Mohon tunggu...
Risno Ibrahim
Risno Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Orang Biasa

Calamus Gladio Fortior.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Disimpan Langit Untukku?

18 November 2024   09:20 Diperbarui: 18 November 2024   09:47 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar AI

Di angkasa malam, kutemukan dirimu dalam pendar bintang yang tak pernah layu. Semesta mengeja dirimu dalam hening membentuk rasi yang tak pernah selesai kupahami.  

Kau adalah Bulan, dalam cahayamu ada teka-teki.
Antara terang yang memandu dan gelap yang menyembunyi, adakah makna dalam kilau itu?  
Ataukah hanya pantulan dari sesuatu yang lebih jauh darimu?  

Matamu seperti Venus di kala senja, membakar diriku menjadi abu tanpa disadari. Senyummu, Aurora di utara jauh yang
melukis langit dengan warna penuh damai.

Aku pengembara, kau langit luas.
Berlabuh padamu bagai bintang di batas.  
Walau kadang kau seperti gerhana, hilang sejenak, namun tetap kupercaya.

Langit mengenalmu lebih dari aku,  
Ia menjadi saksi bisu untuk segala yang kau sembunyikan.  
Namun, dalam rahasiamu aku mendapati diriku,  
menatap ke atas, mencari arti dari yang tak terjangkau.  

Kau disimpan oleh jutaan bintang yang bercahaya sama, kau adalah sebuah pertanyaan,  
filsafat tanpa jawaban.  
Dan aku, seperti peziarah, hanya bisa berlutut,  berharap pendar cahayamu menemukan diriku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun