Sebagian orang menganggap bahwa tidur setelah salat subuh itu sangat wajar, terkadang ada yang menjadi pengganti waktu tidur yang terlewat. Tanpa sadar kita sudah melewatkan oksigen alami yang ada di pagi hari yang dihasilkan dari tumbuhan, dan itu sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain tubuh menjadi lebih segar, udara yang kita hirup pun belum terkontaminasi oleh polusi. Dalam islam, hukum tidur setelah salat subuh adalah makruh dan perbuatan tersebut sangat tidak disukai Allah SWT terkecuali apabila tidurnya dengan tujuan beristirahat dari sakit yang ia rasakan.
Nabi Muhammad bersabda: "Seusai salat fajar (subuh), janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki" (HR Thabrani). Dari hadits ini sudah jelas bahwa kita diharuskan untuk tidak kembali melanjutkan mimpi kita, namun bersiaplah menyambut hari yang Allah janjikan keberkahan di dalamnya.
Terkadang banyak dari kita mengabaikan anjuran tersebut dengan alasan karena kurang tidur, kelelahan, atau ada hal lain yang mendesak kita untuk melanjutkan tidur setelah menunaikan ibadah salat subuh. Pada akhirnya tidur setelah subuh menjadi suatu kebiasaan yang sulit untuk kita tinggalkan.
Inilah alasan mengapa tidur setelah subuh sangat tidak dianjurkan!
1. Tidak mendapatkan keberkahan
Rezeki dan keberkahan berlimpah turun setiap harinya pada waktu setelah salat subuh sampai matahari terbit, maka dari itu kita tidak dianjurkan tidur kembali setelah sholat subuh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya:" Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka". (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Tirmidzi)."
2. Menghambat datangnya rezeki
Sebagaimana dalam Kitab Ta'limul Muta'allim bab 13 disebutkan bahwa tidur setelah salat subuh dapat mendatangkan kefakiran bagi seseorang, sebab ia kehilangan kesempatan untuk membuka jalan bagi dirinya menjemput rezeki.
, ,
" Demikian pula, tidur di pagi hari dan banyak tidur, keduanya mengakibatkan kemelaratan harta, dan juga kemelaratan ilmu." (Dikutip dari terjemahan kitab Ta'limul Muta'allim, Bab 13, halaman 1).
3. Tidak memperoleh kebaikan
Waktu terbaik untuk memulai aktivitas adalah di pagi hari, karena suasana yang masih segar dan awal turunnya berkah. Awali dengan hal-hal positif agar menjadi sebab kebaikan-kebaikan lainnya di siang hingga malam hari yang akan dihadapi. Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Qayyim Rahimullah:
"Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah sholat subuh hingga matahari terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghanimah (waktu meraih kebaikan yang banyak)."
4. Â Â Â Â Menjadi sebab timbulnya rasa malas
Tidur memang perlu untuk kesehatan kita, sebab tubuh pun butuh istirahat dari segala aktivitas yang telah kita lakukan selama sehari semalam. Namun tidur juga memiliki porsinya sendiri. Terlalu sering tidur akan menyebabkan kita malas untuk beraktivitas, tubuh menjadi lemah, lesu, dan tak ada gairah semangat. Ibnu Qayyim Rahimullah pernah berkata: "Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan".
5. Menimbulkan banyak penyakit
Sudah semestinya kita menjaga kesehatan tubuh kita, salah satunya dengan tidak tidur setelah subuh. Mengapa begitu? Seperti yang disampaikan Ibnu Qayyim Rahimullah bahwa, "Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga menyebabkan berbagai penyakit badan di antaranya adalah melemahkan syahwat".
Oleh karena itu, agar kita terhindar dari segala macam penyakit biasakan untuk tidak banyak tidur apalagi di pagi hari (subuh).
Itulah alasan-alasan mengapa kita tidak boleh tidur lagi setelah salat subuh. Jangan biasakan diri menuruti hawa nafsu untuk kembali tidur, segera bereskan tempat tidur agar keinginan untuk merebahkan tubuh tidak ada sebab sudah rapi. Lakukan hal lain seperti mandi, berolahraga ringan, atau sesuatu yang mungkin disenangi. Itu semua bisa membuat rasa kantuk kita menghilang.
Ada dua pilihan hidup di pagi hari, kembali tidur untuk melanjutkan mimpi atau bangun tidur untuk mewujudkan mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H