikan kepada kita sebagai orang tuanya. Ini adalah sebuah kepercayaan dan keyakinan yang tengah diuji perjuangannya.

Anak adalah aset berharga tak berjangka. Anak itu, sekarang bernama Rafid. Yang telah mengubahku menjadi Ayahfid dan mengubah sebutan bundanya menjadi Bundafid.

"Nak, yakinlah bahwa engkau adalah aset berharga tak berjangka bagi kami berdua (Ayahfid-Bundafid) dan manusia lain yang ditaqdirkan oleh Allah SWT bersinggungan dengan mu, wahai Nak Rafid sholeh kami"

Doa kami padamu : "Robbanaa hablanaa min azwajinaaa wadzurriyyatinaaa qurrotaa'yun waj'alnaaa lil muttaqiina imaaama - robbi habliii minassholihin...."

Selamat hari anak nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun