Sabtu, 19 November 2022 mahasiswa pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 inbound Universitas Pendidikan Indonesia kelompok 2 modul nusantara melakukan kunjungan ke Griya Seni Popo Iskandar. Griya seni Popo Iskandar ini terletak di Jl. Dr. Setiabudi No.235B, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan modul nusantara yaitu Inspirasi dengan tema "Diskusi Inspirasi" bersama narasumber Bapak Anton Susanto yang merupakan cucu dari Popo Iskandar. Diskusi ini membahas tentang rekam jejak popo Iskandar sebagai Maestro seni di kota Bandung.
Popo Iskandar merupakan salah satu tokoh seni di Indonesia dan beliau berasal dari suku sunda. Selain tokoh seni, popo iskandar juga adalah seorang penulis. Awal mula Popo Iskandar menggeluti seni lukis yaitu pada usia 14 tahun yang dibimbing langsung oleh guru Pak Angkama dan Hendra Gunawan. Popo Iskandar merupakan pelukis yang memiliki kekuatan pada gaya melukis ekspresif dan telah menjadi panutan bagi pelukis setelahnya. "pelukis kucing" merupakan julukan yang melekat pada diri Popo Iskandar, hal ini dikarenakan beliau gemar melukis. Selain kucing, Popo Iskandar juga gemar melukis beberapa hewan lainnya seperti ayam, unggas, ikan dan masih banyak lagi.
Popo Iskandar sering mengikuti pameran lukisan baik di dalam maupun luar negeri. Dari hal itu beliau bukan hanya di dalam negeri saja tapi dikenal sampai luar negeri. Pada tahun 1976 Popo Iskandar melakukan pameran tunggal di Den Haag, Belanda  dan pada tahun 1980 beliau memperoleh penghargaan Anugerag Seni Negara. Sama seperti tokoh-tokoh sukses lannya Popo Iskandar pastinya juga menghadapi ujian hidup, dengan ujian hidup yang dihadapi tidak membuatnya menyerah dan berhenti berkarir.
Selain berkarir di dunia seni, Popo Iskandar juga merupakan seorang dosen yang pernah mengajari di IKIP Bandung, beliau juga terkenal sebagai pemikir dan kritikus seni. Dia suka menulis essai-essai tentang seni rupa dan kebudayaan di berbagai media massa. Pada tahun 1960 beliau terpilih menjadi ketua BPB Bandung dan pada tahun 1970 beliau menjadi anggota seumur hidup Akademi Jakarta. Pada 29 Januari 2000 pada umur 72 tahun metro lukis Popo Iskandar meninggal dunia di Bandung.
Pada November tahun 2000 selepas meninggalnya Popo Iskandar diresmikan sebuah griya senu yang menampilkan beragam karya dari Popo Iskandar. Griya seni ini diberi nama Griya Seni Popo Iskandar yang dikenal dengan nama singkatannya GSPI, merupakan merupakan museum seni yang menyimpan lukisan-lukisan karya Popo Iskandar. Gedung ini merupakan tempat tinggal Popo Iskandar sewaktu masih hidup. Gedung ini juga sering digunakan untuk pameran kontenporer. Pembangunan GSPI ini merpakan inisiasi dari keluarga beliau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H